Diary MABA - Part 6 "Slave"

14 1 0
                                    

(Jungkook's pov)

Saat aku, Jimin Hyung dan Taehyung Hyung sedang menunggu bis di halte tiba-tiba data dua orang perempuan mahasiswa kampus Noonaku. Dan salah satunya aku mengenalinya sebagai Noona yang imut yang kuliah di tribun tadi.

Saat kudengar mereka sedang berbicara aku memakai hoodie untuk menutupi kepala dan wajahku. Aku mencoba mendangarkan apa yang mereka bicarakan dan aku mendengar ada nama Seok Jin hyung disebut-sebut.

Kedua Noona itu juga menyebut-nyebut pria tampan dan imut, yang kuyakini adalah aku karean yang sedang bicara kini adalah Noona yang ku beri wink tadi ditribun dan aku senyum-senyum sendiri mendengar mereka membicarakan aku.

"Setampan apa sih." Tanya Noona yang aku tidak kenal.

"Pokoknya sangat tampan. Kau tidak boleh suka padanya jika kita bertemu dengannya nanti."Jawab Noona yang ku kenal.

"Araseo, aku sudah punya Jae hyuk juga..."

"Ne..." sambil membayangkan wajah imut Jungkook.

Mereka berdua duduk di halte menunggu bis yang akan mengantar mereka pulang kerumah. Saat bisa sudah datang Taehyung hyung menyemggol bahuku.

"Hya... ayo pulang ke asrama. Kenapa kau senyum-senyum sendiri?"

"Anieyo... Kajja hyung."

"Kookie kau masih sehat kan?" Tanya Jimin Hyung.

"Ne Jim Hyung." Jawabku polos.

Kamipun menaiki bis yang menuju arah asrama sekolah. Kulihat dua Noona itu masih belum naik bis, mungkin jurusan rumah mereka dengan asrama kamu berbeda. Sehingga bisa yang mereka naiki dengan bisa yang kami naiki berbeda.

(Author's pov)

Hari berikutnya di kampus Gizi Hyojin dan Seojin sedang berjalan beriringan sementara didepannya Seokjin juga sedang berjalan sendiri dan dari belakang Ken yang baru datang setelah berlibur selama Masa orientasi karena tidak jadi panitia pun memanggil Seokjin.

"Jinni ah..." Teriaknya hingga membuat Seojin, Seokjin dan Hyojin bersamaan menoleh kebelakang.

"Ne...!" Jawab Seojin dan Hyojin bersamaan.

"Apa Sonbae kenal dengan kami?" Tanya Hyojin.

"Bukan kalian. Maksudku adalah Seokjin dia temanku." Ucap Ken.

"Bicara yang jelas!" Ucap Seojin dengan ketus.

"Seokjin Oppa temanmu? Makanya sama." Sahut Hyojin.

"Maksudmu apa?" Ucap Ken penasaran.

"Aishi... Ken kemarilah. Seojin Hyojin maafkan temanku yang satu ini." Ucap Seokjin sambil membungkukkan badanya kearah Seojin dan Hyojin.

"Minta maafnya hanya pada Eoni saja? Aku tidak?" Sahut Seojin.

"Ne Seojin ah mianhaeyo..."

"Ok." Ucap mereka bersamaan dan berlalu menjauh.

Setelah agak jauh Seojin bergumam dengan Hyojin.

"Good slave."

"Hya... jangan terlalu kejam padanya, dia tetap Soonbae kita." Bisik Hyojin.

"Ne Eoni Kajja." Ucap Seojin mengajak Hyojin segera pergi.

Ditempat tadi masih ada Ken dan Seokjin yang memandangi mereka yang berjalan menjauh.

"Siapa mereka? Seram sekali, dan kau hormat pada mereka?"

"Mereka MABA. Seojin dan Hyojin."

"Wah mereka Jin juga ternyata. Pantas seram."

"Jaga ucapanmu mereka lebih seram dari pada Jin."

"Tapi mereka Yeopo! Tidak terlalu buruk." Ucap Ken lagi.

"Mereka bukan MABA biasa, mereka moster, jangan dekat-dekat dengan mereka?" Ucap Seokjin memperingatkan Ken.

"Kau kenapa Jin? Ingin memonopoli mereka sendiri ya? Dari jurusan apa mereka?"

"Aku tidak apa-apa. Mereka dari jurusan kita. Gizi."

"Adik tingkat kita dan kau tunduk pada mereka?" Tanya Ken penasaran.

"Aku sedang jadi budak mere_ka__"

"Apa? Budak? Yang benar saja? Hwayi Yeopo seperti mereka bisa menjadikan seorang Kim SeokJin sebagai budaknya."

"Diamlah. Jangan keras-keras nanti orang lain dengar."

"Oke oke... tapi Jin aku jadi lebih semangat untuk mendekati salah satu dari mereka."

"Yah... Semoga__"

"Semoga Apa?"

"Kau selalu memotong ucapanku. Aku jadi malas memberi tahumu." Ucap SeokJin.

"Semoga apa Jin?" ucap Ken merayu.

"Semoga kau selamat dan jika berakhir dirumah sakit jangan bawa-bawa aku."

"Bicaramu sudah ngelantur karena jadi budak ya?"

"Mollun... aku pergi!" Ucap Seokjin meninggalkan Ken sendirian.

"Lihat saja Jin Aku pasti bisa!" Teriak Ken pada SeokJin.

"Dalam Mimpimu!" Jawab SeokJin sambil terus berlalu.

'Tidak tahu saja kau Ken, pasti kau juga akan berakhir menjadi budak seperti aku.' Ucap SeokJin dalam hati menyumpahi sahabatnya yang satu itu.

IU ditemani oleh Seo Hyung berusaha untuk menemui Seok Jin Guna menanyakan tentang Jungkook. Namun mereka tidak juga menemukan keberadaan Seok Jin malah mereka bertemu denga Yoona.

Saat mereka tengah tengak-tengok di fakuktas Giziuntuk mencari Seok Jin.

"Hya... apa yang kalian lakukan disini?"

"Eoni... anneyong..." Ucap Seo Hyun.

"Eoni... apa kabar?" Ucap IU.

"Ya IU, kita baru bertemu kemarin." Jawab Yoona.

"Ah ne... majjayo... aku lupa Eoni." Jawab IU.

"Sedang apa di fakultas Gizi?"

"Ah... aku sedang mencari Jae Hyuk ku, dia kan mahasiswa fakultas Gizi Eoni." Jawab Seo Hyun.

"Kalau kau?" Tanya Yoona sambil menunjuk IU.

"Aku... aku menemani Seo Hyun. Iya dia minta ditemani tadi." Ucap IU berbohong.

"Sudah kau Temukan Jae Hyuk?"

"Tidak, belum sepertinya dia sedang ada kelas. Lebih baik nanti saja aku meghubunginya lagi. Ji Eun ah... Kajja."

"Ne Seo Hyun ah... kajja."

"Kalian sudah mau kemabali ke kelas?"

"Ne Eoni kami ada mata kuliah vocal Sung Mi Saem. Benarkan Ji Eun ah?" Jawab Seo Hyun.

"Ne Eoni, kau tau sendiri kan seperti apa Sung Mi saem itu orangnya?"

"Ne pergilah kaliah kuliah, aku ingin mencari Seok Jin ku dulu."

"Ne Eoni... Hwaiting!" Ucap Seo Hyun dan IU bersamaan.

"Gomawo..." Balas Hyuna. Sambil menyisir rambutnya kebelakng telinga seolah malu-malu.

All About Seok Jin OppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang