"Bu, sardennya mana? Aku mau kasih makan Bebski." Teriak Alicia setelah keluar dari kamarnya sambil menggendong seekor kucing.
"Ibu taro di atas meja makan. Ambil aja." Ibu menjawab santai sembari memasukan beberapa kue-kue tradisional ke dalam sebuah kotak besar. "Oh iya, nanti siang antar kue-kue ini ke rumah Bude Sri ya."
Alicia hanya mengangguk, ia mengambil kaleng sarden yang sudah terbuka dan menuangkannya pada mangkuk, lalu menyuapkan pada Bebski. Sesekali ia bersin, akibat alergi pada bulu kucing. Ya, semua orang tahu kalau Alicia Viona alergi kucing. Tapi tetap kekeuh memelihara hewan tersebut karena permintaan terakhir mendiang sang kakak.
"Aku gak tau rumah Bude Sri dimana." Ucap Alicia sambil mengelus-elus bulu halus Bebski, kemudian bersin lagi.
"Di jalan melati, dekat perumahan pacar kamu." Sahut Ibu. "Pagar rumahnya warna hitam, nomor 12." Ibu berjalan mendekat, meletakan kotak besar berisi kue tersebut di atas meja makan. "Coba tanya David, pasti dia tau rumah Bude Sri."
Alicia berdecak, berhenti memberi makan Bebski. "Hp nya gak aktif dari semalam."
"Yaudah kamu berangkat sendiri aja. Nanti ibu kasih ongkos buat naik angkot."
Alica hanya mengangguk setuju.
"Nanti Bude Sri bayar ke kamu 300 ribu. Ingat ya, uangnya jangan kamu belikan skincare lagi! Itu untuk biaya sekolah kamu, Alicia."
Gadis itu mendengus, gagal deh usahanya membeli Yuja Niacin Brightening Sleeping Mask, Laneige Water Bank dan Somebymi di toko skincare langganannya.
"Udah seminggu ibu gak dapet pesanan jaitan baju. Satu-satunya penghasilan ibu ya dari pesanan kue itu." Curhat Ibunya. Alicia mendongak, melihat lelah di wajah wanita itu.
"Lagian hari ini aku dapat uang arisan. Lumayan 500 ribu buat beli skincare, go pay sama kuota bulanan."
Masalahnya, setahun menjadi pacar David Anggara menjadi tantangan sendiri bagi gadis itu.
David punya tubuh tinggi yang gagah, rambut dan alis matanya sehitam arang, punya dua lesung pipi yang selalu muncul bila cowok itu tersenyum dan oh ya! Jangan lupakan kulit bersihnya. Di tambah lagi pemuda itu selalu tampil rapi dan wangi. Lantas, gadis mana yang tidak jatuh hati pada David?Meskipun David selalu bilang "seburuk apapun kamu, aku bakal tetap suka." Ya, tetap saja Alicia was-was. Kebanyakan omongan para lelaki tidak bisa di percaya. Kalau ketemu perempuan secantik putri dongeng dengan tubuh se-aduhai gitar spanyol pasti akan berpaling juga, iya kan?
Makanya Alicia berusaha selalu tampil oke dalam situasi apapun.
Apalagi Ibu pernah bilang begini ; "Ibu heran, kok David mau ya sama kamu? Jomplang banget loh, Al, jadinya."
Namun karena Alicia punya tingkat percaya diri setinggi langit, ia meyakini dalam hati kalau ia juga tak kalah cantik. Pantas bersaing dengan cewek-cewek yang naskir David. Alicia percaya, sekalipun di sandingkan dengan Tzuyu Twice, orang-orang pasti akan mengira kalau mereka berdua kembar.
Sekian bulan tidak kemari, akhirnya ia menjejakan langkahnya di sini. Di sebuah bangunan bernuansa putih-pink dengan rak-rak berjajar menampilkan aneka perawatan rambut, kulit tubuh sampai kulit wajah.
Alicia menyebutkan keperluannya ketika seorang pegawai datang menghampiri. Ia menunjuk pada Nature Republik Aloe Vera yang selalu ia gunakan sebagai pelembab wajah. Lalu membeli Scarlet Whitening untuk mencerahkan kulit. Tidak lupa Alicia membeli produk Centella Asiatica Ampoule ukuran 10 ml alias share in jar supaya harganya lebih terjangkau. Kemudian Alicia menunjuk senjata rahasianya bila jerawat datang bulan muncul. Ia memilih Pair—produk salap jerawat asal Jepang yang terkenal ampuh meskipun harganya hampir menyentuh angka 200 ribu rupiah.
Alicia mulai menghitung uang pengeluarannya. Dia terkejut saat menyadari kalau totalnya hampir mencapai 500 ribu. Namun masih kurang satu produk. Bagaimana bisa ia melupakan Somebymi Bye Bye Blackhead?!
Alicia menggerutu dalam hati, uangnya masih kurang. Jika ia membeli salah satu produk Somebymi, pasti harganya lebih dari lima puluh ribu rupiah. Sedangkan Alicia saja belum membeli kuota bulanan serta go pay yang selalu ia gunakan untuk memesan makanan via ojek online.
"Ada lagi, kak?" Tanya pegawai itu ramah.
"Hutmun gel nya satu ya."
Pegawai tersebut menganggukan kepala, lantas mengambil benda tersebut dan memasukannya ke dalam paper bag kecil.
Alicia mengalah, ia hanya membeli Hutmun gel—produk penghilang komedo asal Thailand tersebut yang harganya masih standart dan tidak segila Somebymi—produk asal Korea.
"Totalnya 455 ribu."
Alicia menyerahkan uang senilai 500 ribu pada pegawai itu, lalu mendapat kembalian 45 ribu.
Dia menghela napas gusar, ia selalu menyisihkan uang 5 ribu setiap hari untuk membayar uang arisan pada Melli. Tapi, kenapa mudah sekali menghabiskannya?Sekarang tersisa 45 ribu. Mana cukup membeli kuota bulanan dan go pay? Alicia mengalah, malam ini ia tidak bisa memesan makanan manis sebagai temannya menonton drama korea karena sisa uang tersebut akan di gunakan membeli kuota internet. Terserah dapat berapa giga, asalkan malam ini Alicia bisa melanjutkan menonton wajah tampan Lee Min Ho dalam drama The King: Eternal Monarch.
Alicia menoleh kanan kiri, bersiap menyebrang jalan menuju konter yang kebetulan letaknya berhadapan dengan toko skincare tadi.
Namun, baru saja ia melangkah, seorang pemuda dengan celana training dan hoodie gelap menabrak tubuhnya. Membuat tubuh Alicia limbung dan terjatuh di pinggir jalan. Paper bag kecil berisi skincare miliknya terbanting jauh. Botol serumnya pecah, lalu sisanya terjatuh dan masuk ke dalam gorong-gorong berisi air comberan berwarna hitam pekat. Mungkin, Alicia masih berani mengambilnya, namun hal itu urung ia lakukan saat tahu bahwa gorong-gorong itu dalam dan airnya cukup banyak. Perlahan, paper bag itu basah, selang beberapa detik semuanya tenggelam.
Baiklah, Alicia telah kehilangan harta berharganya. Ibarat kata, uangnya tabungannya telah hanyut bersama pekatnya air gorong-gorong tersebut.
Alicia jamin, ini lebih sakit dari patah hati!
Salam kenal dari Alicia Viona. Gadis manis dengan tinggi 156 cm yang super bawel dan tidak bisa diam seperti cacing di siram wipol. Dia punya rambut panjang yang selalu tergerai dan di beri hiasan serupa bandana warna pastel dan jepit-jepit kecil berbentuk lucu.
Jika tersenyum, mata Alicia akan berbentuk seperti bulan sabit. Nah, kalau tertawa, dia punya gummy smile yang selalu berhasil membuat David gemas— ingin mencubit pipi gadis itu.
Kulitnya tidak seputih boneka porselen, lebih tepatnya ia punya kulit kuning langsat—khas perempuan berdarah Jawa.Motto hidupnya sederhana : Dimana ada cahaya illahi, di situ ada Alicia sedang selfie.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
︎Dusk Wind
Teen FictionKetika ujian kenaikan kelas semakin dekat, Alicia Viona, merasa bingung tentang rencana masa depannya. Terutama masalah nilai-nilai standar yang di dapatnya, sedangkan dia berinisiatif mengejar jalur undangan kedokteran dari universitas ternama sesu...