Raga mu disini bersamaku, tapi hati mu..Entahlah butuh waktu berapa lama untuk melupakan dia? Tidak sadarkah ada hati yang dikecewakan karena itu semua-Fero
-Athaya-
Dion sudah bersiap dengan baju hitam dan celana jeansnya. Tak lupa ia mengenakan jaket hitam andalannya. Melihat jam di dinding kamar ternyata sudah pukul sepuluh kurang dua puluh menit, ia segera turun kebawah untuk berpamitan dengan mama nya yang sedang berkutat dengan majalah yang di tangannya.
"Mah, Ata pamit mau keluar," panggil Dion dari belakang Alin.
Alin mendongak menemukan anaknya yang sudah rapi sambil membawa helm, "Emangnya kamu mau kemana? Pagi pagi udah mau pergi. Udah sarapan?" Tanya Alin kepada anak bungsunya.
"Ata ada janji sama temen mah. Udah mah." Dion melihat jam tangan yang melingkar di tangan kanannya, "Yaudah Ata berangkat dulu ya mah, udah mau telat gak enak. Assalamualaikum."Dion pamit sambil mencium punggung tangan Alin.
"Waalaikumsalam. Hati hati,Ta."
Dion mengangguk segera keluar mengambil sepatu converse hitam dan memakainya. Ia merogoh saku jeans mengeluarkan kunci motor, memakai helm dan segera menaiki motornya untuk melesat ke tempat tujuan.
Setelah beberapa menit menempuh jalanan, cowok berjaket hitam itu sudah sampai di Pastel Cafe-tempat yang sudah dijanjikan oleh Reviana-cowok itu melempar pandangannya ke seluruh penjuru Cafe.
Reviana yang melihat Dion sudah di ambang pintu itu tersenyum lebar, ia melambaikan tangan kanannya menandakan ia sudah datang dan menyuruh Dion untuk mendekat.
Dion menatap Reviana dengan datar ia berjalan menghampiri perempuan yang sudah duduk di dekat jendela.
Hening.
5 menit..
10 menit...
Hening menyelimuti mereka berdua. Satu kata yang pas untuk keadaan ini,
Awkward.
"Ehem!" Dion berdeham, arah pandangnya tidak terarah. "Ada apa?"
Dua kata yang keluar dari mulut Dion terdengar horror bagi Reviana. Padahal ia sudah mempersiapkan diri menghadapi pria yang ada dihadapannya ini. Dia sampai malu sendiri mengingat beberapa hari yang lalu tanpa rasa malu menelpon Dion dengan perasaan percaya diri. Tetapi ketika mereka bertemu seperti saat ini, sepatah kata pun tidak bisa cewek itu ucapkan. Pandangannnya terus menghadap ke bawah. Tidak berani menatap kedua mata elang Dion.
"Ada apa?" ulang Dion. Dia merasa pertanyaannya cukup simple tetapi mengapa cewek dihadapannya ini begitu terlihat berpikir keras untuk menjawab pertanyaan se-simple itu.
Reviana yang mendengar pertanyaan yang sama dari Dion itu lantas mendongak memberanikan diri menatap mata elang milik Dion.
"G-gu-e g-gue mm-ma-mau-"
"Apa setelah lo ninggalin gue gitu aja lo kena azab jadi gagap?" Tanya Dion sarkas. Dion mengangkat sebelah alisnya dan mengerutkan kening. "Ya syukurlah." Cicit Dion kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athaya
Novela JuvenilIni tentang cinta lama yang hadir kembali. Tentang kedua insan yang sama-sama menyukai. Tetapi mereka tidak bisa bersama karena beberapa hal. Athaya dan Dion. Ketika mereka hampir bersama, ada masalah besar yang menimpa Athaya. Sehingga tidak memu...