Cowok Songong

275 25 13
                                    

Semalam, Sheila menginap di rumah Chika. Sepertinya gadis itu sukses menangis semalam karena matanya kini masih menyisakan bekas bengkak. Chika tak tahu apa yang diceritakan Sheila sepanjang malam karena ketiduran. Kalau Sheila mah meski lawan bicaranya sudah ngorok di pulau kapuk, ia tak peduli asal masih bisa bercurhat ria.

Untung saja ini hari Minggu. Jadi, baik Chika maupun Sheila tidak bingung lagi menyiapkan keperluan sekolah.

Bahkan, sudah hampir jam sembilan pun Sheila belum bangun juga dari tidurnya.

"Wah, gila ni cewek! Jam segini masih molor juga. Pasti semalem bergadang nih!" gumam Chika sambil mendengus kesal. Ia berusaha membangunkan sahabatnya itu.

"Woi! Bangun, Sheil! Jam Sembilan nih!" Chika mengguncang tubuh Sheila.

Sheila menggeliat sejenak, lalu perlahan membuka mata.

"Jam berapa sih, Ka? Rese banget lu bangunin gue!" sungut Sheila kesal sambil mengucek mata.

"Jam Sembilan, Neng!" balas Chika, "Gila lu, Sheil! Lu tidur kaya orang mati tahu nggak?" dengus Chika.

Sheila tampak memperhatikan dunia sekitarnya. Detik berikutnya, ia malah nyengir seolah tak berdosa.

"Oh iya. Gue lupa kalau ini kamar lu," Sheila cengengesan. Aneh. Sikapnya biasa banget. Apa ia lupa kalau habis galau semalaman?

"Mending lu mandi dulu deh, Sheil. Gue mau bantuin nyokap bikin brownies," ujar Chika sambil beranjak hendak keluar kamar.

Belum sempat sosok Chika menghilang dari balik pintu, lagi-lagi terdengar suara isakan tangis Sheila. Chika menepuk jidat kala sadar drama percintaan ala Sheila akan mulai lagi.

"Ka, ini jadwal Nata main basket. Lu anterin gue, ya? Gue kudu minta penjelasannya!" pinta Sheila di tengah senggukan tangis yang menyayat hati.

Chika memutar bola matanya. "Nyamperin cowok lu? Ngapain? Menurut gue sih nggak usah, Sheil! Toh, dia juga kan yang mutusin elu! Ngapain lu repot-repot buat dia?" cecar Chika. Ia memang paling tak suka melihat cewek nangisin cowok.

"Tapi gue cinta sama Nata, Ka! Gue bakal ngelakuin apapun asal dia bisa balik sama gue! Kalau elu nggak mau nganter, gue bakal pergi sendiri!" ancam Sheila yang secara tidak langsung memaksa Chika menuruti egonya.

Akhirnya Chika mengalah, "Oke! Oke gue ikut! Puas lu? Buruan siap-siap biar masalah lu cepat kelar, keburu eneg gue!" sungut Chika dengan bibir manyun. Ia memang kesal dengan sikap Sheila barusan yang egois. Sifat egois Sheila inilah yang paling tak disukai Chika. Namun, bukan berarti ia membenci Sheila. Bagaimanapun Sheila, gadis Barbie itu tetaplah sahabatnya.

***

SMK Kelautan adalah sekolah elit yang terkenal di Ibu Kota. Terkenal karena siswa-siswinya selain diharuskan memiliki otak brilliant, juga wajib memiliki postur tubuh tinggi. Seragamnya pun unik karena nyaris serupa dengan seragam TNI Angkatan Laut dan membuat siswanya tampak lebih gagah. Sayang, kegagahan itu tak dapat disaksikan kali ini karena sekarang adalah hari Minggu. Para siswa yang berkeliaran di sekolah kebanyakan memakai kaos olahraga dan beberapa memakai pakaian basket serta dogi dari anak ekskul karate.

Di sinilah Nata, cowok yang membuat Sheila galau semalaman itu bersekolah.

Chika dan Sheila telah tiba di sekolah elit yang terkenal dengan cowok cakepnya itu. Chika sibuk mengipasi diri dengan tangan lantaran kepanasan di dalam mobil Sheila beberapa waktu lalu. Sementara Sheila malah menatap bangunan sekolah dengan pandangan harap-harap cemas. Ia ragu antara melangkah maju dan tidak.

Candy Floss LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang