resend

1.9K 58 0
                                    

Dari sejak pagi alesya sudah berada di kafe tempatnya bekerja,namun dari sejak datang dia tidak fokus karena perhatiannya selalu tertuju pada kursi yg selalu diduduki lelaki misterius itu

"Ale" Shena menepuk bahu alesya yg membuat alesya terlonjak kaget
"Ishhh...elo shen bikin kaget aja" omel alesya sambil mengelus dadanya karena kaget
"Habisnya...pagi-pagi udah celingukan kaya orang bego...cari siapa sih" tanya Shena
"Lo lihat cowo yg suka duduk dipojok sana ga yg misterius itu yg pakaiannya serba hitam" tanya alesya
"Cowo misterius...kayanya gue belum lihat deh,kenapa Lo nyariin cowo itu" tanya shena kepo
"Gapapa ko,gue nanya aja...yaudah gue beresin meja dulu ya" alesya meninggalkan Shena yg nampak kebingungan
"Dasar aneh" ucap shena sambil berlalu pergi

Sampai waktu alesya mau pulang,laki-laki misterius itu tidak muncul lagi yg membuat alesya tertunduk sedih
"Kenapa Lo ga datang lagi kesini dra" ucapnya

"Ale...Lo dipanggil pa Danu diruangannya" teriak tedi

Alesya pun berjalan menuju ruangan pa Danu yg berada dilantai atas

*Tok...tok...tokk" alesya mengetuk pintu ruangan pa Danu
"Masuk" ucap suara dari dalam ruangan tersebut
Alesya pun membuka kenop pintu tersebut dan disana sudah ada pa Danu yg sedang duduk di mejanya
"Maaf pa,tadi jaya tedi bapa manggil saya" tanya alesya sopan
"Oh iya,silahkan Duduk alesya" pa Danu menyuruh alesya duduk

Alesya pun duduk disebuah kursi yg berhadapan dengan kursi pa Danu
"Kalau boleh saya tau,bapa ada apa manggil saya kesini" tanya alesya
"Oh tidak le,saya hanya ingin memberikan gaji kamu bulan ini" ucap pa Danu sambil memberikan sebuah amplop berisi uang
"Oh iya pa terimakasih banyak" kata alesya sambil menerima amplop tersebut
"Yasudah kalo gitu kamu boleh kembali" ucap pa Danu
"Maaf pa sebelumnya,boleh saya berbicara sebentar dengan bapa" alesya meminta ijin
"Berbicara apa" tanya alesya
"Sebenarnya saya mau sekalian memberikan surat pengunduran diri saya" ucap alesya yg membuat pa Danu mengerutkan keningnya
"Kenapa kamu mau mengundurkan diri...apa kamu tidak nyaman bekerja disini?" Tanya pa Danu serius
"Ohh tidak pa,saya sangat nyaman bekerja disini...tapi....ayah saya menyuruh saya berhenti bekerja" ucap alesya dengan mata mulai berkaca-kaca
"Tapi kenapa mendadak seperti ini" tanya pa Danu lagi
"Ayah saya mau saya fokus kuliah" ucap alesya pelan
"Oh begitu...yasudah saya terima pengunduran diri kamu meski saya harus kehilangan pekerja yg penuh semangat kaya kamu...kalau kamu nanti mau bekerja lagi disini kamu tinggal datang kepada saya" jelas pa Danu
"Makasih pa atas kebaikannya...kalau begitu saya pamit dulu" alesya mohon pamit kepada pa Danu yg dibalas anggukan oleh pa Danu

Alesya berjalan menuruni setiap anak tangga dengan langkah gontai,dibawah sudah ada Shena,tedi dan pegawai lainnya yg menyambut alesya
"Ale...Lo yakin mau resend dari sini" tanya shena yg sudah tau sebelumnya
Alesya hanya mengangguk lemah dengan mata yg sudah berkaca-kaca
"Yaelah le...kenapa Lo harus resend sih,kita pasti bakal kesepian kalo Lo ga ada" sekarang tedi yg berbicara
"Maafin gue guys...gue juga berat buat ninggalin kafe ini,ninggalin kalian semua juga" ucap alesya lemah yg sudah meneteskan air mata
"Kita pasti kangen sama Lo ale" ucap alesya sambil memeluk alesya dan diikuti oleh yg lainnya
"Gue pergi dulu ya semua" pamit alesya saat semua temannya melepaskan pelukan
"Iya le...Lo hati-hati ya,sering-sering main kesini" ucap tedi yg dibalas anggukan oleh alesya

*Keesokan harinya"

"Jadi dalam setiap desain yg kita buat harus sangat diperhatikan detailnya...sekian pelajaran hari ini...kita bertemu Minggu depan dengan gambar desain dari kalian"  pa Anwar menutup mata pelajaran hari ini

"Ale...kantin yu" ajak cheara
"Yu" balas alesya

Alesya dan cheara pun berjalan keluar kelas menuju kantin kampus,tapi tiba-tiba alesya menghentikan langkahnya karena tangan nya dicekal oleh seseorang
"Ikut gue" Wilman menarik tangan alesya menjauh dari cheara...sedangkan cheara hanya terbengong melihat sahabatnya ditarik Wilman
"Aduh...aduh...sakit ka...lepasin tangan gue,dikira gue kambing main tarik-tarik aja" ucap alesya sebal

Wilman tak menggubris ocehan alesya...dia terus menarik alesya keruangan mapala
Setibanya didalam ruangan...Wilman melepaskan tangan alesya
Alesya meringis kesakitan karena tangannya dipegang begitu erat oleh Wilman

"Nanti malam gue mau kerumah Lo bareng bokap gue" ucap Wilman serius dengan menatap mata kucing milik alesya

"What..kerumah gue,mau ngapain" tanya alesya heran

"Bokap gue mau ngelamar Lo" ucap Wilman yg membuat alesya shock dengan ucapan Wilman barusan

"Lamar...Lo gila ya ka,gue ga mau" alesya berkata dengan nada tinggi

"Gue juga ogah nikah sama Lo,tapi ini hanya pura-pura " jelas Wilman

"Tapi ka ga ada cara lain lagi,gue ga mau tunangan sama Lo" ucap alesya dengan nada frustasi

"Kalo ada gue udah lakuin...gue juga baru tau tadi" ucap Wilman frustasi "pokonya nanti malam hanya perlu siapin mental aja,dan ingat jangan sampai orang-orang kampus tau termasuk sahabat2 kita " ucap Wilman yg hanya dibalas anggukan oleh alesya
"Ya Tuhan cobaan apalagi ini,belun aku nemuin andra udah Nemu Maslah baru" batin alesya

"Yaudah sekarang Lo boleh pergi" usir Wilman
Alesya pun bergegas pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan tergesa,tapi karena alesya tidak fokus tanpa sengaja dia menabrak seseorang
"Awww" keluh alesya
"Eh..sorry sorry" ucap orang tersebut "alesya" panggil orang yg menabrak alesya
Alesya pun mendongakkan wajahnya
"Ka Rafa...ka hyman" ucap alesya
"Gue kira siapa,sorry barusan gue nabrak Lo" sesal rafandra
"Gapapa ko ka,gue juga salah" kata alesya sambil tersenyum
"Lo dari mana le" tanya hyman
"Gue dari ruang mapala" jawab alesya
"Loh...gue baru aja mau kesana sama rafandra" ucap hyman
"Oh iya disana ada wilman ga" tanya rafandra
"Ka wilman...emmm..ada ka ada" ucap alesya salah tingkah yg membuat hyman dan rafandra mengerutkan keningnya
"Lo kenapa le" tanya hyman
"Eh..mmm..gue gapapa ko ka,kalo gitu gue pamit dulu ya bye" pamit alesya sambil sedikit berlari yg membuat rafandra dan hyman menatapnya bingung

*Kantin*

"Hosshh...hosshh" alesya tiba di kantin dengan nafas ngos ngosan

"Ale...Lo kenapa" tanya cheara pada sahabatnya tersebut

"Gue ga boleh bilang sama chea" batin alesya
"Engga ko chea,gue gapapa...tadi gue takut Lo nungguin lama" bohong alesya
"Oh gue kira apaan,oh iya...tadi ka wilman ngapain narik-narik Lo" tanya cheara curiga
"Oh..emmm..tadi...tadi...dia ngebahas masalah mapala..iya mapala" ucap alesya gugup yg membuat cheara mengerutkan keningnya
"Lo yakin" ucap cheara curiga
"Iya chea gue yakin,ah udah ahh gue mau pesen dulu makan gue laper" alesya berlalu pergi untuk menghindari pertanyaan dari cheara lagi

"Chea...gue mau cerita sama Lo" ucap alesya setelah dia duduk dimeja yg ditempati cheara sambil membawa semangkuk bakso dan ice chocolate
"Tumben Lo mau cerita,cerita apa" tanya cheara
Alesya pun menceritakan semua masalah nya dimana dia bertemu dengan lelaki misterius di kafe,kotak yg diberikan lelaki tersebut sampai gelang yg sama persis seperti milik andra teman masa kecilnya
"Oh jadi...Lo kira cowo misterius itu andra temen Lo dimasa kecil" tebak Chea
"Iya chea...gue yakin banget kalo dia itu andra...soalnya cuma dia yg punya gelang itu" ucap alesya sambil menyuapkan bakso ke mulutnya
"Sebaiknya Lo cari tau aja dulu" cheara memberi saran
"Iya gue juga,tapi cowo itu ga pernah datang ke kafe lagi" ucap alesya lesu
"Lo sabar ya le...gue yakin pasti Lo bakalan ketemu sama temen Lo itu" cheara berkata sambil mengelus pundak alesya lembut

-----------------------------------------------------------
Happy reading guys
.
Vote dan comen 😘😘😘

cinta dibalik hujan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang