"Sabtu ini gue balik ke Amerika," satu kalimat yang keluar dari mulut Mark membuat adik-adiknya cengo dengan mulut penuh nasi. Kecuali Jinyoung, ia sudah tahu rencana itu. "Lah kok cepet banget? Jinyoung hyung kan baru sembuh," ujar Yugyeom.
Mark melahap dagingnya, "Nah itu. Gue kan disini sampe Jinyoung sembuh." Jinyoung mengangguk menyetujui. "KOK GITUUUU! NINGGALIN GUE SENDIRI LAGI DONG!" Erang Jackson dengan beberapa nasi keluar dari mulutnya.
"Jorok," celetuk Jinyoung. Ia langsung mengambil nasi yang berhamburan itu, lalu membuangnya. Youngjae mendelik, "Sendiri gimana? Orang ada gue kok." Jackson menoleh kearah Youngjae, ia tahu kalau Youngjae bisa saja pergi dari apartemen untuk bermain dengan teman-teman nya.
Youngjae memakan dagingnya, "Jinyoung hyung juga ada di apartemen kan sampe ospek." Jinyoung menggeleng, "HAH? HYUNG MAU KEMANA?" Sekarang, Youngjae yang berteriak. Tidak lupa dengan nasi yang berhamburan.
Bambam yang duduk disebelah Youngjae ingin pindah tempat saat itu juga.
"Gue besok udah mulai kerja di radio lagi. Shift pagi kok, sore juga pulang," Jinyoung menatap kedua mata milik Youngjae. "Ospek lo bulan depan, kan? Mending lo bantuin Jackson di cafe."
Jackson dan Youngjae membulatkan kedua mata mereka mendengar perkataan Jinyoung. "Daripada nganggur enggak jelas di apartemen atau enggak, kabur entah kemana," lanjut Jinyoung. Youngjae mendengus, "Dih, Youngjae kan enggak tahu cara bikin kopi," sungut Jackson.
Youngjae menunjuk Jackson, memerlihatkan bahwa apa yang dibicarakan Jackson itu benar.
"Kalo enggak bisa, ya belajar lah," Yugyeom memakan daging hanwoo asli Korea yang mahal itu. Thanks to Mark Tuan yang sudah mengorbankan beberapa uang penghasilan menjadi DJ Radio UCLA untuk mentraktir mereka makan siang.
Jackson kembali mengerang—dengan mulut yang mengunyah daging—, "Jangan Youngjae, ah."
Mark menatap Jackson, "Lo mau mereka berdua?" Garpunya menunjuk kedua lelaki kelahiran 1997, "Gue yakin Dahyun enggak mau cafe nya ancur." Bambam tersedak mendengar ejekan kakaknya itu.
"Yeh, kita juga sibuk ngurusin ospek kali nanti senin," ujar Yugyeom. Mark mengangkat sebelah alisnya, sekarang dia yang menunjukkan kalau perkataan nya benar. "Udah sih. Youngjae udah mau masuk kuliah, udah harus nyari pekerjaan dan uang sendiri," kata Mark.
Yang lain mengangguk setuju. "Lagian juga dulu Youngjae hyung gapapa kan ditinggal berdua sama Jackson hyung," ujar Bambam yang sedang meminum es teh manisnya. Jackson juga tidak tahu kenapa ia menolak usulan Jinyoung, ia hanya takut kalau Youngjae tidak nyaman cuman berdua dengan dirinya.
Tidak ada balasan dari mereka berdua, Jinyoung pun mengetuk gelas kacanya dengan pisau 2 kali, "Berarti deal ya."
Jackson berdoa yang terbaik untuk hari esok.
.
Keesokan harinya, Jackson yang bertugas untuk memasak sarapan. Jam dinding menunjuk ke angka 6 dan 12, ia pun langsung keluar dari kamar. Meninggalkan Mark yang masih tidur dengan damai.
Perlahan, ia membuka pintu kamar Youngjae dan Jaebum. Ia bisa melihat Youngjae yang masih menutup matanya, kaki kanan nya memeluk guling, sedangkan kaki kirinya berada diujung tempat tidur.
Jackson mengambil napas panjang sebelum berbisik dikuping adiknya itu, "Youngjae-ya."
Youngjae bergerak sedikit, kepalanya menoleh kearah kiri—menjauhi wajah Jackson. Tangan kanan Jackson mencoba untuk menggoyangkan badan kecil Youngjae, "Youngjae-ya, ayo bangun. Kita ke cafe jam setengah 7 oke."
Beberapa detik kemudian, Youngjae sudah menatap kedua matanya. "Lo seriusan setuju sama rencana Jinyoung hyung?" Jackson menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia mencoba untuk tidak canggung dengan Youngjae, "Ya, cafe juga lagi butuh orang. Selagi Jaebum hyung lagi koma."
"Gue enggak mau ada di posisi Jaebum hyung," ujar Youngjae. Jackson tau kalau Youngjae memang orang nomor satu yang menolak ada orang yang menggantikan posisi kakak tersayangnya itu.
Jackson mengangguk pelan, "Dahyun kok yang handle bagian Jaebum hyung." Senyuman kecil terbentuk dibibir adiknya itu, "Paling lo ditugasin di kasir. Biar lo dapet cewek." Jackson pun langsung dapat pukulan dari Youngjae, "Woi! Sakit!"
"Urusin dulu noh Youngji noona," ejek Youngjae, setelah itu ia langsung pergi menuju kamar mandi. Jackson hanya menghembuskan napas pasrah, tersenyum kecil—sadar kalau ia tidak membuat Youngjae bete—, dan beranjak berdiri untuk membuat sarapan.
Hanya butuh 20 menit untuk masak dan makan sarapan, setelah itu Jackson dan Youngjae pergi ke cafe. Tidak lupa Jackson berbisik kepada Jinyoung (yang sepertinya masih setengah tidur) kalau sarapan sudah siap semuanya.
Saat sampai di cafe, mereka berdua langsung disambut hangat oleh Mrs. Kim. Beliau sangat berterima kasih kepada Jackson karena sudah membawa orang baru untuk bekerja di cafe nya.
"Youngjae ngingetin tante ke Jaebum." Satu kalimat yang membuat Jackson dan Youngjae tersenyum canggung. Jackson hanya membalas, "Jaebum hyung bakal bangun dan balik lagi kok."
Setelah itu, Youngjae benar-benar diposisikan di kasir. Jackson memohon kepada Dahyun karena ia ingin Youngjae nyaman kerja di cafe dan solusi membuat adiknya nyaman adalah jangan memberikan posisi Jaebum ke siapa pun—kecuali kepada pacarnya, yaitu Dahyun.
Jackson berharap hari ini berjalan dengan lancar.
halo hehehe
btw untuk cewenya itu youngji. soalnya w jackji shipper from 2014.
ya, semoga mereka real ya hehe.
buat book ini, bakal banyak idol lain. berhubung yugbam udh masuk sma lg dan 2young udh mau masuk kuliah sooooo mereka harus punya temen yg se-line kannnnn hehehehehehheheheheheh
okd gitu aja.
love u all❤
KAMU SEDANG MEMBACA
revival ㅎ jackson✔
Fanfiction[BOOK 4 of GOT7 Story] ;94 Ini hanya cara-cara Jackson bangkit dari keterpurukan nya. ㅡ là, 2017.