Setelah perjanjian itu,alesya dan wilman membuat kesepakatan bahwa tidak ada yg boleh tau satupun termasuk sahabat dan saudara mereka tentang perjanjian tersebut
***Kafe tempat alesya bekerja
"Hai semua " sapa alesya pada teman-teman kerjanya
"omg alesya,lo kemana aja sihh...rasanya gue ga ketemu Lo bertahun-tahun deh" ucap shena
"Heh shen...kagak usah lebay deh Lo" ucap tedi
"Udah-udah,apaan sih kalian ini" alesya mencoba melerai perdebatan teman2nya
"Ehh le,gimana kegiatan Lo Minggu kemarin...seru ga?" Tanya Shena"Begitulah...udah ahhh gue mau kerja dulu" ucap alesya
Shena dan tedi pun kembali ketempatnya masing-masing,namun Shena kembali lagi menghampiri alesya
"Ada apa shen" tanya alesya yg sedang menyematkan id card nya di bajunya
"Le...cowo itu balik lagi" bisik Shena
"Cowo...cowo mana" tanya alesya bingung
"Itu loh cowo misterius yg pakaiannya serba hitam" Shena menjelaskan dengan wajah takut
"Hah...cowo itu? Ya ampun tuh orang
Ngapain sih balik lagi kesini " ucap alesya panik
"Gue ga tau le,waktu Lo ga kerja cowo itu ga muncul disini" jelas Shena
"Yaudah nanti biar gue yg ke depan buat temuin tuh orang" ucap alesya
"Hati-hati ya le" Shena memperingatkan yg dibalas anggukan oleh alesyaAlesya pun berjalan menuju meja sicowo misterius itu dengan deg deg an karena takut
"Pe...per..misi mas....Anda mau pesan apa" alesya bertanya sangat gugup karena takut
"Saya pesan ice coffea late satu" ucap orang itu datar
"Ada tambahan lagi" tanya alesya lagi yg dijawab gelengan oleh laki-laki tersebut
"Baik kalo gitu saya permisi" balas alesya
"Tunggu" panggil laki-laki tersebut yg membuat alesya menghentikan langkahnya
"Iya,ada yg bisa saya bantu" tanya alesya
"Ambil ini" laki-laki itu menyerahkan kotak berwarna coklat tuaDengan rasa takut,alesya pun mengambil kotak itu dari tangan cowo tersebut dengan perlahan
Setelah alesya memegang kotak tersebut diapun segera meninggalkan cowo tersebut dengan langkah tergesa"Hoshh..hoshh...hah jantung gue rasanya mau copot" ucap alesya sambil memegang dadanya setelah sampai di dapur kafe
"Ini kotak apa ya" alesya berkata sambil menolak balik kotak tersebut
Alesya pun mencoba membuka kotak tersebut dengan perasaan takut dan penasaran,saat kotak itu sedikit terbuka
"Alesya...tolongin gue dong,lagi banyak pengunjung nih" teriak Shena yg membuat alesya tersentak kaget
"Ehh iya bentar shen" alesya pun memasukan kotak tersebut kedalam ranselnya dan bergegas menghampiri Shena
"Ishh..Lo ini le kemana aja sih,gue butuh bantuan Lo nih...pelanggan lagi banyak" omel Shena
"Maaf shen,tadi gue mules" bohong alesya
"Yaudah,kalo gitu tolong anterin pesanan ini ke meja nomer 12" perintah Shena sambil memindah alihkan nampan berisi makanan ketangan alesya
Alesya pun langsung melesat menuju meja yg Shena suruh...namun sebelum itu dia sempat melirik kearah meja yg tadi diduduki oleh cowo misterius itu
"Kosong...cowo itu udah pergi" batin alesyaAlesya pun berjalan kembali menghampiri meja nomer 12
"Silahkan dinikmati pesanannya" ucap alesya ramah pada pengunjung tersebut***
Alesya tiba dirumah nya pukul 11 malam,saat membuka pintu rumahnya suasana begitu sepi
"Sepi banget,mungkin udah pada tidur kali ya" fikir alesya
Alesya pun berjalan menuju rumahnya,namun suara seseorang mengehentikan langkahnya
"Sasya...kamu baru pulang" tanya darka yg berjalan menghampiri anaknya itu
"Ehh ayah,iya yah Ale baru pulang...ayah belum tidur" ucap alesya
"Belum le...oh iya kamu cape ga" tanya darka lagi
"Lumayan sih yah,emang kenapa?" Tanya alesya
"Ayah mau bicara sebentar sama kamu,boleh ga" tanya darka
"Bicara apa yah?" Alesya mengerutkan dahinya karena penasaran
"Kami duduk dulu deh" darka berkata sambil membimbing anaknya agar duduk di sofa ruang keluarganya
Alesya pun mengikuti ayahnya sambil berfikir apa yg akan dibicarakan ayahnya
Alesya pun duduk disebelah ayahnya tersebut dengan muka serius
"Jadi...apa yg mau ayah bicarakan sama Ale?" Tanya alesya penasaran
"Sayang...sebaiknya kamu berhenti bekerja di kafe?" Ucap darka yg membuat alesya tersentak kaget
"Berhenti...kenapa Ale harus berhenti kerja yah" alesya bertanya dengan muka masih kaget
"Begini sya...ayah ga tega lihat kamu kerja sambil kuliah...kamu ga punya waktu istirahat sama sekali...weekday kamu kuliah,weekend kamu kerja...sebaiknya kamu berhenti saja..ayah masih sanggup ko buat biayain kuliah dan ongkos kamu" jelas darka
"Ayah...Ale gapapa ko,ale seneng ko kuliah sambil kerja...ale ga keberatan ko ayah" alesya memberi pengertian pada ayahnya tersebut
"Engga syaa..ayah ga tega lihat kamu pulang malam karena kerja ayah ga mau kamu nanti sakit...pokonya kamu harus berhenti kerja dan fokus kuliah" perintah darka tegas
"Baik ayah alesya bakalan ngundurin diri dari kafe" alesya berkata dengan wajah sedih
"Makasih sya udah mau ngertiin ayah,sekarang kamu masuk kamar istirahat ya" darka berkata dengan lembut pada anaknya tersebut
"Iya ayah,ale kekamar dulu ya" alesya pun berjalan menuju kamarnya dengan langkah gontai**Kamar
"Ayah ko tiba-tiba nyuruh aku keluar kerja sih....arghhhh tau ahh" teriak alesya frustasi sambil membanting ranselnya kesembarang arah
Dia pun menghempaskan tubuhnya di kasur kesayangannya*Kriyuukkk...kriyuukkk*
Suara perut alesya membuat alesya memegang perut nya"Ishh...ini perut tau aja kalo belum diisi dari siang tadi" gerutu alesya pada perutnya
Alesya pun beranjak dari tempat tidurnya menuju dapur...alesya berjalan disepanjang lorong rumahnya yg gelap karena semua lampu dimatikan*Pranggggg* suara piring jatuh dari arah dapur yg membuat alesya kaget dan takut
"Mampus...suara apaan tuh,jangan-jangan suara maling " alesya berkata sambil mengendap-endap menuju dapur dan ditangannya sudah ada sebuah sapu
Alesya berjalan sangat pelan sampai ada sesosok orang mengagetkannya
"Ale" seseorang menepuk pundak alesya yg sontak membuat alesya kaget dan bereaksi berlebihan
"Huwaaaa....maling...maling maling" teriak alesya sambil memukul-mukul kan gagang sapu yg dipegangnya
"Ehhh...ehh..stop stop gue bukan maling de gue Kenan Kaka Lo" Kenan berkata didalam kegelapan sambil mencoba menghentikan alesya yg memukulnya
Alesya yg sadar akan hal itu menghentikan aksinya dan langsung mencari stop kontak lampu dapurnya
"Bang Kenan" ucap alesya melongo
"Iya gue Kenan Abang Lo,lagian ngapain sih Lo ngendap-ngendap ke dapur sambil bawa sapu...sakit tau dipukul sama tuh sapu" omel Kenan pada adiknya itu
"Ma...maaa...af bang,gue kira Lo maling yg masuk rumah kita" alesya berkata dengan tertunduk menyesal
"Lagian kenapa Lo masuk dapur ga nyalain lampunya sih...terus tadi suara apa yg jatuh" gerutu alesya
"Heh...gue tadi cuma mau ambil minum...nah ga sengaja gue jatuhin gelas yg gue pegang,ehh pas gue udah beresin gue liat Lo ngendap-ngendap" Kenan menjelaskan dengan sedikit kesal
"Iya deh bang maaf gue ga sengaja" sesal alesya
"Lagian Lo ngapain sih malam-malam maen ke dapur" tanya Kenan
"Gue mau nyari makan bang gue laper hehe" ucap alesya cengengesan
"Oh..yaudah gue ke kamar dulu" Kenan pun meninggalkan alesya dilamarnyaSetelah alesya makan,alesya pun berjalan menuju kamarnya lagi sambil membawa beberapa cemilan kesukaannya
"Oh iya yah...ponsel gue dimana ya" alesya berkata sambil mengingat-ngingat dimana dia menyimpan ponselnya
"Gue cari dulu deh" alesya pun bergegas mencari ponselnya setelah menyimpan cemilan yg dia bawa dari dapur dimeja kamarnya
"Aduh dimana sih ponsel gue" rutuk alesya setelah mengontak abrik kamarnya dari Mulai kasur,meja,kolong-kolong,kamar mandi,saku jacket dan saku celana nya
"Duh dimana sih tuh ponsel" rutuk alesya "bentar tadi kan gue pulang dari kafe ga pegang ponsel jadi pasti kalo ga di celana sama jacket ya di ransel...oh iya diransel" alesya langsung mengambil ranselnya dan mencari ponselnya didalam ransel tersebut
"Ahh..ini dia" teriak alesya kegirangan saat tangannya menyentuh benda yg dia cari...tapi saat dia mengeluarkan ponsel tersebut tiba-tiba suara benda jatuh dari dalam tasnya
*Prak* sebuah kotak berwarna coklat tergeletak di atas lantaiAlesya mengerutkan dahi nya,mengingat-ingat benda kotak apa itu,alesya membungkukan tubuhnya mengambil kotak tersebut
"Kotak ini kan...kotak yg diberikan cowo misterius itu" ucap alesya sambil menatap kotak tersebut
"Apa ya isinya...gue buka aja deh" alesya memberanikan diri membuka kotak tersebut dengan perlahanSaat kotak tersebut terbuka,didalamnya terdapat sebuah gelang karet berwarna putih bertuliskan a & s
"Ge..ge..lang ini,gelang ini kan milik andra" ucap alesya shock saat melihat benda yg ada didalam kotak tersebut
Dengan tangan gemetar alesya mengambil gelang tersebut dengan perlahan"I..iiyya bener ini gelang andra yg pernah aku kasih pada dia" alesya berkata pelan,sebulir air mata jatuh dari sudut matanya membasahi kedua pipinya
"Jadi cowo misterius itu elo dra...kenapa Lo ga bilang langsung dra...kenapa?" Teriak alesya sambil tak henti-hentinya menangis"Gue hiksss...kangen hiksss sama Lo dra hiks...hikss...hikss...gue harus nemuin Lo dra harus" dengan suara masih terisak karena menangis alesya mengusap air mata yg jatuh di pipinya dengan kasar
"Gue harus nemuin Lo dra...gue sayang sama Lo" ucap alesya sambil memeluk gelang tersebut
-----------------------------------------------------------
Harusnya udah masuk chapter 10,tapi karena ada insiden chapter ngilang satu yaudah jadi ngulang lagi dari awal 😥😥
Emosi jiwa hiksss...
Yaudah deh authors ga akan ngeluh demi readersku...happy reading lapyuu"Vote and comen" @ceuceuCTN
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta dibalik hujan (End)
Romancealesya wanita yg sangat exited dan mandiri,mahasiswa baru fakultas desain interior ini sangat menyukai hujan....namun semua berubah setelah seorang lelaki datang kedalam kehidupannya...siapakah dia? ikuti ceritanya ya