3 love 1 promise Part 11

234 29 6
                                    

"ya! Naeun, waegeure?" taemin yang panik langsung menghampiri naeun dan menggendong naeun ke kasurnya naeun hanya meringis, taemin pun memegang perut naeun
"sebelah mana yang sakit?" tanya taemin, tangannya masih memeriksa perutnya dan saat taemin menekan sedikit dibagian lambung naeun meringis kesakitan
"naeun-ah lambung mu sakit, kau magh, pasti karena kau belum makan kan seharian? Akan aku ambilkan obat dulu, tunggu disini" taemin pun berlari menuju kotak obat dan mengambil obatnya, untungnya ada obat magh yang bisa diminum sebelum makan, taemin pun mengambil obat yang itu.
"minum ini" taemin menyuapi naeun obat nya dan memberikan minum pada naeun, dia membantu naeun agar posisi duduk

"naeun, kau makan dulu ya, aku dan sulli sudah membelikan ini untukmu"

"aku ..tidak mau" jawab naeun lemas karena masih merasa sakit

"naeun-ah jebal, aku akan marah bila kau sakit , sulli pun akan marah, kau tidak ingin memakan ini? kami sudah membelinya untukmu, apa kau tega pada kami? Sedikit saja ne?" taemin berusaha membujuk naeun dengan sedikit candaan dan memberi wink untuk naeun

"arraseo" ucap naeun, jika menyangkut taemin dan sulli dia memang tidak bisa menolak, apalagi harus menyianyiakan kebaikan kedua sahabatnya ini

"sulli tadinya ingin ikut, tapi dia sudah mengantuk dari saat di mobil, dia minta maaf karena tidak bisa ikut denganku untuk bertemu denganmu, aku menyuruh supirku untuk membawa mobilku dan aku menyetir mobil sulli untuk mengantarnya kerumah karena bahaya bila dia menyetir dalam keadaan ngantuk" ucap taemin sambil menyuapi naeun, naeun tersenyum dan mengangguk karena penjelasan taemin sangat memuaskan naeun, taemin tau apa saja yang akan ditanyakan naeun sehingga dia membicarakan semuanya agar naeun tidak perlu banyak bicara lagi

"jangan lagi kau mengabaikan perutmu, bukankah kau akan menjadi dokter, makanlah yang banyak hamster, lihat badanmu ini kecil" ucap taemin sambil menatap naeun yang hanya dibalas tertawa kecil oleh naeun, saat taemin mau menyuapi naeun lagi, naeun menolak itu artinya naeun sudah tidak ingin makan lagi

"sudah? Arraseo, nih minumnya, setelah ini kau tidur" jawab taemin memberikan minum lalu memposisikan naeun kembali berbaring, taemin pun mengusap-usap perut naeun

"apa masih sakit?" jawab taemin, naeun hanya mengangguk pelan

"aigoo, untung saja aku kemari, kalau tidak apa yang akan terjadi pada sahabatku ini" ucap taemin mengusap-usap kepala naeun lalu beralih lagi mengusap perut naeun, naeun tersenyum

"gomawo" ucap nya, taemin mengangguk sambil tersenyum, taklama naeun pun tidur, melihat naeun tertidur taemin pun menyelimuti naeun setelah itu dia lanjut mengusap-usap perut naeun dan taemin pun tertidur disana.


#naeun pov

aku terbangun dan melihat jam yang menunjukkan pukul 6 pagi, aku melihat taemin tertidur dengan posisi yang sangat tidak enak menurutku, dia duduk di kursi di pinggir kasur dan menyandarkan kepalanya di kasurku, tangannya masih berada di perutku, dia pasti mengusap-usap perutku sampai dia tertidur
"pabo! kalau perhatianmu sehangat ini, bagaimana aku bisa lari dari perasaan ini? bagaimana kau bisa berlaku semanis ini pada sahabatmu taemin?" ucapku dalam hati sambil memperhatikannya, aku pun membangunkannya agar dia pindah ke kasur atau ke sofa saja
"taemin-ah bangun, kau pindah lah , posisi seperti itu sangat tidak enak" ucapku padanya, dia pun mulai bangun dan masih setengah sadar
"wae naeun-ah?" katanya yang belum sepenuhnya terbangun
"pindah ke kasur pabo, kau bisa sakit badan"
"arraseo" jawabnya dan langsung pindah ke kasur dan kembali tidur pulas , lucu sekali dia pindah dengan keadaan setengah sadar , sepertinya dia capek sekali , aku pun menyelimutinya dan pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Aku tidak bisa menahan senyumku , jujur aku sangat senang!!
setelah selesai memasak tiba-tiba taemin berlari ke meja makan dan mengejutkanku
"naeun-ah neo gwaenchana? Jaljinaesseo?" tanya nya dengan nada cemas, tuhkan dia tidak sadar padahal tadi dia sempat bangun dan pindah ke kasur
"gwaenchana taemin-ah, perutku sudah tidak apa-apa sekarang, gomawo, jinjja gomawo" jawabku padanya
"ah syukurlah" jawabnya lalu memelukku, jujur aku terkejut tapi aku berusaha se netral mungkin
"ne taemin-ah, kau membuatku sesak" jawabku pura-pura , dia pun melepaskan pelukkannya
"mian hehe aku senang kau sudah sehat" jawabnya aku hanya tersenyum saja
"apa ini sarapan untuk kita? Waah kau tau saja aku lapar" katanya lagi buru-buru duduk di kursi dan membawa sumpit
"eits ya! Kau tunggu sulli dulu , aku akan menelpon nya untuk kemari dan sarapan bersama kita"
"tidak usah, aku sudah mengiriminya pesan semalam, aku bilang kau sakit, dan sebentar lagi dia pasti.."
"naeun-aaah~" aku bisa mendengar sulli berteriak di depan pintu
"tuh kan, belum aku selesai bicara dia sudah muncul" ucap taemin padaku, aku hanya tertawa aku juga sudah menyangka dia akan kesini bila taemin memberitahunya, padahal awalnya aku ingin menyuruh taemin untuk tidak memberitahu sulli agar dia tidak khawatir, sulli langsung menghampiriku dan memelukku
"naeo gwaenchana? Perutmu sudah tidak apa? Aigoo mianhae aku tidak kemari , aku tidak tau kau sakit" ucap nya sambil terus memelukku dan panik
"aigoo sayangku, aku tidak apa-apa , kau tidak lihat aku masak sarapan untuk kalian? Aku sudah membaik" dia pun tersenyum dan melepaskan pelukannya dan berjalan ke kursi untuk sarapan
"baguslah, taemin-ah kerja yang bagus, untung kau tepat waktu" kata nya sambil menyiapkan nasi ke mangkuk, mengenai taemin? dia sudah melahap makanannya sedari tadi -__- aku pun menyusul mereka untuk makan
"kau jangan ketinggalan makan naeun-ah, kau tau, kau ini calon dokter kau harus menjaga kesehatan mu" ucap sulli dengan bawelnya, dia pun memberikan mangkuk yang baru saja ia isi nasi kepadaku
"nih, biar aku yang mengisi mangkuk nasi mu, agar kau makan banyak, kau selalu mengisi mangkuk nasi mu sedikit kalau pagi makanya kau sakit lambung" kata sulli lagi
"eomma jinri, aku juga mau tambah nasi" ucap taemin memberikan mangkoknya pada sulli
"ya! Bawa saja sendiri, suruh siapa memanggilku eomma"
"kau ini pagi-pagi sudah cerewet tau" jawab taemin sambil mencubit pipi sulli dan sulli hanya membalas dengan ekspresi cemberutnya
"ayo isi mangkuk nasiku aku juga ingin diperhatikan" ucap taemin merengek pada sulli , aigoo mereka lucu sekali, bila mulutku tidak penuh dengan nasi mungkin aku sudah tertawa,
sulli sangat baik, bagaimana ini , aku malah merasakan hal yang seharusnya tidak aku rasakan, aku tidak ingin mengecewakannya

3 love, 1 promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang