°10° (Part 1)

53 8 4
                                    

  Saat ini Athaya sedang duduk menunggu pesanan makanannya tiba. Ia sedang duduk di warung pecel lele depan komplek. Malam ini, bintang menghiasi langit ditambah bulan purnama bersinar terang melengkapi sempurnanya malam ini.

Athaya teringat, ketika Dion mengajaknya jalan diakhir pekan. Membayangkan apa yang terjadi jika mereka jalan berdua. Apa seperti sepasang kekasih?

Athaya menopang dagunya dengan tangan kanannya, melihat suasana sekitar, sangat dingin malam ini. Cewek itu hanya memakai baju piyama bergambar big hero 6 dengan rambut yang dikuncir setengah asal. Tiba-tiba saja seseorang menempelkan benda hangat ke pipinya. Ia menoleh kesamping melihat si pelaku. Cowok itu tersenyum sambil memegang teh hangat ditangannya.

"Udah tau dingin, bukannya pake jaket." ucap Fero. Ya, cowok itu adalah Dafero. Awalnya memang Fero ingin ke pecel lele dekat rumah Athaya karena Mamanya minta dibelikan pecel lele.

"Tumben lo kesini." ucap Athaya heran.

"Mama minta pecel lele disini, katanya enak. "

Athaya membulatkan mulutnya sambil mengangguk."Bang Varo nanyain lo tuh. Katanya kapan main lagi, dia mau lawan apalah itu di gamenya sama lo."

Fero mengangguk, "Iya. Bilangin besok gue kerumah." Athaya mengangguk.

"Nih minum." Fero menyodorkan teh hangatnya ke Athaya dan langsung disambut oleh cewek itu.

"Makasih."

"Hm."

Seseorang menepuk bahunya, Athaya menoleh kaget. "Athaya ya?"

"E-eh.. K-kak R-rev-iana?" tanya Athaya terbata. Fero mengerutkan keningnya, sejak kapan Reviana ada disini?

"Bisa ngobrol sebentar nggak?

*

Gue ikut." ujar Fero.

"Nggak usah."Tolak Athaya.

"Ikut."

"Nggak usah ih."

"Ini udah malem, Aya."

"Udah tau, siapa bilang sekarang subuh."

"plis serius dulu. Sekarang udah malem, lo anak perempuan. Lo tau sendiri Reviana itu gimana 'kan?" ucapnya berbisik.

"Gimana apanya sih, Ro. Kita cuma mau ngobrol. Mending sekarang lo pulang, kasian Mama lo nunggu."

"Tapi.. lo tau kalo dia mantannya Dion 'kan? "

" I know. Udah sana. Ini urusan perempuan."

Fero menghela napas lelah, ia selalu kalah dalam soal berdebat dengan Athaya. "Oke, gue balik. Kalo ada apa-apa langsung telpon gue."

"Iya ah. Bawel lo."

***

Kini keduanya berada di taman yang tak jauh dari rumah Athaya. Fero sendiri disuruh pulang oleh Athaya, padahal tadi ia bersikeras ingin ikut. Teringat ini sudah malam, takut Athaya kenapa-napa. Tetapi Athaya malah mengusirnya beralasan ini adalah urusan perempuan. Mau tidak mau Fero pergi.

Athaya meremas plastik yang berisi pecel lele itu, ia sangat gugup, berbagai pertanyaan menghantuinya.

Reviana berdeham pelan. "Athaya."
Athaya menoleh, "I-iya k-kenapa, kak?"

"Lo kenal Dion, 'kan?" Tanya Reviana.

Athaya mengigit bagian dalam bibirnya, "Iya kak, yang mantan kak Revi itu' kan?"

Athaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang