Kim Seokjin seorang pemuda yang baru pulang dari perantauan karena beasiswa kuliah di luar negri.
Song Seokjin seorang Apoteker baru yang sedang menjalani masa percobaan kerjanya di sebuah rumah sakit.
Mereka berdua adalah sepasang kekasih di masa lalu dan berpisah tanpa adanya pernyataan yang jelas.
Empat tahun lalu Seokjin pergi meninggalkan Seojin yang masih kekasihnya tanpa memberi kabar atau berpamitan.
Sekarang mereka dipertemukan kembali saat tidak sengaja Seokjin datang ke Rumah Sakit tempat Seojin bekerja.
"Seojin Noona?"
"Nde... Nuguseyo?" (Iya... Siapa ya?)
"Noona, kau sudah lupa padaku?"
"Siapa anda?"
"Seokjinie nya Nonna... Ini seokjinie..."
"Maafkan saya tuan, saya sedang bekerja dan buru-buru."
Seojin berjalan cepat di koridor tapi Seokjin tidak menyerah dan masih mengikutinya.
"Noona mianhaeyo.... Jongmal mianhaeyo... Seojin Noona."
"Untuk apa anda minta maaf tuan, anda tidak salah, mungkin anda hanya salah orang."
"Aku tidak mungkin salah orang dan yang tertulis di nametag juga benar Apoteker Song."
Mereka terus berjalan Samapi di lorong yang agak sepi yang menuju tangga darurat.
"Berhentilah Seokjin ssi, aku sudah memaafkanmu dan aku sudah melupakan kejadian dulu."
"Noona aku masih mencintai Noona seperti dulu, maaf jika aku pergi tanpa memberi kabar pada Noona."
"Sudahlah Seokjin ssi, aku sudah melupakan semuanya kau itu tidak tulus padaku dan aku sudah menerima apapun itu."
"Kenapa Noona bisa berkata begitu?"
"Kita tidak mungkin bersama sampai kapanpun."
Mereka berjalan sampai tangga darurat dan saat sudah berada di tangga darurat Seojin langsung menarik Seojin ke dalam pelukannya.
Merapatkan tubuh Seojin ke dinding dan menahan bahu Seojin dengan salah satu tangan nya dengan tangan lainnya masih berada di pinggang Seokjin.
"Apa yang mau kau lakukan Seokjin ssi?" Sedikit meronta.
"Yang seharusnya aku lakukan dari dulu."
"Apa maksudmu, lapaskan aku... Aku harus kembali ke perkerjaanku."
"Noona dengarkan aku sekali ini saja."
"Tidak akan, kita sudah berakhirnya 4 tahun lalu saat kau pergi tanpa memberi kabar."
"Noona yang membuatku seperti ini. Mian...."
"Seok___" mpppttt...
Seokjin sudah lebih dulu mendaratkan bibirnya pada bibir Seojin dan tanpa ba bi Bu lagi Seokjin juga menggigit bibir bawah Seojin untuk mendapatkan akses menggunakan lidahnya dalam rongga mulut Seojin.
Seojin hanya bisa pasrah sambil memukul mukul dada Seokjin berusaha mendorongnya namun tidak ada sama sekali usahanya yang membuahkan hasil.
Seokjin masih asik menjelajah dalam mulut Seojin hingga tiba-tiba ada orang yang membuka pintu tangga darurat sehingga menghentikan aktivitas mereka.
"Maaf mengganggu aktivitas kalian, tapi jika tidak keberatan boleh aku memberi saran agar kalian melakukannya dirumah saja. Ini Rumah sakit bukan motel." Ucap sesorang yang baru saja masuk.
"Maafkan saya Sunbae, ini bukan seperti yang telah Sunbae pikirkan."
Sahut Seojin."Siapa kau ikut campur urusan kami?" Tanya Seokjin.
"Bukan maksud ikut campur tapi wanita ini Apoteker juniorku dan di juga tanggung jawabku. Seojin apa yang sebenarnya terjadi? Apa laki-laki ini yang memaksamu atau itu terjadi atas kemauan kalian berdua?"
"Tanggung jawabku kau bilang? Noona jawab saja pertanyaan nya itu biar dia puas." Sahut Seokjin.
"Iya Sunbae dia memaksaku."
"Baiklah berarti sudah jelas siapa yang salah disini. Tuan.... Siapa nama anda?"
"Namaku Kim Seokjin. Ingat itu."
" Tuan Kim sebaiknya anda pergi dari sini sebelum saya memanggilkan keamanan. Karena anda telah mengganggu ketertiban umum di rumah sakit ini."
"Araseo... Noona aku akan pergi sekarang tapi kita perlu bicara. Hubungi aku nomorku tidak pernah berubah. Saranghae..."
Seokjin pun pergi meninggalkan Seojin berdua dengan laki-laki yang mengaku sebagai Sunbae yang bertanggung jawab pada seojin.
Seojin mulai melemah dan jatuh terduduk sambil menekuk lututnya di lantai.
Airmatanya mulai jatuh membasahi pipinya. Dan tanpa memberi peringatan si laki-laki menyodorkan sebuah saputangan pada Seojin.
"Menangislah disini dahulu dan tenang kan dirimu, jika sudah tenang barulah kembali aku akan menggantikanmu rapat resep dengan dokter Han."
"Gomawoyo Sunbae..."
"Araseo... Aku pergi dulu."
Kini tinggal Seojin sendiri yang menangis di tangga darurat entah karena apa.
To be continued...
Amy apakah kalian suka cerita ini?
Kalau suka boleh minta like dan comment nya?
Jika aku aku mungkin akan buat cerita terpisah dari Seokjin Oppa story untuk cerita yang selanjutnya.Gomawo... Borahae...
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Seok Jin Oppa
Acakini cerita bakal berisi tentang fiksi yang ada kaitannya dengan Kim Seok jin Oppa. semua cerita tokoh utamanya adalah dia. ada cerita one shoot dan ada yang berseri. yang pasti semua tentang Seok JIn Oppa. BTS Hwaiting!!! ARMY love BTS