Kembalinya Jackson ke dunia olahraga Hongkong memang mengejutkan. Saat dirinya menginjakkan kaki di tanah airnya itu, media Hongkong langsung meledak dengan berita dirinya sendiri.
The King is Back
Itu headline yang paling Jackson suka.
Sesampainya di Hongkong, Jackson langsung dijemput oleh Team Wang. Keluarganya benar-benar mengharapkan Jackson untuk pulang sepertinya. Mobilnya tidak langsung menuju rumah orangtuanya, malah berbelok ke penginapan para peserta lomba.
Perlombaan diadakan selama seminggu, tapi Jackson berencana akan tinggal selama 2 minggu di Hongkong. Ia pasti mau cepat-cepat pulang ke Korea (sambil bawa piala), tapi ia juga ingin merasakan masakan rumah yang sudah lama ia tidak cicipi.
3 tahun dia enggak makan masakan ibunya.
Jackson akui skill fencing nya tidak pernah pudar sama sekali. Karena ia sukses masuk ke semifinal—dengan gampang. Sombong? Tidak, Jackson hanya mengakui kemampuan nya saja.
Hongkong memang sudah mengakui dirinya sebagai Nation Son. Setelah babak semifinal selesai, Jackson benar-benar melihat wajahnya di LED TV yang dipasang di salah satu gedung tertinggi di Hongkong.
"Daaammmmmnnnnnnn," gumam nya dari dalam mobil. Kepalanya muncul dari kaca mobil yang ia turunkan, hanya untuk melihat wajahnya di LED TV tersebut. Ia menoleh kearah Jooheon yang sibuk memainkan ponselnya, "Did you see that, Heon?"
Jooheon mengangguk, sedangkan pandangan nya masih ke ponsel. Jackson menaikkan kacanya kembali, ekspresi wajahnya masih tidak percaya kalau ia sebegitu dicintainya oleh Hongkong.
Sesampainya di penginapan, Jackson langsung merebahkan badan nya diatas tempat tidur. Perasaan nyaman yang langsung disalurkan dari kasur ke badan nya yang benar-benar lelah itu, memang nikmat.
Jooheon masih sibuk dengan ponselnya. Duduk aja masih megangin ponsel. Jackson yang risih pun langsung bertanya, "Lo kenapa dah? Megang hape mulu. Radiasi."
"Eunbi enggak lolos," jawab Jooheon.
"Oh," Jackson beranjak duduk, "Kalah sama?"
Teman nya itu melempar ponselnya asal, "Thailand." Tangan nya berusaha meraih botol minum yang berdiri tegak di meja kecil yang memisahkan ranjangnya dan Jackson, "Dia udah nyita waktu kelas 11 nya cuman buat lomba ini. Semuanya sirna cuman gara-gara curang."
Jackson tau Eunbi. Salah satu atlet fencing perempuan asal Korea yang memulai karirnya di usia yang muda. Sama seperti dirinya dan Jooheon, Eunbi harus rela menyita waktu belajarnya hanya untuk olahraga yang ia cintai.
Jackson tau kemampuan Eunbi. Tapi kadang, main belakang itu selalu ada.
"Gue jadi inget waktu pertama kali kita ketemu di penginapan. H-1 final gue sama lo," ucapan Jackson sukses membuat Jooheon tersedak. "Gue lagi melankolis, tolong didukung momen nya," Jooheon meneguk minuman nya dan mendengar ke-melankolisan Jackson.
Jackson kalo lagi melankolis emang suka enggak tau waktu. Iya topiknya bener-bener bikin airmata jatuh, kayak cerita Jaebum, derita waktu dia masih kecil, waktu orangtuanya enggak punya apa-apa sampai punya anak atlet dan satunya tinggal di Australia.
Dia aja enggak nyadar mata sipit Jooheon udah enggak sipit lagi. Dengan kata lain, dia ketiduran.
Setelah mendengar suara dengkuran Jooheon, Jackson pun berhenti. Bukan hanya suara dengkuran Jooheon juga sih, suara getaran ponselnya juga membuat Jackson memberhentikan sesi melankolisnya dan melihat siapa yang menghubunginya malam-malam begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
revival ㅎ jackson✔
Hayran Kurgu[BOOK 4 of GOT7 Story] ;94 Ini hanya cara-cara Jackson bangkit dari keterpurukan nya. ㅡ là, 2017.