3 love 1 promise Part 4

231 27 0
                                    

Tanpa mereka sadari sepasang mata memperhatikan mereka

Saat perjalanan pulang, naeun pun diantarkan kerumahnya oleh taemin, namun taemin langsung pulang kerumah dan tidak mampir karena memang mereka ingin beristirahat dirumah masing-masing

"gomawo , hati-hati mr lee" ucap naeun sambil mengetuk helm yang sedang dipakai taemin

Naeun pun masuk ke dalam rumah, sepi.. ya orang tua naeun masih kerja jam segini, naeun pun menuju ke kamarnya, mengganti bajunya dan merebahkan dirinya di kasur, naeun memikirkan kejadian hari ini

"hanya ada satu alasan mengapa aku menolak namja lain, dan alasan itu akupun tidak mengerti" batin naeun mengingat kembali pertanyaan yang di lontar kan taemin untuknya saat makan siang tadi, tak lama kemudian ponsel naeun berbunyi, tertera nama taemin saat naeun melihat siapa yang membuat ponselnya berdering
"ada apa dengannya? Baru saja bertemu" naeun mengendus sedikit sebelum mengangkat telponnya
"yeobosseyo?" tetapi tidak ada jawaban dari seberang sana
"taemin-ah, waegeure?" tetap tidak ada jawaban
"ya! taemin?" naeun mulai panik
"oppa! Ya! yeobosseyo? Jawab aku"
"na..eun-ah, a..ku.. ja..tuh.." jawab taemin dengan suara parau dan lemah
"taemin? Ada apa?" ternyata air mata naeun sudah mulai menetes, dia takut
"panggil ambulance, agashi, agashi?" terdengar ada suara ribut orang lain dari telpon , naeun yang khawatir langsung melangkah pergi, syukurnya dia tau jalan yang selalu taemin lalui bila pulang kerumah nya naeun pun pergi untuk menyusuri jalan itu karena pasti kejadiannya tidak jauh dari situ, tidak begitu jauh dari rumah naeun sehingga naeun hanya butuh lari saja dan benar saja ada kerumunan orang-orang disana, naeun langsung menghampiri kerumunan itu dan benar saja taemin yang terbaring dengan lumuran darah dan juga motor yang sedikit rusak, naeun menangis sejadi-jadinya
"taemin-ah, yang kuat , ambulance sebentar lagi datang, ada aku disini" ucap naeun memengang tangan taemin, sebenarnya dia penasaran mengapa taemin bisa seperti ini namun bukan waktu yang tepat untuk menanyakannya

#Naeun pov

Aku sudah di rumah sakit sekarang, menunggu hasil dari dokter mengenai keadaan taemin rasanya aku tidak bisa berpikir sekarang, aku sudah menelpon boa ahjumma –eomma taemin- mengenai keadaan taemin yang akan datang sekitar 1 jam lagi karena langsung meluncur dari luar negeri, yah begitu lah orangtua kami yang terkadang sibuk dengan pekerjaan, taklama dokter pun keluar, aku langsung menghampiri
"agashi, pasien lee taemin mengalami luka benturan di kepalanya tapi tidak serius karena untung saja dia memakai helm pada saat itu, hanya saja tangan kananya mengalami sedikit cidera yang membutuhkan perawatan ekstra dan tidak boleh di gerakkan dulu selama kurang lebih 2 minggu, dia masih belum sadar,tetapi sudah pada tahap masa kritis, jika mau menjenguknya silahkan" ucapnya
"ah ne uisanim, khamsahamnida" aku pun segera masuk , aku bisa melihat dia terbaring lemah, aku pun duduk disebelahnya sambil memegang tangannya, tanpa sadar aku menangis, taklama dia pun sadar
"ya! kau sadar, aah syukurlah" ucapku refleks memeluknya
"ah.. sakit sekali kepalaku" ucapnya sedikit lemah aku hanya melepas pelukanku dan melihat nya
"kau.. kenapa kau menangis, kau takut kehilanganku eoh?" sambungnya dengan lemas dan senyum untuk menggoda ku, anak ini masih saja menggodaku saat keadaan seperti ini
"ya! jangan banyak bicara kau ini sedang sakit" ucapku ketus
"haha ne"
"kata dokter tanganmu masih tidak boleh di gerakkan dulu selama 2 minggu dan butuh perawatan ekstra"
"kalau begitu kau harus merawatku" ucapnya, yep this feeling egain, ah ada apa dengan ku mengapa aku jadi seperti ini setiap dia menggodaku
"berani bayar berapa kau?" ucapku padanya
"kau ini, aku sedang sakit malah seperti itu" ucapnya cemberut
"hahaha ne..ne lagi pula tanpa kau minta pun akan kulakukan pabo"
"haha arasseo, coba ada sulli pasti dia ikut merawatku, aku jadi memiliki dua bidadari dan perawat pribadi"
"aish jinjja, kalau saja kepala mu tidak diperban seperti ini aku ingin sekali menjitakmu taemin" ucapku, gemas sekali dengan anak satu ini, untung dia sedang sakit, dia hanya tertawa saja, aku pun menyuapinya makan saat dia bilang dia lapar, tangannya tidak mampu melakukan semua ini, kasihan juga

3 love, 1 promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang