"Taehyung"
Jimin menghampirinya setelah sejenak mereka melakukan kontak mata. Dan Taehyung tidak pernah bisa tidak tersenyum saat pemuda itu memanggil namanya dalam sorot bahagia seakan ia adalah orang paling beruntung karena memiliki Taehyung sebagai kekasihnya.
"Kau sudah pulang."
"Ya, sayang. Aku sudah mengatakannya tadi malam." Taehyung mengalihkan pandangan ke Jungkook. "Jadi, boleh aku tahu siapa dia?"
Jimin mengangguk cepat. "Tentu. Namanya Jeon Jungkook. Dia anak baru di kelasku."
Alis Taehyung mengerut "Sejak kapan?"
"Hari ini."
Taehyung tak menangkap kebohongan dari nada bicara dan ekspresi Jimin. Ia menjadi sedikit merasa bersalah karena terlalu khawatir.
Tapi masalahnya adalah, mereka dekat. Dan Taehyung tidak pernah menemui Jimin berteman dekat dengan siapapun sejak mereka resmi bertunangan.
"Aku tidak tahu kalau kau sarapan dengan anak baru."Jimin cukup peka menyadari nada sarkasme dari tutur kekasihnya. Pemuda kecil itu mengerjapkan mata tidak paham. "Taehyung, ada apa? Kau kelihatan marah?"
Ya, Taehyung memang sedikit marah sekarang.
"Tidak Jimin. Aku hanya lelah. " Senyum kembali tersungging di bibir Taehyung. "Kenalkan aku padanya, please?"
Jimin terdiam. Tidak biasanya Taehyung tertarik dengan orang yang berada di sekitarnya. Hal ini membuat Jimin sedikit merasa tidak nyaman. Terlebih ia takut menyinggung masalah pertemuan di pantai waktu itu. Apa seharusnya dia jujur saja? Sudah terlambat meminta Jungkook bungkam karena mereka tidak pernah menyinggung ini sebelumnya.
Tapi karena yang meminta adalah Kim Taehyung, Jimin tidak bisa berkata tidak."Oke."
Taehyung menarik Jimin agar berjalan didekatnya. Matanya menatap lurus pada manik obsidian Jeon Jungkook. Mengabaikan ekspresi bingung dari wajah Jimin.
"Eum... Jungkook kenalkan ini Taehyung. Kim Taehyung."
Jimin berkata canggung. Tidak nyaman sebenarnya mengenalkan Taehyung dengan cara seperti ini. Seolah ia baru saja ketahuan berselingkuh. Sungguh. Pegangan Taehyung di bahunya terlalu erat.
"Aku Kim Taehyung. Pacar Jimin." Seulas senyum terpampang di pahatan sempurna remaja itu. Jungkook tidak bisa menyangkal bahwa Taehyung adalah sosok yang sangat menawan. Tak kalah menawan dengan si mungil yang bergerak tak nyaman di dalam rangkulannya.
"Halo, aku Jeon Jungkook. Jimin banyak menceritakanmu." Jungkook mengatakan itu agar Taehyung berhenti 'menyiksa' Jimin. Cemburu berlebihan itu tidak baik, bung.
Jungkook menghela napas lega saat kata-katanya berhasil membuat Taehyung lebih rileks. Rangkulan mereka terlepas. Dan Jimin memilih segera duduk dikursi kantin kembali. Menikmati sisa roti coklatnya.
Taehyung ikut duduk disebelah Jimin. Matanya tak lepas dari apa yang dilakukan Jimin.
"Kau makan apa?"
"Roti coklat. Mau?"
Jimin, dengan wajah polosnya menyodorkan roti itu kepada Taehyung. Dan Jungkook hampir memutar bola mata saat melihat Taehyung menggigit potongan roti itu sambil melihat ke arahnya.
"Enak." Taehyung tersenyum. "Aku tidak pernah melihatmu makan roti coklat."
"Well, Jungkook mengatakan padaku kalau makan makanan manis tidak akan membunuhku. Jadi aku mencoba coklat dan kurasa aku mulai menyukainya."
Seketika manik Taehyung melebar dan beralih ke Jungkook. Yang dipandangi hanya tersenyum kalem. Menghindari kontak mata dan berucap dalam hati.
'Kau tidak harus mengatakan bagian yang itu, pacarmu sedang cemburu! Dasar tidak peka.'
KAMU SEDANG MEMBACA
EARTH [VminKook]
FanfictionSelama ini, Jimin menganggap jika dunianya tercipta untuk Taehyung. Ia mengabdikan diri untuk mencintai tunangannya yang sempurna. Namun siapa sangka, hari dimana ia menerima ajakan Jungkook untuk menari adalah permulaan atas perubahaan besar dalam...