Anak laki laki yang mengenakan setelan hitam itu mengendarai motornya menuju rumah seseorang. Siang ini ia kembali menginjakkan kakinya di perumahan ini, sudah sejak lama ia tidak kesini. Ternyata tidak banyak yang berubah dari tempat ini. Beberapa saat kemudian motor yang dikendarainya sudah berada di depan gerbang rumah yang ia tuju. Ia turun dari motornya untuk memencet bel yang berada di sebelah kanan gerbang hitam itu. Tidak menunggu lama seorang wanita paruh baya keluar dari dalam rumah dan membuka gerbang. Disa mempersilahkan masuk anak laki laki itu.
Cowok itu tersenyum dibalik helmnya menaiki kembali motornya dan memparkirnya di depan rumah itu. Ia membuka helemnya menyisir rambutnya dengan sela jarinya.
"Fero?" tanya Disa ragu. Fero tersenyum dan mencium tangan Disa,
"Iya tan, ini Fero hehe."
" Ya Allah kamu sekarang meuni kasep pisan. Lama di Palembang bikin kamu makin kasep. Eh, ayo a masuk dulu."
Fero menurut mengikuti Disa dari belakang. Mereka duduk di sofa ruang tamu, "Gimana kabar mama papa mu?"
"Mereka baik kok tan. Oiya, Athaya ada gak tan? Sekalian minta izin besok Fero mau culik dulu anaknya ya tan hehe." Fero tertawa canggung.
"Ada kok tadi sih Aya ada di taman belakang kayaknya Aya lagi gambar. Ya gapapa dong tapi jangan culik jauh jauh ya haha,"
Fero tertawa, " Fero boleh ke taman,tan?"
" Boleh dong. Sana temenin Aya. Ayo bareng tante, sekalian bikin minum,"
Mereka bangkit dan berjalan menuju dapur, karena pintu dapur menghubungkannya dengan taman tempat Athaya berada. Setelah sampai, Fero berpamitan ke Disa untuk menemui Athaya.
***
Athaya tampak menggunakan earphone di kedua telinganya. Sesekali kepalanya bergerak mengikuti alunan lagu. Tangan kanannya sedang sibuk menggerakkan pensil diatas lautan kanvas. Gadis itu tampak serius menggambar objek yang ada dalam pikirannya. Ia sedang duduk di gazebo belakang rumahnya.
Gadis itu tidak menyadari ada seseorang yang sedang memperhatikannya, ia terlalu hanyut dalam gambar yang sedang dibuatnya. Cukup lama Fero memperhatikan Athaya, ia terkekeh pelan. Athaya memang orang yang tidak memperhatikan sekitar ketika ia sedang mengerjakan sesuatu. Hampir lima belas menit Fero memperhatikan gadis mungil dihadapannya.
"Finally!" seru Athaya penuh semangat.
Athaya kaget ketika menemukan wajah tersenyum seseorang seperti sedang menyambutnya.
"Udah selesai gambarnya? Serius banget."
Athaya melepas kedua earphone yang menggantung di kedua telinganya. Fero duduk dihadapan Athaya, "Gambar apaan?" Athaya tersentak dan langsung menyembunyikan hasil gambarnya.
"Loh? Kok lo bisa disini?"
" Bisa dong,"
" Bunda?" tanya Athaya.
Fero tersenyum penuh arti, sedetik kemudian Athaya menyadari senyum itu,
Ah iya. Kan ini Fero.

KAMU SEDANG MEMBACA
Athaya
Teen FictionIni tentang cinta lama yang hadir kembali. Tentang kedua insan yang sama-sama menyukai. Tetapi mereka tidak bisa bersama karena beberapa hal. Athaya dan Dion. Ketika mereka hampir bersama, ada masalah besar yang menimpa Athaya. Sehingga tidak memu...