❤
Jinyoung menurunkan Jackson tepat didepan cafe. Terlihat dari luar kalau suasana cafe tersebut masih ramai, dengan cahaya lampu berwarna vintage, Jackson selalu merasa tidak menyesal untuk menjadi bagian dari cafe tersebut.
Dengan sebuah plastik berisi jajangmyeon (ia tidak tahu kenapa Jinyoung memintanya untuk memberikan makanan itu ke pegawai cafe), ia membalikkan badan nya untuk menatap Jinyoung. "Lo langsung pulang?" Tanya nya.
Yang ditanya mengangguk pelan, "Lo lembur, kan? Tenang, gue mau ngomongin sesuatu juga sama Namjoon." Jinyoung menggunakan kedua tangan nya untuk membuka kedua matanya, "Dua mata gue bakal kebuka terus sampe lo pulang."
Jackson hanya menganggukan kepalanya, setelah itu Jinyoung menjalankan mobilnya kembali untuk kembali ke apartemen.
Dengan menggunakan lengan kanan nya, Jackson mendorong pintu kaca tersebut. Kedua matanya langsung menatap Youngji yang sibuk merapihkan gelas-gelas kotor. Mereka bertatapan sebentar, sebelum kedua mata perempuan itu menurun kebawah.
"Itu—" Youngji berucap, "—buat kita?"
Setelah mendapat anggukan dari Jackson, Youngji langsung berteriak, "MAKAN MALEM GRATIS!" Seharusnya Jackson masuk dari pintu belakang.
Saat Youngji berlari mendekatinya (mencoba untuk mengambil kantong plastik itu dari Jackson), Jackson langsung reflek menjauhi badan nya. "Kerja dulu, makan nya nanti," ujarnya.
Youngji cemberut, "Lo lembur emang?" Jackson mengangguk, lalu ia menyuruh perempuan itu kembali bekerja. Ia juga langsung berjalan menuju ruang ganti untuk menaruh kantung plastik itu dan berganti memakai apron.
Beberapa menit kemudian, Youngjae datang. Jackson bertanya kepadanya tentang perkembangan daftar ulang kampusnya, jawaban yang ia dapat adalah, "Tinggal nunggu waktu ospek doang." Jackson hanya mengangguk, lalu mereka menjalankan pekerjaan mereka.
Waktu demi waktu terlewati, jarum jam menunjukkan angka setengah 12 malam. Pegawai cafe terlihat sibuk membereskan kursi dan meja yang sedikit berantakan. Mereka semua dengan diam mengerjakan pekerjaan mereka, sebelum memakan jajangmyeon yang dibelikan oleh Jinyoung.
Saat mereka sibuk memakan makan malam, Jackson tidak melihat Dahyun sama sekali. "Dahyun mana?" Tanya nya kepada Youngji. "Di kantor Mrs. Kim coba liat," Youngji menjawab dengan jajangmyeon memenuhi mulutnya.
Jackson pun mengambil satu jajangmyeon sebelum berjalan menuju kantor Mrs. Kim. Ia masuk tanpa mengetuk, karena ia tahu kalau Mrs. Kim sudah pulang ke rumah dari tadi. Saat pintu itu terbuka, Jackson bisa melihat Dahyun yang tertidur diatas meja kerja ibunya.
Dengan apron cafe yang masih ia kenakan, Dahyun memanfaatkan kedua tangan nya untuk menjadi sandaran tidurnya. Jackson menaruh jajangmyeon itu diatas meja sebelum menggoyangkan badan Dahyun, "Dahyun-ah. Makan dulu dong."
Tidak ada jawaban. Jackson berjalan ke sebelah Dahyun sebelum berjongkok, berinisiatif untuk menyetarakan tingginya dengan Dahyun. Kedua mata Dahyun tertutup dengan damai, tetapi warna wajahnya terlihat pucat.
Tangan kanan Jackson menyentuh pipi Dahyun. Dingin—itu yang Jackson rasakan.
"Dahyun?" Jackson mendorong badan perempuan itu sampai bergeser. Terlihat setetes darah segar keluar dari hidungnya. Jackson menggoyangkan badan Dahyun beberapa kali, ia melihat kebawah, terlihat beberapa tetes darah tergenang dilantai tersebut.
Mau tidak mau, Jackson harus menggendong badan kecil Dahyun.
.
Jackson berterima kasih ia mempunyai nomor ponsel Jisoo. Baru saja tadi pagi ia datang ke rumah sakit untuk menemani Mark, sekarang ia harus datang lagi untuk menemani Dahyun.
Ia berdiri didepan pintu UGD, dimana Dahyun sedang dirawat. Jackson menggigit kuku nya, mencoba untuk menghilangkan gugupnya dan pikiran-pikiran aneh tentang Dahyun.
Dahyun cuman kecapean, pikir Jackson berkali-kali. Ia benar-benar seperti orang bodoh. Membiarkan Dahyun mengerjakan pekerjaan Jaebum yang bisa dibilang paling berat di cafe.
"Hyung," Jackson menoleh, ia mendapatkan Youngjae yang berdiri disebelahnya. "Jari lo bakal berdarah kalo digigitin terus," ucap adiknya tersebut. Jackson langsung berhenti menggigit kukunya dan sekarang, ia meremas kedua tangan nya.
Selang beberapa detik, lengan nya dipegang oleh seseorang. "Dimana dia?" Jackson menatap Jisoo yang sedang menggenggam lengan nya. Ia menunjuk pintu UGD yang sedari tadi tertutup.
Jisoo mengangguk, ia pun melepaskan genggaman nya dari lengan Jackson. Saat ia ingin berlari menuju pintu UGD, Jackson sekarang yang menahan Jisoo. "Apa—"
"Please, selamatin dia." Jisoo menatap raut wajah Jackson, penuh dengan harapan. "Dia pacarnya Jaebum hyung."
Mendengar nama Jaebum, Jisoo langsung mengangguk pelan. Ia menepuk punggung tangan Jackson, "Gue usahain." Lalu, suster itu melepas genggaman Jackson dan berlari menuju ruang UGD.
Jackson menyenderkan badan nya ke dinding, mencoba untuk menghilangkan pikiran-pikiran aneh itu lagi.
Menghilangkan semua kesalahan lamanya.
Menghilangkan semua—
"Jackson?" Tanya Youngji. "Lo kenapa?"
Jackson menatap perempuan itu, deru napasnya semakin lambat. Ia tidak bisa bernapas sekarang, tangan Jackson meremas erat tangan Youngji. "Jack? Jack lo kena—"
"Enggak. Jangan dia juga." Jackson menutup kedua matanya erat, "Enggak. Enggak. Enggak—"
Youngji memeluk Jackson, lelaki itu mengalami panic attack. "Enggak. Dahyun gapapa kok. Dia keca—"
Kepala Jackson menggeleng, ia memukul dinding beberapa kali. "Salah gue. Salah gue. Salah gue. Salah gue. Salah gu—"
Wajah Jackson ditangkup oleh kedua tangan Youngji. Perempuan itu memaksa kedua mata milik Jackson untuk menatapnya, "Ini semua bukan salah lo. Dahyun cuman kecapean. Bentar lagi dia sembuh. Berhenti nyalahin diri lo sendiri."
Setelah Youngji berucap seperti itu, deru napas Jackson kembali normal. Perlahan-lahan ia kembali bisa bernapas seperti biasa. Lalu, pandangan nya menggelap.
Jackson lelah, itu saja.
foto ini udh ada dari tanggal 20 mei 2017.
so, please love them like u loves jb-dahyun, mark-sohee, & jinyoung-jisoo!
hope u love this part!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
revival ㅎ jackson✔
Fanfiction[BOOK 4 of GOT7 Story] ;94 Ini hanya cara-cara Jackson bangkit dari keterpurukan nya. ㅡ là, 2017.