20

2.8K 80 0
                                    

Happy reading..

Author pov

Nella sedang menikmati indahnya taman kota bersama kekasihnya. Tapi ada sedikit keraguan saat menyebut dirinya sebagai kekasih Naren.

"Apa yang kamu pikirkan sayang?" tanya Naren lembut.

Nella menatap lekat manik mata Naren yang membuatnya merasa terlindungi.

"Tidak apa-apa. Apa aku boleh bertanya?"

"Apapun" jawab Naren dengan senyuman.

"Selama aku tidak ada di samping mu, apakah ada perempuan lain yang menggantikan posisi ku?" tanya Nella.

Naren sangat jelas mendengar pertanyaan Nella. Dia menatap wajah kekasihnya dengan intens.

"Mengapa kau menanyakan hal itu?"

"Karna ku pikir, pria tidak akan bisa menjalin hubungan dengan satu wanita saja" Ucap Nella.

"Apalagi saat itu aku jauh darimu" lanjut nya.

"Dan kau pikir aku juga pria seperti yang kau maksud?" tanya Naren.

Nella menghela nafas panjang. Dia merasa bersalah telah menanyakan ini pada Naren.

"Maafkan aku, aku tak bermaksud seperti itu" ucap Nella bersalah.

"Jika aku memiliki perempuan lain, untuk apa aku mencarimu sampai berada disini" ucap Naren sukses membuat Nella menitikan air mata nya.

Nella sungguh merindukan Naren. Setahun ini ia hanya bisa memendam rasa rindunya.

"Jangan menangis, kau jelek" ejek Naren.

Nella memukul pelan lengan Naren. "Jadi, apakah kau masih menganggap aku sebagai kekasih ?"

"Jika kau ingin secepatnya ku anggap sebagai istri ku. Maka bersiaplah besok pagi" ucap Naren. Mantap.

Nella melongo mendengar perkataan Naren. "Apa tidak terlalu cepat?"

"Terserah kamu saja Nella. Tapi masih ada urusan yang belum aku tuntaskan" ucap Naren mengelus puncak kepala Nella.

"Ayo kita pulang" lanjut Naren mengajak Nella pulang.

"Apa itu ada urusan nya dengan Gibran?" tanya Nella hati-hati.

Naren menatap Nella datar.
"Tidak usah banyak tanya. Ayo pulang" ucap Naren dingin.

Ada apa dengan nya, batin Nella.

Naren memasuki mobil disusul dengan Nella di belakang nya.

Setengah perjalanan menuju rumah Nella, tiba-tiba sebuah mobil menghadang nya.

"Siapa dia?" tanya Naren yang di tujukan untuk Gorly.

"Tidak tahu Tuan. Mereka berani sekali menghadang kita" jawab Gorly santai.

"Karna mereka memang belum tau siapa aku" ucap Naren membuat Nella bingung.

Seorang wanita dengan pakaian sexy berjalan ke arah mobil yang di naiki Naren dan Nella.

Naren menatap sinis wanita dengan baju kurang bahan itu.

Ck, apalagi kali ini, batin Naren.

"Turun kau Naren!" teriak wanita itu dari luar.
Nella menatap bingung wanita itu, sedangkan Naren terlihat sangat santai.

"Tunggu disini sayang" ucap Naren lalu mengecup puncak kepala Nella.
Nella mengangguk dan tersenyum sekilas.

Naren keluar dari mobil sementara wanita itu tersenyum puas.

My Wife Is NERD!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang