Revealed

1K 153 6
                                        

.

"Kau yakin, jalannya tidak salah kan?" Tanya seorang pria paruh baya yang usianya tidak jauh berbeda dengan Kizashi. Pria dengan rambut sakura itu hanya bisa merayap di sekitar pagar pembatas antara dinding dan jalan buatan yang dibuat di sekitar lorong makam.

"Tentu saja, aku sedikit hafal jalan menuju pintu keluar. Tapi sial sekali karena kondisi gelap, tempat ini benar-benar seperti labirin." Keluhnya.

Sasuke tidak menyahut, ia mencoba membuka jalan dengan menyorotkan cahaya senter dari ponselnya. Tangannya mengenggam bahu Ino yang gemetar. Gadis itu benar-benar ketakutan saat terjebak di lorong ini.

"Aku bersumpah, takkan mau lagi masuk ke dalam makam kuno." Gumam Ino ketakutan. "Ini bahkan lebih horor dari film."

"Tentu saja karena kau mengalaminya langsung, kau tidak tahu apa dan bagaimana keadaan di depan sana." Sahut Sasuke. "Ah, ya, kau pasti sahabat Sakura, bukan?"

Ino mengangguk kecil masih mengenggam tangannya yang terasa gemetar.

"Sejak kapan kau tahu kalau sahabatmu adalah sang Ratu Tanpa Nama?" Tanyanya.

Ino memandang pemuda itu aneh, sejak tadi Sasuke seperti tidak terkejut ketika ia mengatakan bahwa Sakura memiliki hubungan dengan sang Ratu. Entah kenapa, tapi ia merasa sesuatu tengah disembunyikan oleh pemuda itu. Tapi akhirnya Ino memutuskan untuk menceritakan semuanya. Bagaimanapun ini menyangkut keselamatan sahabatnya, dan sepertinya Sasuke memiliki kredibilitas untuk mengatasi masalah ini.

"Beberapa bulan belakangan, Sakura bertingkah aneh, hal itu dimulai setelah kami datang ke perpustakaan dan ia membaca sebuah buku mengenai Mesir kuno. Sakura bilang, ia mendapatkan mimpi dan penglihatan mengenai kisah seorang gadis pelayan yang tinggal di istana, ia melayani seorang istri dari salah satu Pharaoh di masa itu. Tapi dari seluruh istrinya, sang Raja jatuh cinta pada sang gadis pelayan sehingga keduanya merahasiakannya. Banyak hal yang dilakukan sang nona untuk menyingkirkan si pelayan, melukainya dan bahkan menjebaknya sehingga ia dipenjara."

"Sampai kemudian, sang pelayan akhirnya diangkat menjadi Ratu setelah nonanya wafat akibat bunuh diri."

Deg!

Sasuke tiba-tiba melepaskan genggamannya di bahu Ino, dan refleks memegang dadanya yang tiba-tiba terasa nyeri. Sasuke berusaha mengontrol nafasnya yang tiba-tiba terasa berat.

"Tuan Sasuke, apakah kau baik-baik saja?" Tanya Ino khawatir. Sasuke tidak menyahut, ia masih memegangi kepalanya yang terasa nyeri. Bayang-bayang orang yang tengah bercakap berkelebat di pikirannya.

Kilas balik mimpi-mimpinya beberapa tahun belakangan kembali menyeruak, ingatan mengenai sepasang bocah yang tengah bermain di sebuah taman istana.

Ikrar cinta sosok pria berambut hitam pada sosok perempuan merah muda dengan pakaian kuno itu.

Seorang perempuan bernama Sekherta, dan sosok putra mahkota sebelumnya yang meninggal sebelum waktunya. Jeritan amarah yang melengking tiba-tiba hingga kemudian sosok perempuan berambut merah muda yang penuh dengan air mata, memandangnya nanar di sebuah ujung balkon.

Sementara dari bawah sana, suasana pesta yang meriah terasa hampa saat sepasang netra hitamnya menyorot dalam pada pemilik klorofil itu.

Dan semuanya tiba-tiba berputar-putar.

.

"Aku... akan melepaskanmu."

Suasana perayaan di belakang sana tidak membuatnya tertarik. Tangannya mengerat pilu, netra hitamnya menyorot pada langit berbintang yang sudah lama menampakkan kedukaan. Hari-hari yang telah ia lalui tidak lagi sama setelah kepergian sosok yang ia cintai. Karena yang ia temukan hanyalah sisa-sisa bayangan samar yang membuatnya sulit untuk berpaling.

Sand of SaharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang