P R O L O G

316 52 41
                                    

Hanya bintang, air mata dan Tuhan yang menjadi saksi malam ini

***

Tanpa orang itu tahu, bahwa ada seseorang yang melihat kejadian ini sambil tersenyum getir, perasaan antara marah, benci, sayang dan khawatir bercampur menjadi satu.

  "Maaf kalau gue gak bisa jadi yang terbaik buat lo. Semoga bahagia."

   Ia pergi dengan perasaan yang.. entahlah ia tidak bisa mendeskripsikannya untuk sekarang ini.

Yang ia pikirkan sekarang adalah harus pergi jauh dari tempat yang menyakitkan ini.

Gue pantes dapat orang yang lebih baik dari dia.

Ia memutar balik tubuhnya dan berjalan dengan wajah yang ditutup oleh tangannya "Jadi melankonis gini gue"

"Ath!" Teriak seseorang menyerukan namanya.

Ia mendongak seraya menghapus air mata yang mengalir di pipinya dengan kasar, dan melihat siapa yang memanggilnya.

Tersenyum

Ya, dia harus tersenyum apapun yang terjadi, ia tidak mau orang yang kini berada dihadapannya khawatir.

Orang itu menarik tangannya sambil tersenyum"Ayo pulang, gue gak mau ngeliat lo jadi makin sakit nantinya"

***
A/n:

Halo! Pendek ya?  Hehe ini baru prolog.
Voment yaa guys..

See u
-Davina


18 Nov 2017


 

Athaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang