"Hari ini beneran ulangan Biologi?!" Milka baru saja menaruh tas nya di laci meja tapi sudah menuai kehebohan. "Ihhh, gue belum belajaaar." Teriaknya sambil mengguncang-guncang pundak Ghea membuat gadis berkuncir satu itu nampak jengah.
Dia langsung membuka kembali tas sekolahnya. Mengeluarkan buku catatan dan LKS Biologi kemudian membolak-balikan lembaran kertas tersebut.
"Fungsi hati ada lima." Milka membaca sekilas bukunya lalu berusaha mengingat lagi.
1 detik
2 detik
3 detik
"Tuh kaaan, gue lupaaa." Teriaknya frustasi.
"Satu, tempat menyimpan energi. Dua, tempat menyimpan vitamin A, D, E dan K.
Tiga, sebagai pabrik kimia tubuh. Empat, pembersih dan detoksifikasi. Lima, memproduksi cairan empedu." Aksal menimpali dengan santai. Ia menatap pada Milka. "Materi lengkapnya bisa lo buka di LKS halaman 44-45.""Oh, gue kira hati tempat menyimpan cinta dan perasaan." Alicia menjawab dari bangku nomor dua, lalu tertawa.
"Beda server, Al." Jawab Ghea cuek.
"Buset, lo sampe hafal halaman LKS Biologi?" Tanya Milka, menatap tak percaya pada Aksal.
Sebenarnya itu pertanyaan mudah, berhubung Milka tidak belajar sama sekali tentu saja ia merasa sulit. Dan ketika Aksal mulai bersabda---muncullah sikap alay bin lebay yang ia punya.
"Woyajelas. Aksal tiap hari makan LKS, bukan makan nasi." Jawab Alicia asal.
"Aksal, senyawa hidrokarbon kimia ada di halaman berapa?"
"Halaman 1 sampai 40."
"Kalau BAB tentang Termokimia?"
"Halaman 73 sampai 104."
"Kalau di LKS Fisika, Gelombang Berjalan dan Stasioner ada di halaman berapa?"
"Halaman 41 sampai 70."
"Tuh kan, gue bilang juga apa!" Alicia berujar bangga pada teman-temannya. "Aksal ini makan buku LKS, bukan makan nasi!"
Sisa waktu 10 menit sebelum bel berbunyi mereka gunakan untuk mengobrol sampai akhirnya bel berbunyi tanda jam pelajaran akan segera di mulai.
Dan kemudian. "Woy, Bu Tiwi otw ke kelas woy!" Teriakan Beno sukses membuat seisi kelas kembali pada tempat duduk masing-masing.
"Lo udah belajar, Al?" Tanya Milka.
Alicia hanya mengumbar senyum penuh arti. "Hidup ini simple, Mil. Kalau punya teman pintar kenapa tidak di manfaatkan?" Gadis itu mulai menyobek kertas di pertengahan bukunya. "Lo liat, gue sebangku sama Ghea, terus di belakang gue ada Aksal kan?"
"Enak banget idup lo!"
"Iya dong."
Bu Tiwi memasuki kelas. Diikuti tatapan mengintimidasi yang ia tujukan pada murid-muridnya. Jangan salah, jika guru Kimia bernama Bu Endang itu punya kecepatan omelan yang bisa di tandingkan dengan rap Jennie Blackpink, kalau Bu Tiwi lain lagi. Tatapan tajamnya bisa di samakan dengan Maleficent---salah satu karakter antagonis dalam film Disney tahun 2014.
KAMU SEDANG MEMBACA
︎Dusk Wind
Teen FictionKetika ujian kenaikan kelas semakin dekat, Alicia Viona, merasa bingung tentang rencana masa depannya. Terutama masalah nilai-nilai standar yang di dapatnya, sedangkan dia berinisiatif mengejar jalur undangan kedokteran dari universitas ternama sesu...