3 love, 1 promise part 9

203 29 2
                                    

Besoknya, naeun diantar taemin kerumah sulli untuk membawa mobilnya di rumah sulli dan berangkat kuliah
"hati-hati menyetirnya" ucap taemin saat naeun menyalakan gas mobilnya , naeun mengangguk lalu diapun pergi, saat itu sulli sedang mandi di dalam untuk bersiap-siap kuliah
"sulli..!" teriak taemin saat masuk rumah sulli, taemin duduk di kursi ruang tamu sambil menunggu sulli, tak lama sulli pun keluar dia sudah siap taemin pun berdiri untuk bersiap pergi, namun sulli menahannya
"taemin, kau duluan saja, aku akan mengambil kelas siang" ucap sulli dari dalam kamar
"wae?" tanya taemin dengan wajah heran
"sepertinya sebentar lagi appa dan eomma tiba di seoul , kau tau bukan semenjak aku pulang ke seoul aku sering ditinggal mereka ke london karena appa tidak bisa tetap bertugas di seoul, dan selama 5 hari ini mereka bekerja dan tidak pulang, aku ingin bertemu mereka" ucap sulli panjang lebar pada taemin
"ah geureyo? Baiklah, salam untuk eomma dan appa" ucap taemin sambil mengelus kepala sulli
"ne, sudah sana pergi nanti kau terlambat" ucap sulli, taemin pun pergi menuju mobilnya, saat dia melihat kembali kearah sulli ternyata sulli sudah tidak ada di tempatnya dan masuk kedalam rumah
"bahkan menunggu ku sampai berangkat pun tidak" gumam taemin pelan, dia pun masuk mobil dan berangkat. Tak lama orang tua sulli pun tiba di rumah, mereka pun melakukan family time selama beberapa jam sebelum sulli kuliah.

Lain dengan taemin dan naeun, mereka tidak berangkat ke kampus melainkan pergi ke lain tempat untuk menenangkan diri, mereka sedang menyendiri sekarang di tempat yang berbeda. Naeun pergi ke hangang sedangkan taemin pergi ke tempat yang sepi dan penuh tanaman ilalang yang dulu pernah dikunjungi saat taemin dan sulli masih di taman kanak-kanak saat itu keluarga taemin dan keluarga sulli sedang bermain bersama karena memang eomma mereka teman dekat, sulli taemin pun belum mengenal naeun saat itu.

#taemin pov
entah mengapa aku merasa kalut, aku pun berinisiatif ke tempat ini, tempat yang dulu pernah ku kunjungi bersama sulli saat kita berdua masih TK, aku ingat saat itu kita berdua sangat ingin berlibur dan orang tua kami membawa kita kesini. Aku tidak bisa tidak tertawa saat mengingat percakapan antara aku dengan sulli waktu itu, memang itu sudah sangat lama sekali kejadiannya namun entah mengapa aku masih mengingatnya. Saat itu aku melamar sulli dengan memberikan beberapa bunga ilalang padanya, karena sebuah permainan diapun menolaknya, aku rasa itu lucu aku tau saat itu kita masih sangat kecil.
Dulu selain eomma, sulli adalah wanita terdekat dengan ku, saat itu pun aku berpikir wanita cantik didunia ini hanya sulli dan eomma ku, aku menyukai sulli sejak kecil hingga sekarang hati ku masih sama , aku tau kita sudah mengucapkan janji persahabatan namun aku pun tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, aku menyukainya sebelum aku mengucapkan janji itu.

Waktu itu aku tipe orang yang kaku untuk membuka pertemanan dengan orang asing sampai sulli mengajarkan padaku bagaimana cara berteman karena menurutnya aku terlalu tertutup dan teman yang aku punya pun hanya dia saja ,dia menasihatiku agar jangan seperti itu. Naeun bergabung saat kami sudah duduk di bangku SD Awal bertemu dengan naeun pun aku tidak bisa langsung dekat dengannya walaupun kami selalu bermain bertiga, namun sulli membantu kita agar kita berdua lebih dekat walaupun tidak sedekat aku dengan sulli tetapi kami bertiga berteman sangat baik, aku senang berteman dengan mereka berdua sampai aku tidak bisa untuk tidak berjanji akan selalu bersahabat sampai kapanpun dan aku pun mulai bisa berteman dengan beberapa teman lainnya di sekolah walaupun tetap ada saja beberapa yang mengatakan aku cuek dan dingin tapi perubahan itu semua berkat nasihat dari sulli, semenjak itu pula aku berpikir aku benar-benar menyukainya namun mengingat janji itu aku memutuskan untuk menyimpan rasa suka ini didalam persahabatan kita yaah akan ku simpan rasa ini di dalam hati ku saja, asalkan kita bisa tetap bersama walau hanya sebagai sahabat aku akan berusaha menerimanya. Kepulangan sulli membuatku sangat senang, berada di satu fakultas dengannya dan bisa menghabiskan banyak waktu dengannya setelah 3 tahun dia pergi. Tetapi masih ada yang mengganjal di hatiku ini, alasan aku datang kemari untuk menenangkan diri adalah ini, aku tidak tau perasaan apa ini tapi akhir-akhir ini aku merasakan rindu yang sangat dalam , bukankah aneh disaat seseorang yang aku pikir aku sangat merindukannya sudah berada sedekat ini tapi aku masih merasa kalut dan sedih? Kini aku juga merasa terbebani oleh janji itu, ada apa denganku? Padahal aku sudah rela menyimpan rasa suka ini demi janji ku dan tidak ada yang aku sesali, tapi ada hal lain yang mengganggu ku disini, seperti perasaan yang tidak wajar.
"sebenarnya siapa yang aku rindukan? Siapa yang aku pikirkan sekarang ini?"

#naeun pov

aku meninggalkan kelas pagi ku dan pergi berjalan-jalan di hangang sekarang ini, aku mengingat bagaimana aku mengenal sulli dan taemin dulu, memulai pertemanan kami sampai kami membuat janji dan sampai tahap sekarang ini, yaah ini sudah memakan waktu yang sangat lama dan aku senang kami masih sama seperti dulu dekat dan tidak ada yang berubah, namun mengingat kembali apa yang aku rasa kini membuat ku takut ada perubahan yang terjadi pada kedekatan kita bertiga yang telah dibangun selama beberapa tahun lamanya, eotteokhae?
"janji ya jangan ada pacar-pacaran diantara kita"
"ne yakso"
kata-kata janji antara aku dengan sulli selalu terrekam di kepalaku ini, iya itu janji ku dengan sulli, saat itu kami sedang berdua tanpa taemin, kami bertiga pun memiliki janji yang lain yaitu berjanji untuk tetap bersahabat sampai kapanpun, aku tidak menyangka kata-kata yang dulu diucapkan dengan sangat gembira kini aku merasa terbebani olehnya.
Dulu saat pertama berkenalan dengan mereka, sulli lah yang menyapa dan menyambut ku duluan, dia yeoja yang ceria, ramah dan sangat hangat, dia sangat baik padaku , walaupun kami seumuran tapi terkadang aku seperti memiliki eonni bila dekat dengannya, lain dengan taemin dia terlihat lebih cuek diawal, aku pun tidak begitu dekat dengannya, kata sulli taemin orang yang kaku dan aku pun terbilang orang yang pemalu sehingga sulit bagi kami untuk memulai percakapan, sulli banyak membantu sampai kami berdua pun dekat, taemin suka menolongku saat aku susah, menghiburku sebisanya dan melindungi kami berdua dari apapun yang mengganggu kami dan kita bertiga selalu bermain bersama walaupun aku dengan taemin tetap tidak sedekat taemin dengan sulli, aku tau taemin lebih nyaman dengan sulli dan lebih memperhatikan sulli sejak kecil, namun aku tidak menyangka saat sulli pergi aku pikir hubungan ku dengan taemin akan sedikit renggang karena aku berpikir taemin akan acuh ,ternyata taemin berusaha menjaga kedekatan dan lama-lama kami pun sangat dekat, taemin benar-benar berbeda, aku menerima perhatian-perhatian taemin sepenuhnya sejak SMA, aku dekat dengannya seperti dia dekat dengan sulli saat kami SMA, dia sangat perhatian, setia kawan dan aku pun baru merasakan bagaimana menjadi sahabatnya seutuhnya, namun hati ini menangkap terlalu berlebihan, hati ini merasakan nyaman yang sangat berlebihan, sikap taemin yang berbeda dari sebelumnya ini membuat ku merasakan hal yang lebih dari sahabat dan saat aku memikirkan bahwa kita bersahabat dan suatu saat nanti pasti akan melihatnya menikah atau kencan dengan yeoja lain itu membuat hatiku sakit. Aku tidak tau lagi apa yang harus aku lakukan sekarang..

#author pov
(Flashback saat taemin dan sulli masih kecil di taman ilalang)

"sulli, setelah besar nanti kau harus menikah denganku ya" ucap taemin sambil memberikan beberapa bunga ilalang yang baru saja ia petik
"aniyo" sulli menjawab sambil berlari ke arah eomma nya
"sulli kau harus denganku!" teriak taemin menyusul sulli
"eomma menikah itu apa?" tanya sulli pada eomma nya
"hahaha kamu ini masih kecil kenapa bertanya hal itu"
"taemin memaksaku menikah dengannya saat sudah besar nanti" jawab sulli sambil cemberut melihat kearah taemin, rain,taehee,boa dan yunho tertawa dengan kelakuan anak mereka
"hahaha kalian ini, menikah itu seperti eomma dan appa" sulli melihat eomma dan appa nya lalu berbalik kearah taemin
"taemin aku tidak mau" jawab sulli lagi
"kau harus mau sulli aku menyukaimu" jawab taemin di dekat boa dan yunho, mereka hanya tertawa melihat kelakuan anak lelakinya
"bagaimana kalau kita main batu kertas gunting, bila aku yang menang kita tidak menikah, bila kau yang menang aku akan menikah denganmu taemin" ajak sulli pada taemin
"arraseo" mereka pun memainkan permainan itu dan ternyata sulli yang menang, sehingga taemin pun lari pada eomma nya dan mengadu kalau mereka tidak akan jadi menikah, sulli tertawa senang namun taemin marah, namun taemin tidak bisa marah lama saat sulli membujuknya taemin pun kembali bermain dengan sulli
(flashback end)

3 love, 1 promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang