oleng

362 69 1
                                    

Jackson menghabiskan waktu weekend nya dengan berbaring diatas kasur. Setelah ia pingsan di rumah sakit, Jinyoung tepat waktu sampai di tkp dan langsung membawa teman nya itu kembali ke apartemen.

Dari pagi sampai malam, Jackson disuguhin sup hangat dan teh hangat nonstop oleh Jinyoung dan Youngjae. Terkadang Bambam dan Yugyeom datang untuk menghibur kakaknya, lalu Youngji juga datang untuk memberi mereka beberapa makanan tambahan.

Sesekali juga Jackson hampir memuntahkan isi perutnya—untung saja Youngjae selalu siaga dengan plastik nya.

Jinyoung sempat berucap sesuatu dikala Jackson beristirahat, "Gimana lo mau balik kalo gabisa ngejaga kondisi badan sendiri." Jackson sedikit mendelik mendengar perkataan Jinyoung. Ia membalas, "Penyakit kayak gini cuman beberapa hari doang."

"Lo enggak tahu penyakit yang lo idap apaan?" Jinyoung menatap Jackson yang menggelengkan kepalanya. "Lo kena penyakit mental. Apapun yang berbau Jaebum hyung, pasti bakal bikin lo oleng."

Pernyataan Jinyoung sukses membuat Jackson terdiam. Memang mengingat kakak sendiri termasuk penyakit?

"Percaya sama gue—" Jinyoung melipat baju milik Jackson, "—kalo lo gini terus, keinginan buat lo balik ke fencing tuh semakin sirna." Ia menaruh baju tersebut ke lemari, "Dan lo pasti enggak mau bikin mama Wang sedih, kan?"

Jackson mengangguk. "Tujuan lo ke Korea apa?" Tanya Jinyoung tiba-tiba.

"Istirahat dari fencing," jawab Jackson.

"Nah, sekarang, istirahat lo udah abis." Jinyoung beranjak berdiri dan menepuk pundak Jackson, "Gue yakin lo bisa. Rubah kelemahan lo jadi kemenangan. Hongkong pasti kangen sama atlet kebanggaan mereka."

Perkataan Jinyoung sukses membuat pipi Jackson memerah, ia tidak kuat dengan pujian seperti itu. Jinyoung hanya menahan tawanya saat ia sukses membuat Jackson malu, sebelum ia keluar dari kamar.

Hari senin datang dengan cepat—cepat seperti yang Jackson rasakan setelah ia melihat Yugyeom dan Bambam kembali berseragam sekolah. Tapi sekarang, mereka sudah kelas 12.

Dihitung-hitung, sekitar 5 menit Jackson hanya berdiri dan menatap kedua adiknya itu dari bawah sampai atas. Saking tidak percayanya dua anak itu akan lulus SMA tahun depan. Rasanya seperti baru kemarin mereka berdua pindah dan tinggal bersama nya di apartemen.

Lamunan Jackson pecah setelah mendengar suara Jinyoung, "Mau sampe kapan ngeliatin mereka berdua?" Ia hanya bisa mengerjapkan kedua matanya, sedangkan Yugyeom dan Bambam hanya menahan rasa malu.

"Mereka serius udah kelas 12?" Tanya Jackson tidak percaya. "Perasaan baru kemarin kelas 10."

Jinyoung menuangkan air hangat ke gelas nya, mengaduknya sebentar, sebelum meneguk minuman tersebut. "Percayalah, Jack. Gue juga bengong ngeliatnya," ia menoleh kearah 2 maknae tersebut, "Ditambah mereka berdua itu OSIS."

"YEH EMANG KENAPA KALO KITA OSIS?" Sungut Bambam dengan kimchi dimulutnya. Alhasil, Jinyoung melemparnya dengan daun bawang, "Hati-hati kalo ngomong. Sekali lagi ngomong kayak gitu, gue colok mata lo."

Sesi sarapan mereka selesai dalam 20 menit. Mereka berlima memutuskan untuk pergi menuju tempat rutinitas bersama.

.

Jackson tidak pernah mengekspektasikan kalau ia akan dikangenin sama pegawai cafe. Karena, dia cuman sehari tidak masuk dan sakitnya juga enggak parah.

Dari pertama ia masuk ke cafe, kedua mata Jackson langsung menuju ke sosok perempuan yang duduk dipojokan cafe.

Kepalanya menunduk, Jackson bisa melihat kalau perempuan itu sedang mengerjakan sesuatu.

Langkah Jackson terhenti dibelakang perempuan itu, jemarinya reflek menarik kunciran rambut perempuan itu yang sukses membuatnya berteriak. "Woi—" teriakan nya terhenti saat ia melihat pelakunya.

"Hai," sapa Jackson. Perempuan itu langsung menyembunyikan kertas yang ada diatas meja, sebelum membalas sapaan Jackson. "Hai juga," balasnya.

Jackson duduk dikursi yang terletak didepan meja bulat berwarna putih—yang memisahkan dirinya dan perempuan itu. "Lo belum ganti apron," ujar perempuan itu. "Kesini mau kerja apa mau ngisengin gue doang?"

"Gue enggak percaya kalimat itu keluar dari mulut orang yang paling khawatir sama gue," ujar Jackson, "Heo Youngji."

Youngji langsung memukul tangan Jackson, alhasil lelaki itu meringis kesakitan. "Balikin kunciran gueeee!" Pintanya dengan nada meminta. Jackson hanya menggelengkan kepalanya, ia sibuk melebarkan kunciran tersebut.

"Sekali lagi lo mainin kunciran gue, gue bilangin ke Mrs. Kim," ancamnya.

"Gimana kabar Dahyun?" Tanya Jackson, mencoba untuk mengalihkan Youngji.

"Dia baik-baik aja kok," dan Youngji pun teralihkan. Kedua matanya membulat saat mengetahui Jackson sedang bermain-main dengan nya, "IHHH BALIKIN GAAAA!"

Jackson hanya tertawa keras, ia mencoba untuk menjauhi kunciran itu dari pemiliknya. Ia tahu kalau Youngji akan capek nantiny. Mungkin saat selesai jam kerja, ia akan mengembalikan kunciran tersebut.

Tetapi, suara getaran ponsel di saku celana Jackson mengganggu kejadian itu. Youngji memanfaatkan momen tersebut untuk mengambil kunciran nya dari tangan Jackson.

Lelaki itu mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelepon.

Mama Wang calling...

Saat itu juga, jantung Jackson terasa sudah copot dari tempatnya.



























hype aku:(

revival ㅎ jackson✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang