Gue Cewek Nata!

262 21 11
                                    

Dalam mobil Sheila, lagu Cuma Punya Hati mengalun merdu membuat Chika berkali-kali menguap. Di bangku kemudi, tampak bibir Sheila berdendang mengikuti lagu. Tatapannya sendu hingga gambaran Barbie cantik sedikit hilang dari wajahnya. Chika yang berada di samping Sheila berkali-kali mengernyitkan alis. Ia menduga Sheila masih memikirkan pacarnya itu.

Kamu berbohong, aku pun percaya ....

Kamu lukai, ku tak peduli ....

Coba kau pikir, di mana ada cinta seperti ini?

"Masih galau, ya, Sheil?" tanya Chika iseng daripada diam saja.

Sheila mengangguk pelan. Kali ini bibirnya manyun.

"Ya elah! Mau sampai kapan elu kaya gini, Sheil? Kaya nggak ada cowok lain aja! Lagian elu kan cantik. Cari pacar baru bukan hal yang sulit!" sungut Chika kesal.

"Nggak bisa!" Sheila menggeleng. "Gue terlalu cinta sama Nata. Gue harus bisa dapetin dia lagi!" tekad Sheila, tapi tak memancarkan kilatan semangat sama sekali.

Chika geleng-geleng kepala tak habis pikir. Heran. Apa sih bagusnya si Nata itu? Mungkin iya dia memang cakep. Namun, cakep saja tidak cukup untuk buat cewek memperjuangkan cintanya di balik sifat arogan yang ia miliki. Lagipula Chika jadi geregetan juga sama Sheila. Sudah tahu kalau terjebak dalam cinta buta nggak jelas, masih saja dipertahanin padahal sedikit lagi akan buyar.

Lagi-lagi alasannya adalah cinta. Memang Chika masih belum paham apa arti cinta selain kepada keluarga dan sahabat. Yang ia tahu, cinta itu unik. Ia bisa menjadikan seseorang seperti malaikat. Namun, ia juga bisa menjadikan seseorang sebagai setan tak berperasaan. Ia bisa datang dan pergi seenaknya.

Mungkin hal itu juga yang dialami sahabat Chika itu. Chika jadi kasihan sama Sheila.

"Ngomong-ngomong, kita mau kemana, Sheil?" tanya Chika.

"Kafe Snow White. Itu, kafe di dekat sekolah gue yang sore ini baru buka. Ada promo makan Super Big Cone gratis di sana!" jawab Sheila ceria. Mata gadis itu berbinar-binar. Chika jadi senang melihat Sheila tersenyum seperti itu karena artinya Sheila bisa istirahat dari kegalauan.

Sepertinya begitu ....

Mendadak suatu firasat buruk melanda Chika kala mobil melewati gedung SMK Kelautan. Benar, mobil Sheila berhenti mendadak. Memang Sheila sengaja menghentikan mobil lantaran melihat suatu pemandangan yang mengejutkan. Tampak kemarahan tercetak jelas di wajah gadis itu.

"Ada apa, Sheil?" tanya Chika langsung apalagi saat melihat ekspresi sahabatnya yang mirip dengan medusa kebakaran rambut.

"Itu!" Sheila menunjuk-nunjuk dengan panik.

"Itu apaan?" Chika mencoba menelusuri arah yang ditunjuk Sheila, tapi tak terlihat jelas karena keterbatasan penglihatannya. Selain itu, radiusnya pun cukup jauh.

"Gue lihat Nata! Itu!" tunjuk Sheila lagi.

Chika menyipitkan matanya. Benar. Di seberang jalan, ia melihat sosok cowok dengan posisi membelakangi pandangan yang sepertinya adalah Nata. Ia masih berseragam sekolah dan ... bersama cewek!

"Jadi itu yang bikin Nata ninggalin gue? Rupanya ada cewek lain! Awas saja! Bakal gue samperin!" emosi Sheila meledak. Ia hendak turun dari mobil, tapi Chika buru-buru menahannya.

"Apa-apaan sih, Sheil? Jangan aneh-aneh dong! Lu mau bikin malu diri lu sendiri?" nasihat Chika.

Sayangnya, Sheila tak peduli. Ia lepas pegangan tangan Chika dan keluar dari mobil. Langkahnya lebar-lebar pertanda kalau hati Sheila saat itu benar-benar panas.

Candy Floss LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang