Beloved Enemy-14

26 4 0
                                    

"Dipuji karena Cantik memang menyenangkan, akan tetapi dipuji karena prestasi akan jauh lebih membanggakan"
~Natasha Louisa E Atmaja~
----------

Matahari mulai beranjak naik di iringi dengan padatnya kendaraan memenuhi jalanan ibu Kota. Motor dan mobil berlalu lalang, menandakan sesorang tersebut akan melakukan aktifitas rutin. Entah itu ke kantor, sekolah, dll.

"Laah ini kenapa mobil gue tiba-tiba mati begini sih? " Sasha terlihat panik, karena tiba-tiba mobilnya mogok di tengah jalan.

"ya ampuuuun cobaan apa lagi ini? Lima menit lagi ada ulangan harian Kimia, masa gue bolos yang ada nilai kimia gue tambah ancur"

Sasha sangat panik, mata pelajaran pertama di hari ini yaitu Kimia yang amat sangat tidak ia sukai. Akan tetapi walaupun dirinya tidak menyukainya, Sasha akan tetap mengikuti mata pelajaran tersebut. Buat apa lagi kalau bukan untuk membanggakan Papi sama Maminya.

Sasha sadar, dirinya masih banyak kekurangan sebagai anak. Tapi setidaknya tidak menambah beban orang tua karena anaknya nakal, jadi yang diperlukan dia sekarang adalah membanggakan Papi dan Mami nya.

Dan Sasha selualu menerapkan prinsip di hidupnya bahwa 'dipuji karena cantik memang menyenangkan, akan tetapi dipuji karena prestasi akan jauh lebih membanggakan'.

Tiba-tiba ada sebuah Motor Sport menghampirinya, dalam hati Sasha berteriak kegirangan karena bahagia. Siapa tau pemilik Motor Sport tersebut berkenan menolongnya.

"Lagi ngapain lo dipinggir jalan jam segini? Lagi ngemis ya ?" Sasha terkejut mendengar suara bariton tersebut dan tak lama si pemilik suara tersebut membuka helem full facenya.

"Ckkk lo lagi lo lagi" Sasha berdecak kesal, dirinya sudah berharap lebih bahwa orang tersebut akan memberi pertolongan padanya.

Sasha baru ingat, mana mungkin mahluk spesies seperti Dito bakalan menolongnya.

"hehh malah bengong, mau ikut bareng gue ngga? Mumpung gue lagi baik hati nih, jarang-jarang orang ganteng seperti gue ngajakin cewek gak jelas seperti lo" tawar dito dengan nada agak santai, tidak seperti biasanya yang terkesan ngajak ribut.

"ngomong-ngomong sekarang kan mau ada ulangan harian Kimia, lo sendiri tau kan pak Jae itu kaya gimana? " sambung dito terdengar menakut-nakuti Sasha dengan nada khas planet Frozen yang dinginnya luar biasa.

"Ogah gue ke sekolah bareng lo, nanti lo malah ambil kesempatan dalam kesempitan" tolak Sasha dengan nada tinggi. Akan tetapi dalam hatinya dia sangat ingin ikut bersama Dito.

Namun, jangan lupakan akan sebuah gengsinya Sasha yang tinggi terhadap Dito. Apa kata Netizen jika nanti para  fansnya Dito membully dirinya.

Tapi di sisi lain Saha sangat takut bahwa dirinya akan kena hukuman lagi, dia kapok disuruh berjemur di lapangan upacara seperti dulu lagi yang membuat kulitnya terbakar karena lupa memakai sun block.

"Yaudah kalau gak mau ikut, gue sih cuma ngingetin doang" dengan santainya Dito kembali lagi menuju motor sportnya dan kembali menyalakannya.

"Dasar Cowok nyebelin, ngeselin, gak peka" Sasha memaki Dito sambil menghentak-hentakan kakinya.

Dito tak habis pikir dengan cewek didepannya itu, beginilah nasib seorang cowok selalu saja salah dan cewek selalu benar.

"Terus mau lo apa sih? Kalau ada masalah tuh ngomong, jangan main kode-kodean. Gue bukan anak Pramuka, jadi gue gak ngerti kode-kodean" Dito merasa jengah dengan Sasha, padahal dirinya sudah berusaha menawarkan tumpangan kepada Sasha tapi malah ia tolak.

Beloved Enemy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang