Chapter 4

3.6K 353 6
                                    

CLARA's POV

Aku sudah sampai di rumah sakit. aku duduk di kursi sebelah pintu ruang ugd aku panik aku belum siap kehilangan maggy ya tuhan kasih dia kesempatan hidup.

"Kau harus siap menerima apapun. karena apapun yang terjadi mungkin itu yang terbaik untuk saudaramu" ucap seorang lelaki yang duduk di sebelahku. niall.

"Kau tidak mengerti. walaupun dia bukan saudara kandungku namun aku sudah nenganggapnya seperti saudara kandung dan kau tidak mengerti itu" jawabku sambil menangis

"Bukan saudara kadung?" Tanya niall menoleh dan menatapku lekat

"Iya maggy bukan saudara kandungku orangtuaku mengadopsi dia ketika umur dia masih 3 tahun karena mommy sangat terpukul karena meninggalnya kembaranku"

"Kau memiliki kembaran?" ucap niall dan dengan dengan akhiri tawanya

"Kenapa tertawa?" Tanyaku yang menghapus air mataku dan menoleh padanya. Mata kami bertemu aku rasa nyawaku terlebih dahulu melayang dari pada maggy kalau tau keadaannya begini

"Itu lucu" jawab niall dan kembali tertawa

kreeek

Bunyi pintu terbuka tidak ada salah lagi yang keluar dari ruang ugd adalah dokter.

"Dok, gimana keadaan saudaraku?" tanyaku dengan tergesa-gesa

"Saudari anda kritis karena kekurangan darah dan stok darah kami habis"

"Tolong selamatkan saudara saya dok. saya akan cari darah nya secepatnya"

"Memangnya golongan darah maggy apa?" Tanya niall

"B+ sedangkan aku A+" jawabku 'dia tidak menanyakan golongan darahmu bodoh' sambungku dalam hati

"B+? hmm aku tau yang bisa mendonorkan darah ke maggy" ujar niall ada keyanin di dalamnya aku pun tersenyum simpul

"siapa?"

"Liat saja nanti" ucap niall sambil menelfon seseorang yang dia maksud.

---

20 menit berlalu. lama-lama aku khawatir dengan ke adaan maggy jika tidak mendapatkan darah secepatnya aku takut dia tidak bisa selamat.

"Uhh, niall mana orang yanh kau maksud" nada cemasku tidak dapat disembunyikan, aku benar benar khawatir akan keadaan maggy

"Itu dia datang" jawab niall dan menunjuk ke arah kanan koridor rumah sakit.

"Harry? kau serius?" ucapku sambil memutar bola mata

"Hai harry!" Ucap niall memanggil harry

"Hai harry" ucap ku santai

"Hey maggy, niall. whats up?" jawab harry dengan senyum lebarnya

"Okayy. kau tidak ajak yanb lain?"

"Mereka sedang sibuk hahaa. ayo mulai sekarang saja" ujarnya menaikan alisnya

"Itu lebih baik haha, yasudah kita keruangan pengambilan darah.. btw kau benar benar tidak keberatan nyumbangin darahmu?" Ucapku panjang lebar

"Tidak sama sekali santai aja" jawab harry. lalu kita bertiga menuju ruangan pengambilan darah.

*20 minutes later*

Akhirnya donor darah yang di lakukan harry telah selesai dan sekarang sudah di infuskan ke maggy kita hanya tinggal menunggu hasilnya.

"Harry makasih ya, aku tidak tau lagi jika bukan kau yang mau ngasih darah ke maggy thanks a lot." ucap ku sambil duduk di kursi sebelah kasur rumah sakit yang di pakai harry

"Kau terlalu berlebihan" jawabnya yang masih lemas karena di ambil darah yang cukup banyak dan diakhiri tawa pelan

"Kau juga niall makasih udah mau nganterin ke rumah sakit ini kalo kau tidak ngedm aku, aku tidak tau lagi minta tolong siapa mungkin maggy sudah tidak ada" ucap ku dengan mengarah ke niall yg duduk di sebalahku

"jadi niall ngedm clara" ucap harry sedikit keras dan menekan kata dm didalamnya

"Apaan sih harr tidak berarti apa apa aku sama clara teman, sama-sama clar aku juga senang membantu" ucap niall menjawab ucapan aku dan harry dengan pipi memerah

aku dan harry hanya tertawa lalu niallpun ikut tertawa.

Tadi niall bilang bukan berarti apa apa? Mengapa aku berharap itu berarti apa apa. Kalo gitu aku suka niall? No, niall menganggapku teman jadi aku juga harus menganggapnya teman juga bukan

Harry sedikit lebih baik. kami bertiga pun ke ruangan maggy yang sudah tidak di ruang ugd lagi.

"Tadi dipindahin ke kamar berapa clar?" tanya niall

"5027"

"Itu kamarnya" kata harry

---

Aku duduk di sofa dekat jendela di kamar rawat maggy. Aku melihat niall sedang menelfon seseorang namun bukan seperti biasa suara dia sangat halus beda sekali, dia nelfon siapa? harry sibuk dengan iphonenya.

Aku menarik bangku ke dekat tempat tidur maggy, sekarang sudah larut malam namun maggy blm sadarkan diri juga aku memegang tangannya berharap ada respon. tak lama dengan takku sadari aku tertidur di dalam posisi terduduk.

NIALL's POV

Aku melihat clara tertidur di kursi dengan memegang tangan maggy aku tau pasti dia sangat kawatir dengan kondisi maggy saat ini.

"Niall kau mau tidur disini?" tanya harry

"Tidakk, tapi apa kita tinggalkan mereka berdua?"

"Clara pasti bisa menjaga diri dia sendiri sepertinya dia bukan tipe cewe yang manja"

"Hmm okay, aku ke suster dulu sebentar" ucapku lalu berdiri dari tempat duduk dan keluar dari kamar

---

Aku kembali dengan membawa selimut.

"Untuk apa itu?" tanya harry

"Untuk clara" jawabku dan berlajan ke arah clara lalu mengelimutinya dan menyelipkan kertas ke tangan clara lalu aku dan harry meninggalkan kamar rawat lalu pulang---

CLARA's POV

Jam menunjukan pukul 03.54 tangan maggy bergerak spontan aku terbangun dan melihat aku berselimut dan melihat kertas di tangan ku, kertas itu aku taruh di kantong jeansku.

"Maggy kau sudah sadar?" tanyaku pelan

"Aku dimana?" balik tanya maggy

"Ya di rumah sakitlah kau tidak sadar kau kemarin melakukan hal gila. kau merepotkan aku, niall, dan harry ughhh" jawabku panjang lebar

"Maaf aku hanya frustasi kemarin. Niall&harry?" Tanya dia bingunggg.

"Iya niall yang mengantar kita ke rumah sakit ini karena mobilku di bengkel dan harry mendonorkan darahnya untuk mu karena kamu kehilangan banyak darah kemarin. frustasi ada apa? tell me omg huft." jawabku panjang lebar lagi ya mungkin aku cukup cerewet.

"Aku frustasi kar---"

******************************

READ➡️VOTE➡️COMMENT.

THKS❤️

Wishes // Niall Horan FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang