.
.
Sekejap tubuhnya hanya bisa tersentak saat tiba-tiba sebuah guncangan membuatnya tersadar. Ia menoleh sekejap pada sosok di sampingnya, sosok dengan gestur kokoh itu mengerjab heran dan menyorotkan kekhawatiran. Tangan yang besar sekejab menyentuh pipinya, dan menariknya ke dada kokoh itu. Dalam sekejab ia seolah tenggelam dan hanya bisa memasrahkan diri.
"Maafkan hamba, Yang Mulia." Bisiknya parau. Tangannya mengerat, meraut susah payah punggung telanjang sosok yang merengkuhnya tersebut.
"Tak apa, sayangku. Tak ada yang harus dimaafkan." Bisik sosok dengan suara berat itu tenang. Lengan kokoh itu merengkuhnya, sehingga ia bisa merasa sedikit tenang dan lega. "Apa yang membuatmu gelisah di malam buta seperti ini?" Bisik pria itu lembut.
Ia tidak menyahut, namun saat pelukan keduanya sedikit mengendor. Sepasang klorofil itu menyorot dalam genangan duka dan ketakutan yang seolah menjadi saksi bisu pada bayang-bayang mimpi yang menghantuinya setiap malam terakhir.
"Saya... tidak tahu." Bisiknya parau. "Tapi, mimpi itu terus menghantui saya selama beberapa waktu ini. Hal ini membuat saya gelisah." Cecarnya lagi. "Saya takut, jika mimpi saya adalah sebuah pertanda."
Pria itu menghela nafas kecil, ia menangkup pipi wanita itu. Dan sekejab mengecup bibir ranumnya lembut, "mimpi apa yang membuatmu gelisah, sayangku? Ceritakanlah padaku, aku akan membantumu untuk mengatasinya." Bujuk pria itu sekaligus mencoba untuk menghiburnya. Namun wanita itu hanya membisu, dan kemudian ia mengeleng pelan. Bibirnya menampakkan sebuah senyum kecut.
"Bukan apa-apa, semuanya baik-baik saja. Saya yakin, mimpi itu hanya bunga tidur belaka." Ujar perempuan itu mencoba untuk tenang. Ia mengelus lengan kokoh pria itu lembut, memberikan gestur meyakinkan agar pria itu merasa tenang.
Sang pria hanya memberikan dengusan kecil, kemudian merengkuh tubuh mungil itu ke dalam dekapannya. Dan keduanya jatuh ke dalam lembutnya ranjang berbahan bulu yang terasa lembut di kulit telanjang mereka.
Wanita itu hanya bisa menghela nafas kecil, saat tubuhnya terasa melayang kala merasakan garis halus di lehernya yang seolah tergelitik dan mengundangnya untuk mengumamkan nama pria itu. Tapi ia tahu, ia tidak berhak melakukannya. Ia hanyalah seorang pelayan yang tidak berhak untuk menikmati segala kemewahan yang disajikan pria yang merengkuhnya tersebut.
Ia tidak berhak, karena ia bukanlah siapa-siapa.
Ia hanya perempuan beruntung, yang secara kebetulan dapat merengkuh kenikmatan semu ini. Ia hanyalah perempuan yang beruntung, bahwa sosok pria yang tengah mencicipi dirinya tersebut, adalah pria yang memiliki kuasa atas segalanya. Ya, kuasa yang membuatnya diagung-agungkan sebagai sosok paling tinggi di negeri ini.
Tapi baginya, pria itu tak ubah seperti pria biasa. Yang memiliki banyak kekurangan dan kelemahan terlepas dari hidupnya sebagai sosok Raja yang memimpin sebuah negeri yang besar seperti Mesir.
Dan semuanya kembali ke awal, bahwa ia adalah salah satu dari perempuan yang beruntung, karena tahu sisi manusia dari sosok pria penuh kuasa itu.
Ia tahu, bahwa sejak awal jatuh dalam pelukan pria itu adalah sebuah kesalahan. Ia tahu, bahwa segala resiko akan menjadi tanggungannya amat besar di masa depan. Tapi ia tak peduli, karena bagaimanapun, yang ia inginkan saat ini adalah bersama dengan pria yang ia cintai.
Ya, ia telah jatuh cinta pada pria itu sejak lama.
Ya sejak lama sekali
.
.
Bersambung
.
Author Note :
Draft fic SOS sudah selesai, sehingga aku memutuskan untuk memperbaiki beberapa chapter. Agar chapter yang muncul tidak terlalu banyak jadi kuputuskan untuk menggabungkan beberapa chapter menjadi satu. Terima kasih untuk reader yang telah mengikuti SOS hingga sejauh ini, chapter 1 akan kembali update pada hari sabtu. Dan SOS akan update setiap lima hari sesuai jadwal rutin yang kuterapkan di TFHOTL sebelumnya. Untuk watty akan mengalami perbaikan yang sama.
Oh ya, beberapa poin yang harus dipahami mengenai fic ini :
O Fic ini murni fiksi dengan alur sejarah yang dimodifikasi, jadi kalo ada perbedaan kebudayaan dari daerah asal yang disebutkan di sini harap dimaklumi, karena keterbatasan waktu juga makanya aku ga melakukan riset mendalam soal kebudayaan mesir kuno di era segitu. Aku hanya melakukan riset umum soal setting lokasi dan bentuk kebudayaan yang umum mengenai mumi dan makam raja, sisanya terinspirasi dari alur fanfic di fandom YugiOh, All of King Wives dan Sand of Solipsism.
O Chara dari setting mesir kuno kupake OC karena biar menyesuaikan dengan settingnya, kecuali nama Indra. Untuk nama-nama yang kupake, harap maklum kalau ga semua punya makna atau bermakna bagus karena aku bikin nama asal aja biar peran bisa terpenuhi di dalam cerita. Sisanya nama-nama terinspirasi dari nama OC yang jadi inspirasi fic ini.
O Fic ini mengandung tema dewasa, perbudakan dan pernikahan dini, jadi bagi yang merasa ga nyaman bias mundur dari fanfic ini.
O Aku juga publish fanfic ini di fanfiction dengan format yang sama, silakan kunjungi Kazama Sakura.
Terima kasih
Sign
Kazama Sakura

KAMU SEDANG MEMBACA
Sand of Sahara
FanfictionSakura, seorang gadis biasa yang mencintai sejarah. Suatu hari sebuah buku dari perpustakaan yang ia baca membuatnya mendapatkan mimpi-mimpi aneh mengenai kisah rahasia seorang pelayan dengan seorang Raja Mesir yang hidup 5000 tahun yang lalu. Saku...