Untitled Part 16

257 30 4
                                    

#sulli pov

aku sangat lelah sekaligus bahagia hari ini, aku merasa tenang karena dua sahabatku kini sudah membaik keadaannya dari masalah cinta, walaupun taemin sedang kebingungan ckck masa bodo dengan anak itu biarkan saja dia merasakan apa naeun rasakan selama ini.
aku mengecek handphone ku melihat kotak pesan chat yang ada di handphone ku dan 15 panggilan tak terjawab
'sulli ya kau baik-baik saja?' 'anyeong jinriya, kau sedang apa? Mau kubawakan cemilan kerumahmu?' 'kau sedang belajar ya? Semangat ya , kalau sudah jangan lupa mengabariku' dan terakhir 'jaljayo jinriya, aku menyayangimu , selalu'
yaah itu pesan seungyeol dari 2 hari yang lalu namun belum sempat kubalas, aku masih bingung aku sangat ingin membalas pesannya tapi aku merasa egois bila aku asyik chating dengan seungyeol tapi kami bertiga sedang ada masalah, sejujurnya aku merindukannya, aku belum menjawab pernyataan cintanya namun seungyeol selalu mengirimi ku pesan seperti yang terakhir itu bila aku akan tidur, dan melihat pesan ini membuat ku tersenyum.

#seungyeol pov

aku lihat ponsel ku, sama sekali tidak ada notif apapun dari sulli, 2 hari dia tidak ada kabar, ke kampus pun tidak, aku sudah mencari ke kelasnya pun tidak ada. Jujur aku menyukainya sejak kita duduk di bangku SMP, yaah aku satu sekolah dengan mereka bertiga saat aku SMP namun mereka pasti tidak tau mengenai hal itu, dulu aku sering melihat sulli melewati kelas ku, dia selalu bersama dengan naeun dan taemin, waktu itu aku tidak terlalu memperhatikan kedua sahabatnya itu, yang aku perhatikan hanyalah sulli, aku menyukai kepribadiannya, wajahnya dan entahlah aku merasa senang bila berpapasan dengannya, mereka siswa yang pintar sejak dulu sehingga tidak heran bila tidak ada yang tidak mengenali mereka, dulu kami masih kecil dan aku belum berani untuk mendekatinya karena malu , aku hanya bisa memperhatikannya dari jauh, saat mulai masuk SMA aku berusaha mencari tahu dimana sulli melanjutkan sekolah dengan mengunjungi gedung SMP kami, namun tidak tercantum nama sekolah manapun pada nama choi jinri di buku alumni, aku pun mencari nama taemin dan naeun, setelah tau sekolah mereka aku selalu mengunjungi sekolah mereka bila aku pulang sekolah, namun aku tidak pernah sama sekali bertemu dengan sulli, aku sempat menanyakan ke sekolah itu dan nama choi jinri tidak ada disana, aku pun menyerah, padahal aku berniat mendekatinya karena aku mulai merasa berani, dari situ pun aku mencoba dekat dengan yeoja lain untuk melupakan sulli namun tetap saja aku tidak bisa melupakannya.

Betapa senangnya melihat dia berada di kampus yang sama denganku, aku selalu ingin mendekatinya tapi aku lihat kali ini taemin lebih menjaganya dari para namja yang mendekatinya, namun keberuntungan datang padaku , kami secara kebetulan di pertemukan dijalan saat mobil sulli mogok waktu itu, aku tidak ingin menyianyiakan kesempatan itu. 

ya tuhan aku mencintainya, aku merindukannya.

Aku melihat kearah luar cuaca mendung dan sudah mulai sore, aku berniat pergi kerumah sulli untuk menemuinya karena aku sangat ingin bertemu dengannya , membawakan cemilan untuknya, melihat tawanya. Tanpa peduli cuac Aku pun mengambil kunci mobilku dan pergi.

#author pov

Taemin naeun dan sulli sudah sampai, sulli diantarkan lebih dulu atas permintaannya sendiri, saat depan rumah dia pun turun, dan betapa terkejutnya saat dia lihat seungyeol berdiri disitu dan bibirnya sudah membiru, sulli pun buru-buru menghampirinya disusul naeun dan taemin keluar dari mobil
"seungyeol-ah, kau sedang apa disini? Aigoo tanganmu sangat dingin" ucap sulli khawatir sambil memegang tangan seungyeol yang dingin
"ini, makanan untukmu" ucap seungyeol sambil tersenyum hangat dia memberikan satu kantong coklat kesukaan sulli
"kau ini , berapa lama kau menunggu disini? Aigoo ayo kita masuk dulu hangatkan tubuhmu" ucap sulli dengan sangat khawatir, seungyeol menurut namun kemudian dia berhenti berjalan
"jinriya"
"hmm"
"bogoshipeoseo, neomu" ucap seungyeol dengan menggigil
"pabo, kau masih saja mengatakan kata-kata seperti itu, ayo masuk seungyeolah bagaimana kau bisa tenang dan malah berkata seperti itu disaat kau kedinginan seperti ini" sulli terseipu sesaat namun setelah itu dia pun sadar dan langsung memegang tangan seungyeol dan membawanya kerumah

3 love, 1 promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang