really? part 18

249 29 8
                                    


"mwo?" semuanya terkejut, sulli masih tidak bisa berbuat apa-apa, badannya kaku karena terkejut. Dia masih di pelukan yunho yang sedang menenangkannya.

Mereka mengakhiri party dengan berada di rumah sakit, yaah mereka sedang di rumah sakit sekarang. Pesawat yang di tumpangi oleh orang tua sulli mengalami kecelakaan dan jatuh, dikabarkan tidak ada penumpang yang selamat. Yunho tadi di telfon kerabat dekatnya mengenai kabar itu dan menyuruhnya membuka berita terbaru di internet, dan saat dilihatnya ternyata benar nama sahabatnya melainkan orang tua sulli itu terpampang dalam daftar penumpang yang tidak selamat.

Sulli baru saja dari kamar jenazah dan melihat jenazahnya dengan mata kepalanya sendiri, karena identitas dan raga mereka dengan mudah ditemukan dan langsung dilarikan ke rumah sakit seoul maka sulli dan yang lain bisa dengan cepat menyusulnya ke rumah sakit. Sulli menangis sejadi-jadinya, ini hadiah terburuk yang ia terima di hari ulang tahunnya, dia benar-benar tidak mau mengingat hari ini karena terlalu sakit.

Orang tua taemin dan orang tua naeun membantu menenangkan sulli dan memeluknya tak lama sulli pun pingsan disana, mereka terkejut dan seungyeol pun mengusulkan diri untuk mengantarkan sulli kerumahnya diikuti oleh taemin dan naeun, sulli pun sudah terbaring di kasurnya kini berkat di gendong oleh seungyeol.

Mereka bertiga pun menginap dirumah sulli untuk menemaninya, naeun berinisiatif untuk tidur di kamar sulli, sedangkan taemin dan seungyeol tidur di sofa ruang keluarga, mereka berdua tidak bisa tidur mengingat keadaan sulli sekarang.

Esok pagi nya sulli terbangun masih dengan dress nya, taemin naeun dan seungyeol menghampirinya
"katakan padaku semalam aku hanya bermimpi kan?" tanya sulli pada mereka, mereka hanya terdiam, seungyeol mengusap-usap punggung sulli dan naeun menggenggam tangan sulli
"kau harus tegar sulli" ucap naeun, sulli tersenyum pahit dia sadar semalam bukan lahh mimpi
"kau harus kuat, kau yeoja yang kuat bukan? seperti yang kita kenal" ucap taemin mengusap kepala sulli, sulli hanya terdiam, dia meminta semuanya pergi karena ia ingin sendirian sekarang, mereka semua menurut karena memang mungkin sulli butuh waktu untuk sendiri.

Selama satu minggu sulli mengurung dirinya dikamar, selama itu pula taemin dan naeun tak jarang kerumahnya untuk membelikannya makan namun tidak pernah mau sulli memakannya, seungyeol juga sering kerumah sulli memberinya makanan, minuman, menghiburnya namun sulli tetap tidak bersemangat dan tidak mau makan.

mereka bertiga tidak menyerah membujuknya untuk makan sampai akhirnya sulli mau di suapi oleh taemin walaupun hanya beberapa suap nasi saja, mereka bertiga berinisiatif untuk selalu bermain dirumah sulli sepulang kuliah meramaikan rumahnya walaupun sulli diam dikamar, mereka hanya khawatir takut sulli mengalami hal yang tidak mereka inginkan. sulli bisa sedikit demi sedikit tenang dengan taemin, tentunya dengan bantuan naeun dan seungyeol juga naemun sepertinya saat ini taemin lah yang bisa sangat membuatnya tenang, entah mengapa sulli pun tidak mengerti.

"sulli lebih nyaman bersama taemin eoh? tanya seungyeol pada naeun, sejujurnya seungyeol sakit melihat sulli lebih membutuhkan taemin namun dia pun merasa lebih sakit melihat sulli yang terpuruk tiap harinya, naeun hanya tersenyum tipis lalu menepuk pundak seungyeol
"katakanlah padanya bahwa kau mencintainya, mungkin dia membutuhkan mu namun ragu karena dia tak tahu bagaimana perasaanmu seungyeol-ah" ucap naeun yang belum tahu bahwa sebenarnya sulli dan seungyeol telah berpacaran. naeun pun merasakan takut, yaah.. mungkin karena kecemburuannya dimasa lalu, namun naeun tau akan sangat egois bila ia terus berfikir pada hal itu, dan lagi pula rasa sayangnya pada sulli mengalahkan rasa cemburu buta nya itu, sehingga naeun pun tidak gelisah seperti seungyeol dan bisa lebih tenang.

.

.

Satu bulan sudah terlewati sulli sudah membaik seperti sedia kala sekarang, dia mulai ceria lagi dan kembali seperti sulli yang dulu. Dia sudah masuk kuliah seperti biasanya. Dia pun sudah mengetahui hubungan taemin dan naeun dan sulli sangat senang mendengar hal itu, dia benar-benar tidak menyangka dengan taemin saat naeun menceritakan bagaimana cara taemin menyatakan cintanya waktu itu dan juga mengenai firstkiss mereka
"wah jinjja, daebak! dia benar-benar penggoda yeoja level tertinggi" ucap sulli dengan takjub dia tidak menyangka kebiasaan sahabatnya dalam menggoda itu akan berakhir seperti itu naeun hanya tertawa mendengar kata-kata sulli dan taemin hanya membanggakan dirinya dn bertingkah berlagak cool
"ya taemin-ah, kau namja satu-satu nya yang kupercaya bisa menjaga naeun, jangan menyakitinya" ucap sulli pada taemin
"tentu saja tidak akan! Pegang saja ucapanku ini" ucap taemin pada mereka berdua
"naeun-ah bukan hanya kau yang mendengar janjinya ini ini tapi aku juga, tenang saja, sampai dia membuat mu menangis aku akan membantumu memarahinya" ucap sulli dan naeun hanya tertawa

Mengenai perusahaan orang tua sulli kini di pegang oleh orang kepercayaan yunho karena yunho adalah sahabat dekatnnya appa sulli dan mereka satu bidang pekerjaan sehingga lebih mudah, warisan nya atas nama sulli namun karena sulli anak perempuan dan tidak mengerti mengenai perusahaan sehingga itu semua di serahkan pada orang kepercayaan yunho itu tentu dengan pantauan yunho. Suatu hari yunho dan boa memanggil mereka bertiga untuk berbicara di rumah taemin, sulli taemin dan naeun pergi kerumah taemin untuk menemui mereka.

"baiklah, disini ada yang ingin appa dan eomma sampaikan" ucap yunhomembuka pembicaraan
"ada apa appa? Serius sekali" ucap taemin pada appa nya itu
"sulli, sebenarnya ini amanat dari ayah dan ibu mu dulu, bila terjadi apa-apadiantara kami , kami akan saling membantu termasuk dalam hal ini"
"dalam hal apa appa?" tanya sulli
"kami akan mengadopsi mu sebagai anak kami, menjadi saudara taemin" ucap yunhotegas
"mwo?" respon mereka bertiga dengan kompak
"rumah mu tetap menjadi rumahmu dan segala yang milikmu itu hak mu, appa daneomma hanya ingin menjadi orang tuamu, danjuga kau harus tinggal disini bersama kami, karena kami khawatir"
"tapi..aku dan taemin tidak bisa serumah appa, eomma" ucap sulli dan dibalasanggukan oleh taemin
"ini dia hal yang ingin disampaikan lagi pada kalian berdua" ucap boa eomma,mereka bertiga hanya penasaran menunggu boa melanjutkan pembicaraan
"sebenarnya, taemin dan kau sulli, kalian .. adalah saudara kandung" ucap boa,yang sukses membuat mereka bertiga melotot karena terkejut
"maksud eomma?" tanya mereka bertiga dengan kompak ..lagi
"sebenarnya, taemin.. eomma dan appa bukanlah orang tua kandungmu , begitu puladengan sulli, kau bukan anak kandung orang tuamu, kami hanya mengadopsi kaliankarena suatu masalah" ucap boa serius dengan menundukan kepalanya
"mianhae, karena kami baru memberitahu kalian mengenai hal ini" ucap boa lagi
"jinjja eomma?" tanya taemin yang masih terkejut
"ne taemin-ah, maafkan appa dan eomma" ucap yunho
"keunde..eotteokhae..?" tanya sulli lagi dengan ekspresi bingung


notes : maaf kaaaan karena part 18 nya lama sekali, di karenakan satu dan lain hal jadinya baru bisa update , jinja neomu neomu mianhe chingudeul TT
semogaa kalian suka kelanjutannya yaaaa ^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

3 love, 1 promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang