Really Love

140 12 0
                                    


Berita jadian antara Nata dan Chika cukup menggegerkan sekolah keduanya. Seperti saat ini di SMK Kelautan. Nata sampai pusing lantaran diberondong berbagai macam pertanyaan oleh teman-temannya. Kiara yang tampak paling usil. Dari pagi tadi, tuh cewek tak henti meledeknya.

"Wow, akhirnya lu jadian juga. Gue pikir tadinya lu homo," komentar Kiara pada mantan pacarnya itu dengan mimik muka tak berdosa

Nata hanya membalas dengan senyuman, meski di hati sebenarnya mengumpat.

Leon yang paling menyebalkan. Padahal tak satu kelas, tapi ia masih saja mendekam di bangku Nata hingga membuat empunya risih. Leon memang sedang patah hati karena sebenarnya ia juga menyukai Chika. Sayangnya, sudah diserobot duluan.

"Kamu mau sampai kapan di situ?" tanya Nata jengkel.

"Sampai elu mau janji gak bakal nyakitin Chika, sama seperti waktu lu bikin Kiara nangis," ucap Leon sinis. Kiara yang namanya dibawa-bawa jelas ikutan kesal. Ia paling tak suka kalau masa lalunya dengan Nata diungkit.

"Gue nggak bakal kaya gitu. Gue mencintai dia!" tegas Nata sambil mendorong tubuh Leon dengan paksa. Leon jatuh terjengkang, lalu pergi begitu saja.

Tak berbeda dari SMK Kelautan. Di SMA Airlangga pun tak kalah hebohnya. Chika kan selama ini terkenal sebagai cewek tertutup kalau urusan cowok. Kok ya tiba-tiba punya pacar yang cakep? Safa yang tampak paling antusias. Padahal baru beberapa hari Chika mengeluh galau. Akhirnya jadian juga dia.

"Gila! Akhirnya lu jadian juga. Anak kelautan, ya? Kenalin dong?" pinta Safa sambil mengguncang bahu Chika.

"Sabar! Entar lu gue kenalin kok. Soalnya tiap hari dia jemput gue!" jawab Chika sambil cengengesan.

"Gue penasaran. Orangnya seperti apa sih, Ka?" tanya Safa memasang wajah serius.

Chika mesem. Ia dekatkan bangkunya di tempat Safa berdiri.

"Dia cakep yang jelas. Tahu, lu? Dia itu persis banget sama Prince! Gue nggak nyangka khayalan gue bisa jadi kenyataan, Fa!" cerita Chika antusias.

Safa mengerutkan alis, "Kok bisa kebetulan begini, ya?" ucapnya heran.

"Maksudnya?" tanya Chika bingung.

"Ah, nggak!" kilah Safa, "Gue senang akhirnya lu menemukan cinta lu. Selamat, ya, Chika sayang ...," kata Safa sambil memeluk sahabatnya.

Bahagia, itulah yang dirasakan Chika. Rasanya tak sabar menunggu pulang sekolah dan bertemu dengan Nata. Masalah rencana dengan Sheila, ia tak memikirkannya dulu. Ia yakin, suatu saat Sheila pasti akan mengerti. Chika pun yakin kalau Nata tak akan mempermainkannya.

Namun, harapan memang tak selalu sesuai kenyataan.

Chika tak sadar kalau Sheila masih sangat labil. Saat ini di rumahnya, gadis Barbie itu mengurung diri di kamar dan menangis. Ia bolos sekolah, tak peduli ada ulangan yang cukup penting. Lagipula beberapa hari lagi, ia akan menjadi model di acara fashion show sekolah. Sheila ragu bisa mengikutinya atau tidak. Yang jelas, ia tak ingin memikirkan siapapun hari ini. Hanya Nata yang mengisi pikiran dan hatinya.

Sheila kecewa, marah, dan sedih. Mengapa Nata benar-benar menembak Chika? Sheila melihat sendiri video penembakan Nata di Dapur Romantis yang diupload di website rumah makan tersebut. Rupanya pihak Dapur Romantis sendiri yang sengaja merekam dan menguploadnya. Sheila pun menemukannya secara tak sengaja. Setelah dikonfirmasikan dengan Kiara yang satu sekolah dengan Nata, Kiara menjawab itu semua benar. Gadis keriting itu menasihati Sheila agar ikhlas dan merelakan Nata.

Candy Floss LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang