Chapter 14

2.5K 279 6
                                    

Aku terus mencari-cari namun kenapa tidak ketemu ketemu juga! ahhh aku rasa aku sudah mengelilingi halaman ini. permainan ini membuatku emosi arghh.

Tiba tiba.. seseorang menabrakku.
"Hat---" aku hampir saja berbicara. kalau sampai aku berbicara... mati aku dan niall pasti langsung kalah dan mendapatkan hukuman huftt aku benci permainan ini

Aku bangkit, tiba tiba seseorang menggenggam tanganku dan memelukku.

Aku berusaha melepaskan tangannya namun wait wait aku mencium bau itu. ya ini bau parfum that moment. Aku yakin dan tidak salah lagi ini pasti niall. Niall memelukku hahhaha!
Aku membalas pelukannya dengan hangat.

AAAA. Heart attack now. I cant breath. Berikan aku nafas buatan segera!!! ahh. Eh tunggu seharusnya aku sedikit jaim tp sepertinya ini bukan saatnya tp agh.

Aku sedikit berontak namun dia mengeratkan pelukannya "keep calm clar" bisiknya tepat mulutnua menyentuh kupingku. ah hentikan waktu sekarang juga hentikan hentikan aku mohon aku ingin moment ini bertahan lama.

"kau melanggar peraturannya niall" sautku bersuara sangat kecil namun tidak di kupingnya. yaa aku ini pendek, tp tidak terlalu setidaknya hanya beda beberapa cm dari tinggi niall.

"Ekhem" suara erangan paul terdengar jelas. apa dia mendengar aku dan niall berbicara? gawat aduh bodoh.

"aku rasa kalian sudah dengan pasangan masing masing. so turn on the light!" ujar paul yang sedikit teriak di akhir.

Ada yang melepas masker penutup mataku. niall ya niall yang melakukannya. aku masih dengan posisi memeluk niall dan ini moment yang sangat awkward.

ah aku menatap matanya... aghh jatungku. aku segera melepas pelukanku itu setidaknya aku masih sedikit jaim walaupun aku mau waktu itu terulang lagi mau, mungkin aku menjadi directioners paling beruntung . haha tidak aku hanya bercanda sekali lagi aku bilang aku bukan directioners. Tapi.. yasudahlah

Setelah aku melepas kan pelukanku. aku menunduk karena saat saat ini saat saat paling canggung dalam hidupku oke ini berlebihan sepertinya namun aku berkata sejujur jujurnya.

NIALL's POV

Permainan aneh ini untuk pasangan aku yakin sekali sudah jelas jelas. tapi apa yang lain tidak menengok aku dan clara.

Aku dan clara hanya sebatas teman dekat mungkin kecuali ada barbara disini, aku memang 'belum' pacaran dengan barbara namun aku rasa kami saling cinta.

Uhm ya aku merasa ada yang aneh saat aku memeluk clara aku merasa nyaman saat memeluknya bukan itu saja aku merasa apa clara sedang degdegkan ya berdebar maksudku? aku merasakan aku tidak mungkin salah.

"Kau sedang deg-deg-kan?" Tanyaku lalu menaikan dagunya hingga wajahnya menghadapku.

CLARA's POV

"Kau sedang deg-deg-an?" Tanya niall menaikan daguku hingga kita bertatapan (lagi).

Untuk kesekian kalinya aku tidak tau kenapa niall menanyakan sesuatu tanpa dipikirkan dulu. Dan kenapa aku harus deg deg kan sih ah asshole.

"Ha? deg-deg-an? aku memang punya riwayat sakit jantung haha" jawabku berbohong dengan ketawa maksa yang biasanya selalu keluarkan jika aku sedang 'malu' shitty. Jelas jelas aku tidak punya riwayat sakit jantung mungkin aku jantungan jika dekat denganmu seperti ini dalam jangka waktu yang lama.

Aku sangat sangat tidak yakin kalau aku akan bisa 'move on'. Bahkan aku tidak tau permainan ini membawaku kepada kesialan atau keberuntungan karena di satu sisi aku sial karena permainan ini membuat aku sulit berpaling dari niall tapi di satu sisi lagi aku beruntung karena aku bisa ahh aku benci mengatakannya intinya hati sudah bagaikan taman bunga malam ini.

"Jadi kalian semua benar memilih pasangan masing masing itu artinya kita menilai dari segi waktu. kita liat dari cctv yang aku pasang di pohon itu saja" ujar ele menujuk kesebuah pohon besar yang di hiasi dengan kemerlap cahaya lampu.

"What the.. Agghh" ucapku keceplosan. yang lain menatapku heran kecuali niall.

"kau kenapa?" tanya maggy tertawa kecil. "nothing haha" jawabku dengan tertawa maksa (lagi)

Ele senyum senyum tidak jelas "yasudah kita tunggu apa lagi ayo kita lihat reka adegannya"

Ele masuk kedalam villa dan kembali dengan macbook di tangannya dan menaruhnya di meja agar yang lain juga bisa melihatnya.

"Ini kameranya" saut harry yang memberikan kamera itu pada ele.

Aku mohon semoga aku dan niall tidak ketauan berbicara saat dalam permainan tadi.

Reka adegan sudah di mulai dan "ternyata yang pertama kali bertemu pasangannya adalah pasangan baru kita hahah" ucap perrie.

"Yes hahahha!" tertawa maggy dan memberi hi5 ke harry dan yang lain tertawa bersama kecuali aku. bagaimana aku bisa tertawa jika keadaannya aku sedang tegang begini.

"Wowowo yang kedua ternyata kau per hahaha. wah bisa bisa kita nih by" ujar ele ke perrie dan louis.

Aku rasa bukan ele dan louis yang kalah.

"Wah! goodjob lou,ele! hahaha niall clar kalian kalah" ujar harry. so fuckin' sucks.

Tampak raut mukaku berubah "Aaa shit" oke aku dan niall tidak ketauan berbicara tapi apa beda nya? kalah kalah juga ah menyebalkan.

"Sesuai peraturannya maggy dan harry akan memberikan hukuman pada clara dan niall" ujar ele.

Semua arah tertuju pada maggy dan harry. Maggy dan harry saling pandang.

sedetik kemudian maggy senyum licik dan membisikan sesuatu pada harry dan harry mengangguk-ngangguk tanda menyetujui perkataan maggy.

Aku punya perasaan buruk..,

******************************

Gimana chapter ini? vomment dong hargain perjuangan aku buat nulis ff ini dong. nyita pikiran dan waktu lohh #ea tapi emg banyak bgt waktu kosong wkwkwk. bye. blow kiss dari niall hahha-_-

Wishes // Niall Horan FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang