Diary MABA - Part 4 "Game Start"

8 1 0
                                    

(Jungkook's pov)

"Kau dan Seok Jin Soonbae akan bertanding 3 permainan. Pertama, marathon." Ucap Hyojin Noona.

"Kedua, lompat jauh." Sahut Seojin Noona.

"Dan ketiga, taekwondo." Lanjut Hyojin Noona.

'Kenapa mereka harus mengucapkanya bergantian? Memang mereka selalu seperti ini. Jika ada Anak Laki-laki yang mendekati mereka Sejak SMP aku selalu yang menyelaesaikannya.

Meski saat itu aku masih SD. Mungkin karena aku anak laki-laki satu-satunya di dalam keluarga ku. Aku harus membela kedua Noonaku yang tersayang.' Ucapku dalam hati.

"Ne Araseoyo.." Jawabku.

Akupun mendekat ke arah Seok Jin Hyung dan dua temanya yang menjadi saksi pertandingan kami. Dengan Noonaku yang mengikutiku dibelakang.

"Soonbae, kau tahu peraturannya bukan?" Tanya Seojin Noona.

"Jangan harap Soonbae bisa menang melawan Oe dongsaeng."

"Arrayeo... Dia Jeon Jungkook si golden maknae."

"Bagus jika Soonbae sudah tahu..." Ucap Hyojin Noona dan Seojin Noona bersamaan.

"Araseoyo... Hyojinni, Seojinni. Aku sudah siap untuk menang." Ucap Seok Jin hyung dengan percaya diri.

Akupun mendekat pada Seok Jin Hyung seraya berbisik pada mereka Noonaku.

"Hyung mianhaeyo, aku tidak bisa mengalah kali ini. Sebab nyawaku sendiri juga jadi taruhanya." bisikku.

"Apa? Yang benar saja Kookie ah, kau benar tidak bisa mengalah pada Hyungmu ini?"

"Mianhaeyeo hyung, mianhadagoyeo.." Ucap meminta maaf sekali lagi.

"Hya Jeon Jungkook kau itu lebih hebat dariku, tidak bisakah? Mereka pasti memaafkanmu karena mereka Noonamu?"

"Maaf hyung. Tapi aku lebih mengenal mereka dari pada denganmu Hyung?" Jawabku tegas pada Seokjin Hyung.

"Araseo... tapi saat Taekwondo jangan main terlalu kasar ya. Kau tahu aku kan."

"Ne Hyung. Santai saja, aku hanya akan membanting sekali saja jika hyung langsung KO permainan akan segera berakhir. Jin Hyung hwaiting!"

"Ne Kookie ah." Jawab SeokJin Hyung dengan wajah memelas.

Aku mengalahkan Seokjin Hyung dalam semua pertandingan dan dia harus menjadi budak Noonaku selama satu bulan dengan membawakan 2 porsi Dosirak untuk mereka berdua setiap harinya.

Selama pertandingan aku merasa ada yang sedang mengawasi kami dari arah tribun dan saat aku menoleh kesana. Seorang Noona berdiri melambaikan tangan dan menyapa sepertinya.

"Anneyong..." bahasa bibirnya yang dapat kubaca dan aku membalas dengan menyapa.

"Ne..." dan membungkuk serta tidak lupa Wink, karena kurasa dia sungguh manis sekali.

Dia telihat hebih sekali ketika aku memberikan Wink padanya sebagai salam perkenalanku. Aku jadi semakin penasaran dengan Noona imut yang satu itu.

Aku akan menanyakannya pada Jin hyung nanti jika ada waktu. Tapi saat selesai pertandingan saat aku mencoba mencari lagi keberadaan Noona imut itu dia sudah tidak ada disana.

Aku mengerjakan apa yang Noonaku perintahkan jika mereka butuh. Aku malas kalu harus datang kesini sendiri. Aku datang bersama dua Hyung seniorku. Kim Taehyung alias V Hyung dan Park Jimin alias Jim hyung.

V hyung adalah adik dari Seokjin hyung dan dia harus menyaksikan kekalahan hyungnya olehku dan pastinya dia tidak akan ada hentinya mengejek hyungnya yang kalah taruhan dengan Noonaku saat dirumah nanti.

Saat ini pun dia sedang tertawa aneh karena melihat Jin hyung yang kesakitan karena kubanting tadi.

"Gwaenchana Hyung?" Ucap V hyung pada Seokjin hyung dengan muka tanpa dosanya.

"Bikyeo... Apho. Suga, Joon ah bantu aku." Ucap Jin Hyung pada dua temannya.

Jin Hyung mulai mengelus lutut, siku dan punggungnya bergantian. Serta meminta bantuan dari dua temannya yang menyaksikan kejadian tersebut.

Sementara V hyung hanya tertawa sambil mengidikkan bahunya karena jawaban dari Seok Jin hyung.

"Hihihi, kau lucu sekali hyung?" Ucap Park jimin.

"Dasar chim. Diamlah dulu Hyung ku sedang kesakitan. Ya kan Hyung?"

"Kau juga diam Tae." Sahut Seokjin hyung.

"Ne... Hyung. Hehehe..." Ucap taehyung sambil tersenyum menyeringai.

"Mianhaeyo Jin hyung." Ucapku lagi.

"Ya... tidak apa, gomawo karena membantingku tidak terlalu keras."

"Ne Hyung kami pamit pergi dulu, karena kami bolos pelajaran pertama."

"Iya pergilah. Suga dan Namjoon akan membantu memapahku ke UKS." Jawab SeokJin hyung.

"Hyung Anneyong. Na kandah." Ucap V hyung dengan muka yang dibuat aneh dan lambaian tangan malas-malas.

"Jin Hyung Anneyonghaseyo." Ucap Jim Hyung dengan sopan sambil membungkuk.

(Author's pov)

Didalam ruangan kelas diama seorang dosen sedang mengajar ada satu mahasiswa yang hanya melamun dan tidak memperhatika apa yang sedang dijelaskan oleh dosen. Lee Ji Eun dia benar-benar telah jatuh dalam pesona seorang anak SMA bernama Jeon Jungkook.

'Ah... Siapa sebenarnya anak SMA yang bersama Seok Jin tadi. Aku harus mannyakannya padanya nanti."

"IU... apa yang sedang kau pikirkan?" Bisik Seo hyun teman sekelasnya.

"Aku baru saja bertemu dengan Cheonsa..." Ucap Ji Eun.

"Cheonsa, apa kau baru saja mati?"

"Ani... sepertinya... iya..."

"Baboya... bangunlah, dengar kan Lee Jong Suk saem."

"Ne... Seo hyun ah..." Jawabnya.

"Dasar aneh kau ini." Ucap Seo Hyun lagi.

"Seo Hyun ah... nanti temani aku bertemu dengan Seok Jin Ya?"

"Seok Jin... kim Seok Jin? Jugule... mau Di bunuh Yoona Eoni kau ya?"

"Ani... aku bukannya suka padanya. Hanya aku ada sedikit urusan dengannya."

"Araseo... jika itu masalahmu, tapi kalau benar karena kau menyukainya aku tidak mau ikut campur." Ucap Seo Hyun.

"Ne, Gomawo Seo Hyun ah..." sambil mecubit kedua pipi Seo hyun.

"Araseo... araseo... jangan begini."

"Ne..."

Mereka kembali mendengarkan kuliah yang sedang di berikan oleh Lee jong Suk saem.

= Seo Joo Hyun =

Seangkatan dengan Le Ji Eun, biasa dipanggil Seo hyun. Suara emasnya sangat di banggakan di kampus dan bersahabat dengan Ji Eun dan Yoona. Dia bisa bermain piano dan juga bicara dalam bahasa cina.

All About Seok Jin OppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang