(h)

2.6K 459 104
                                    

(Bagian Jikook nyanyi ada di mulmed)
.
.
.

Studio tari siang ini dipenuhi dengan suara musik yang nyaring dan botol minuman dingin dimana-mana.
Sudah satu jam berlalu sejak mereka memulai latihan. Seokjin terlihat sibuk menghafal gerakan, ia berada di depan kaca bersama Namjoon. Hoseok tengah memantapkan koreografi yang baru ia buat. Earphone terpasang di kedua telinga, dibalik hoodie yang ia kenakan. Sedangkan Jimin dan Jungkook berada di pinggir ruangan. Beristirahat bersama sambil menonton video musik dari internet.

"Apa judul lagunya?" Jimin bertanya, mulai menyukai lagu yang Jungkook perdengarkan.

"Adult ceremony? Dear no one? Yang mana?"

"Yang satunya. Yang pertama kau putarkan."
Jimin bersenandung sedikit. Mengingatkan Jungkook dengan nada lagu.

"Oh itu come to me." Jungkook memutar lagu yang dimaksud Jimin. Membuat senyum lebar mengembang di wajah manis Jimin.

"Nah itu! aku suka lagunya." Jimin mengutak atik ponsel, mengetikkan judul lagu yang ia maksud untuk mendapat liriknya. "Homme?"

Jungkook mengangguk. "Itu nama penyanyinya"

"Oh! Aku dapat liriknya." Jimin bergumam heboh, memperlihatkan layar ponsel pada Jungkook. "Kita harus menyanyikannya bersama. Bagaimana?"

Melihat Jimin yang bersemangat, Jungkook tidak bisa berkata tidak. Tawa lolos dari bibir tipisnya. Ia berpaling ke Namjoon. "Lagunya kumatikan ya. Sebentar saja. Kami mau merekam."

Namjoon mengangguk setuju. Mengajak Seokjin untuk beristirahat sejenak di sisi lain ruangan sambil mengobrol.

"Aku agak gugup. Ini pertama kalinya aku bernyanyi."

Jimin dan Jungkook beranjak. Bersiap siap merekam suara mereka.

wae an doeneunde
wae naege naege omyeon
an doeneunde naege
gyesan gateun geon nan molla
mildangdo nan molla
geujeo neol wonhal ppunya
jeongmal an doegessni
nae sarangeul sarangeul badajum
an doegessni niga
haengbok hageman haejulge
modeun geol da julge
geujeo naegeman wajura

Melihat mereka bernyanyi, Hoseok melepaskan earphone nya. Mengendap-endap untuk duduk di dekat Seokjin dan Namjoon.

"Kau lihat perubahan Jimin?" bisik Hoseok pada dua temannya. Seokjin dan Namjoon mengangguk angguk.

"Apa dia dulu selalu tersenyum seperti itu?" Namjoon berkata lirih. Matanya tak lepas dari dua remaja yang sedang bernyanyi di depan mereka.

Kini hampir semua orang menyadari tiap inci perubahan yang terjadi pada Park Jimin. Sejak Jungkook ada, Jimin menjadi lebih sering tersenyum. Ia bahkan tertawa dengan cara yang berbeda meski tak senyaring Hoseok, berbicara banyak meski tidak secerewet Seokjin. Jimin terlihat sangat ramah dari sebelumnya. Lalu yang terpenting ia terlihat nyaman bersama Jeon Jungkook. Tidak ada yang menampik jika perubahan itu mengarah ke sesuatu yang baik. Seokjin mengakui ia lebih senang melihat Jimin yang seperti ini. Meski sesuatu dalam dirinya masih memikirkan Taehyung. Sepupunya yang jelas-jelas paling terluka dengan kedekatan Jimin dan Jungkook.

"Selama bertahun tahun aku mengenal Jimin sebagai calon keluargaku, inilah pertama kalinya aku mendengar ia bernyanyi." Seokjin menyunggingkan senyumnya.
.
.
.
Pintu studio tiba-tiba bergeser. Membuat atensi seisi ruangan beralih pada sosok yang membuka pintu.
Taehyung berdiri disana. Matanya mencari-cari keberadaan seseorang, tersenyum saat mendapatkan apa yang ia cari.
Tapi, lagi-lagi Jeon Jungkook ada disana. Berdiri begitu dekat dengan Jimin.

"Tae?"
Jimin menyebut nama Taehyung. Terpaku saat pemuda itu berjalan cepat kearahnya. Menarik tubuh kecilnya ke dalam sebuah pelukan. Jimin kaget bukan main. "Tae, ada apa?"

EARTH [VminKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang