Author pov
Naren dan Nella di hukum untuk mengelilingi lapangan sebanyak 10 kali.
Anehnya, Nella tidak merasakan lelah sedikit pun,lain dengan Naren. Ia hampir saja seperti orang kehabisan nafas.Naren memandang Nella dengan tatapan aneh. "Mengapa kamu tak merasakan lelah heh? Hos hos" Tanya Naren dengan nafas tersenggal-senggal.
"Biasa saja kok" Jawab Nella singkat.
"Ouh.. Aku juga baru tau kalo di kelas ku ada gadis nerd seperti kamu" Tutur Naren santai.Nella merasa sakit hati. Tapi untuk apa eh ?.
"Me too" Jawab Nella."Juga apa?"Tanya Naren santai sambil melanjutkan larinya, di imbangi dengan Nella.
"Lupakan" Nella semakin melajukan larinya, meninggalkan Naren
Naren mengedikan bahu nya tak tau, gadis itu irit bicara sekali, pikir nya. Dia melanjutkan larinya menyusul Nella yang hampir menyelesaikan 10 kali putaran nya. Malu dong kalo kalah sama cewek, ck!
Akhirnya kedua nya telah berhasil menyelesaikan hukuman nya. Namun Naren kalah jika masalah lari dengan Nella, Gadis itu begitu kuat sekali. Bahkan hanya sedikit peluh menghiasi kening nya. Lain dengan Naren, dia seperti mandi air keringat di bagian wajah serta lehernya.
Nella berjalan menuju kantin untuk membeli air mineral. Karna air yang dia bawa dari apartemen nya berada di kelas. Ia melihat ke arah Naren yang sedang duduk di pinggir lapangan sambil mengusap peluh di wajah nya, membuat Nella sedikit kasihan. Apa dia tidak pernah berolahraga? mengapa bisa selelah itu,batin Nella.
Nella melanjutkan jalan nya menuju kantin, berniat membeli 2 botol air mineral untuk nya dan untuk Naren, teman barunya. Mungkin.
Setelah membeli minuman, Nella menghampiri Naren yang masih asik dengan ponsel di tangan nya. Sepertinya dia sedang bermain game.
Nella menyodorkan botol berisi air mineral itu kepada Naren. "Minum dulu" Kata Nella singkat.
Naren mendongak kan kepala nya memandang Nella. "Apakah sopan memberi kan sesuatu dengan kau berdiri dan aku duduk seperti ini? Sejajarkan posisimu dengan ku" Kata naren dengan suara tegas.
Nella pun menuruti perkataan Naren, dia segera duduk di samping Naren lalu memberi kan botol itu dalam diam.
"Terimakasih" Naren dengan senyuman manis nya. Nella sedikit terpukau dengan senyum langka yang baru ia temui hari ini. Ia hanya membalas dengan anggukan sekali saja.
"Minumlah"Perintah Nella lembut.
"Baiklah" Naren pun meminum nya sampai tandas, membuat Nella tersenyum lega. Tidak sia-sia ia membeli kan minum untuk Naren, ternyata dia mengahargai pemberian nya.
"Dimana kau tinggal?" Tanya Naren membuat Nella sedikit berpikir
"Em, aku tinggal di kos" Jawab Nella agak sedikit gugup.
"Ohh, memang nya kamu asli orang mana?"Tanya nya lagi.
Tiba-tiba salah satu teman kelas nya memanggil mereka berdua" Oy, Naren Nella. Suruh ke ruangan sob tuh, cepetan!" Suruh Melina.
"Oke" Jawan Naren Nella serempak.
"Ayo!" Naren menggandeng tangan Nella membuat Nella salah tingkah. Dan akhirnya Nella mengangguk dan bergegas ke ruangan Sobat nya itu, Hahahaha. Sobat? Aneh juga dengar nya.
"Selamat siang Sob" Sapa mereka barengan.
"Oh ya selamat Sore anak-anak ku" Mr. Sanders tersenyum menatap 2 anak murid nya yang sedang bergandengan tangan. Naren bingung, apakah ii sudah sore? lalu ia melirik arloji di tangan kirinya, betapa terkejutnya ia melihat sekarang sudah jam 3 sore.
"Pantesan lama, kalian larinya sambil gandengan tangan" Sindir Mr.Sanders dan mencebikan bibir nya. Sontak Nella melepaskan genggaman tangan Naren, mengapa dia bisa lupa jika dari tadi tangan nya belum terlepas dari tangan Naren.
"Hehehehe, maaf sob. Santai saja ya kan Nella. Kita nggak ada apa-apa kok" Jawab Naren sok santai.
"I-iya Sob" Nella tergagap.
"Okelah, saya memanggil kalian kesini untuk mengambil tas kalian. Itu di meja, tadi tertinggal" Fyuhh syukurlah, Naren sempat berpikir jika dia akan terkena hukuman lagi.
"Trimakasih sob, kami pulang dulu." Pamit Naren dan Nella lalu mencium punggung Mr.Sanders.
"Hati-hati kalian di jalan. Bye". Mr.Sanders ramah sekali kan? Wkwkwk. Kayak Author.Eaakk.
Naren dan Nella keluar ruangan Mr.Sanders. Naren menuju parkiran untuk mengambil mobil nya dan Nella mengikuti nya. Naren menatap Nella heran, mengapa Nella mengikuti nya, pikirnya dalam hati.
"Kamu mau ku antar pulang?" Tanya Naren.
"Eh, Tidak" Balas nya gagap.
"Lalu? mengapa kau mengikutiku ke parkiran, bukan nya gerbang ada di sebelah sana?" Nella melihat ke arah yang di tunjuk Naren. Malu bukan main, Nella baru sadar jika dari tadi ia mengikuti Naren.
"Maaf" Nella pun meninggalkan Naren dengan setengah berlari menuju jalan keluar. Mengapa berada di dekat Naren membuat otak nya berhenti berpikir.
Naren merasa penasaran dengan sosok Nella yang berpenampilan cupu, baju longgar dan sedikit dingin menurut nya.
"Aku ingin mengenal nya lebih jauh" Ucap nya pelan.
Taraa, Cerita baru dari saya. Maaf pendek ya say.
Jangan lupa baca cerita ku yang satunya. "MY COLD BOY"
Padahal cerita itu belum ending, tapi Author udah pindah ke lain hati, Eaakk. Wkwkwkwk.
Itu mulmed nya Naren Diaz Zenaro nya. Ganteng sih ya menurut Author, cocok jadi Naren.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is NERD!!
RomanceGadis Nerd yang menyimpan banyak kisah misterius. Di balik wajah cupu nya, dia memiliki paras yang cantik bak bidadari. - Netricilla Agustin Raichan Seorang pemuda mapan dan sangat tampan, diam-diam memiliki perasaan kepada gadis NERD di kampus nya...