5

4.7K 148 0
                                    


Happy Reading..

Author POV

Sinar mentari masuk menelusup ke jendela kamar Nella. Dia masih saja mendekap dirinya ke dalam selimut.

Sedikit demi sedikit Nella mulai membuka matanya, karna cahaya silau terus menggaggu aktivitas tidurnya. "Hoaaammm" Nella menguap. Lalu dia beranjak memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai melakukan aktivitas nya di kamar mandi, Nella memakai baju yang sudah di siapkan dari semalam. Kebiasaan nya, dia selalu menyiapkan pakaian yang akan dipakai besok di malam hari.

Dia berjalan menuju dapur untuk membuat makanan yang sederhana saja " Omlet aja lah" ucap nya sendiri. Yang terpenting baginya hanya lah sarapan yang menyenyangkan perut nya.

Setelah sarapan dia kembali ke kamar nya untuk siap-siap berangkat ke kampus. Tentu saja untuk berdandan ala Nerd nya. Entah sampai kapan dia akan menyembunyikan wajah asli nya yang sangat cantik itu. Ia pun tidak tau, cukup mengikuti alur kehidupan nya saja. Itu mudah.

Lalu dia berangkat, tidak lupa mengunci apartemen kesayangan nya. Tentu saja dia hanya berjalan kaki menuju kampus nya. Kan jarak apartemen dengan kampus lumayan dekat.

Baru saja dia memasuki gerbang, sebuah mobil berwarna putih melintas di samping nya dan berhenti saat itu juga.

"Hai Cilla!" sapa pemuda itu, siappa lagi kalo bukan Naren.

"Hai juga" lalu Nella melanjutkan jalan nya karna dia merasa kesal Naren masih memanggil nya seperti itu.

Naren pun tak tinggal diam, dia melajukan mobil nya menuju area parkir untuk memakirkan mobilnya disana , lalu berjalan kea rah Nella yang sepertinya menuju kantin.

"Nella" panggil Naren. Nella menoleh ke belakang dan mendapati Naren yang sedang menuju ke arahnya, " Kenapa?" Tanya Nella ketus.

"Cuek sekali kau Cilla" Jawab Naren santai. Nella tidak menjawabnya. Sudah ku katakana dia kesal jika di panggil seperti itu.

"Nella" Naren meraih tangan Nella karna dia tidak menanggapi omongan nya.

"Apa?"

"Huh, di panggil Nella langsung jawab, giliran di panggil Cilla aku di cuekin"

"Aku tidak suka"

"Mengapa?"

"Tidak apa-apa" Jawab Nella acuh, sebenarnya dia agak senang juga karna Naren memegang tangan nya barusan.

"Untuk apa kau pergi ke kantin pagi-pagi begini?"

"Apa urusanmu?"

"Karna aku ingin tau"

"Em"

Naren semakin geram di buatnya, mengapa gadis ini begitu dingin dengan nya. Apa dari bawaan lahir memang seperti ini, pikir nya.

"kau ini kenapa sih Nella, kau cuek sekali" Naren kembali meraih tangan Nella yang hendak membayar kepada penjaga kantin, dia membeli sebotol air mineral karna lupa membawa bekal dari apartemen nya.

"Apa lagi?" Tanya Nella geram. Gara-gara Naren, si penjaga kantin ini sampai malu, dia sudah mengulurkan tangan nya untuk menerima uang dari Nella tapi tak jadi karna ulah Naren.

Nella pun melotot kan matanya ke arah Naren, membuat Naren sedikit takut. Ternyata dia tak hanya dingin, tetapi galak. Nella pun memberi uang lembaran itu lagi ke si penjaga kantin, tapi Naren lagi lagi jahil, dia menghempaskan tangan Nella lalu kabur begitu saja. "Wleekk!!" Teriak Naren dari jauh sambil memeletkan lidahnya kea rah Nella.

"Dasar cowok gila!" Rutuk Nella dalam hati.

Lalu Nella menuju ruang kelas nya. Saat dia akan berbelok ke arah kiri untuk menaiki tangga, tangan nya di pegang oleh Naren.

"Nella!"

"Apa lagi !!" Jawab Nella ketus.

"Jangan ke atas, ada dua orang sedang berciuman panas di kelas" jelas Naren.

"Hah?"

"Aku tidak mau mata mu ternodai"

"Tak percaya!" Elak Nella, dia melepaskan tangan Naren dan beranjak menaiki tangga.

"Aku ikut!"

"Hmm"

Sesampai di depan pintu kelas, Nella membuka nya secara perlahan. Ruangan ini sangat sepi dan gelap, karna gorden nya tidak ada yang di buka.

Nella tersentak, matanya tak sengaja melihat pemandangan panas di pojok ruangan ini. Nella berusaha tetap santai dan menuju ke arah jendela untuk membuka gorden nya agar cahaya pagi bisa masuk.

Dia tidak memperdulikan tatapan tajam dari dua orang yang berbuat mesum itu.

"Hey gadis cupu!" panggil si cewek dengan nada meremehkan. Nella pun menatap nya tak kalah datar.

"Apa?" Jawab Nella.

"Kau sengaja ya membuka gorden itu?"

"Apa masalah?" jawab Nella santai sambil menuju ke tempat duduknya dan mengacuhkan keberadaan pasangan mesum itu yang terus menatap nya dengan garang. Sesekali menoleh ke arah luar ruangan. Disana Naren sedang menerima telpon dari seseorang.

Naren pun masuk ke dalam kelas sambil menatap tajam ke arah du orang itu.

"Pergi kalian dari sini!" Bentak Naren.

Mereka pun langsung menunduk takut sambil berjalan keluar tanpa menatap tatapan garang dari Naren. Entah kenapa Naren seakan di takuti oleh semua mahasiswa/i di kampus ini.

Naren menghampiri Nella yang sedang membaca bukunya. "Sudah ku bilangkan jangan kesini dulu, hmm matamu sudah tak suci lagi kan" Tutur Naren tenang.

"Terserah" Nella terus membolak-balik kan bukunya, dia merasa tak selera membaca karna Naren lagi-lagi mengganggu nya, tapi dia juga merasa senang Naren perhatian padanya.

"Nella, aku boleh main ke kos an kamu kan?" Tanya Naren.

"Untuk apa?" Jawab Nella dengan heran, mengapa tiba-tiba Naren ingin main ke tempat nya tinggal.

"Cuma ingin main saja, apa tidak boleh. Tenang saja, aku tidak akan berbuat macam-macam" Goda Naren.

"Tapi sepulang dari kampus aku kerja"

"Aku tidak akan main ke kosan mu sepulang ngampus kok, sepertinya kamu terburu-buru sekali"Goda Naren lagi.

"Bukan begitu!" Ketus Nella.

"Lalu?"

"Apa aku harus jujur tentang hal ini?" Tanya Nella membuat Naren tidak mengerti.

"Apa maksud nya?"

"Sebenarnya aku tidak nge kos" Jawab Nella santai.

"Lalu kau tinggal dimana?" Tanya Naren antusias.

"Apartemen" Jawab Nella singkat.

"Kau punya apartemen?" Tanya Naren tak percaya, dia begitu senang karna akan leluasa mendekati gadis ini. Jangan berpikiran macam-macam loh ya! Cuma deketin pengen ngenal lebih jauh, bukan hal yang tidak-tidak.

"Iya"

"Yasudah, jam berapa kamu pulang kerja?"

"Jam 6 petang"

"Oke, aku akan mengunjungimu nanti malam jam 7"

"Oke, nanti ku kirim alamatnya lewat WA"Jelas Nella.

"Oke Cilla!" Jawab Naren dengan semangat. Dan mencubit pipi Nella.

"Jangan panggil aku seperti itu!!!" Teriak Nella saat Naren sudah beranjak lari dari ruangan.

Jangan lupa voment guys, oke.

My Wife Is NERD!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang