EPILOG

3.8K 435 88
                                    

Kim Taehyung memandangi salju yang berjatuhan dari langit. Memerhatikan bagaimana butiran kapas basah itu bersentuhan dengan aspal hitam. Tangannya terangkat untuk meraih satu dari mereka. Menggenggam benda tak berangka hingga lebur melawan suhu tubuhnya.

Yang dilakukannya hanya bersiul dalam hati. Berusaha menyembuhkan diri dari rasa sakit yang mengigit. Barusan ia telah memutuskan sesuatu yang besar. Meninggalkan Jimin. Itu sangat sulit mengingat 2 tahun lamanya mereka menjalin hubungan. Tapi Taehyung merasa bersyukur. Setidaknya ia bukan orang jahat. Setidaknya tuhan masih memberi tahu bahwa di dunia ini ada yang namanya realita. Cerita cinta yang lama, berumur, namun palsu bisa kalah dengan cerita cinta sesungguhnya. Ia tidak bisa mengabaikan bulir air mata Jimin yang turun perlahan saat menyadari Jungkook pergi meninggalkan mereka di tribun. Tidak bisa berpura-pura bahagia ketika tubuh kecil Jimin bergetar berusaha menahan rasa sakit yang ia derita. Bagaimana bisa ia hidup seperti itu? Taehyung tidak mau hidup dalam bayangan Jungkook.

"Kau baik-baik saja?"

Memecah hening, Min Yoongi entah sejak kapan sudah berdiri didekat Taehyung. Ikut bersandar di bagian belakang mobil sedan yang lebih muda. Matanya menerawang, tak sedikitpun memandang pada pemuda rupawan disebelahnya.

"Tidak. Aku baru saja melepaskan Jimin untuk orang lain. Bagaimana bisa aku baik-baik saja?"

Taehyung tersenyum kecut. Yoongi menghela napas

"Dia tidak mencintaimu."

"Hyung, tidak usah diperjelas."

"Kau juga tidak mencintainya."

Taehyung terdiam.

"Kau takut kehilangan Jimin karena status Jimin yang merupakan tunanganmu. Sikap posesifmu tumbuh karena kau tidak bisa menerima kenyataan kalau Jimin sudah menyadari perasaannya yang sesungguhnya. Kalian berpacaran bukan karena cinta. Kalian berpacaran karena kalian merasa sama. Tak berbeda."

Taehyung belum berhenti tersenyum "aku tahu."

"Yang kau lakukan ini sudah benar. Kau sangat hebat karena bisa mengalahkan egomu."

Yoongi tersenyum. Menepuk pundak Taehyung dengan lembut. Taehyung tak mengerti. Tapi rasanya ia cukup terhibur dengan kata-kata itu.
Dan sejujurnya, Taehyung belum pernah melihat Yoongi tersenyum seperti ini. Ia akui senyum Yoongi sangat cantik.

Pemuda rupawan itu menyuarakan tawa kecil sebelum menengadah ke langit.

"Terimakasih hyung. Kuharap kau bisa terus ada disini menghiburku."

Yoongi mengangguk

"Aku tidak akan pergi sampai kau sendiri yang meminta."

***

EARTH [VminKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang