(f)

2.8K 483 92
                                    

Hari berikutnya sekolah terasa begitu lenggang.
Jimin sengaja meluangkan waktu untuk datang lebih pagi dan memeriksa update absen siswa siswi dikelasnya. Hari ini akan ada rapat OSIS membahas masalah lomba akhir tahun. Dan Jimin berencana memasukkan nama anggota theater kelas lebih cepat -sebelum mereka protes-.

Jimin membaca satu persatu, mengeja nama yang kira-kira punya bakat dalam berakting. Tapi tidak ada nama yang ia kenal -ini akibat kepribadiannya sendiri-. Tidak satupun kecuali empat nama yang membekas diingatan selain namanya sendiri.

Jeon Jungkook, Kim Namjoon, Jung Hoseok, Kim Seokjin.

Jimin menulis di atas kertas putih. Tanpa menyadari seseorang masuk dan mengamati pekerjaannya.

"Hei." Ia mendongak, Seorang pemuda tampan tengah berdiri disebelah meja guru. Kim Seokjin menyunggingkan senyum singkat sebelum mendekati Jimin.

"Kenapa ada namaku disini?"

"Kita akan memainkan drama musikal untuk lomba akhir tahun. Jadi kutulis beberapa nama yang akan mengambil peran di kelas kita."

"Aku tidak pernah bilang akan setuju, Jim."

"Tidak perlu. Aku tidak menerima penolakan, hyung."

"Kau memanggilku hyung tapi tidak mendengarkan perkataanku."

"Aku memanggilmu hyung karena kau kakak sepupu Taehyung. Selebihnya kau hanya teman sekelasku. Wakil alias bawahanku."

Seokjin memutar bola mata, malas berdebat. "Tentu, tentu." fokus Seokjin beralih pada sebuah nama. "Jungkook? Kau memasukkan namanya juga. Kulihat kalian cukup dekat."

"Tidak juga. Kami hanya kenal sebelum dia sekolah disini."

Alis Seokjin terangkat heran. "Oh ya? Taehyung tahu tentang ini?"

"Tentang apa?"

"Theater dan Jeon Jungkook."

Perkataan Seokjin membuat Jimin mengalihkan atensi padanya. Kerut tak senang tergambar di wajah Jimin.

"Kenapa dengan Taehyung dan Jungkook?"

"Reaksimu itu menjelaskan segalanya Jim. Kemarin ada keributan kecil di kantin."

"Tahu darimana?"

"Kau harus lebih sering membuka telinga lebar-lebar. Kabar tentangmu atau Taehyung selalu menyebar dengan cepat. Ingat. Kau itu populer."

Jimin mendengus, mengalihkan atensi ke kertas putih lagi.

"Taehyung hanya salah paham."

"Kau barusan menyalahkan tunanganmu?"

"Tidak." Jimin mulai terpancing. "Aku tidak tahu kenapa kalian semua bereaksi berlebihan. Demi tuhan kami hanya berteman. Aku dan Jungkook mengenal satu sama lain ga lebih dari 3 hari. Kenapa kalian begitu khawatir?"

Seokjin tidak menjawab. Matanya melirik ke nama orang-orang yang tertulis di kertas putih.

"Kau menulis nama Namjoon dan Hoseok. Kau kenal mereka?"

"Tentu saja. Mereka teman sekelasku." suara Jimin menghilang di akhir kalimatnya.

"Benarkah? Jimin, kau tidak kenal teman-teman sekelasmu. Meskipun kau seorang ketua kelas. Dan yang aku tahu mereka itu teman dekat Jungkook.

Jimin terdiam.

"Dengan kata lain, kau mengingat mereka karena Jungkook. Ada yang salah denganmu. Dengan Jeon Jungkook. Kalian dekat dengan cara yang terlalu cepat. Dan tentu saja itu terlihat janggal di mata Taehyung."

EARTH [VminKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang