My Old Story

543 51 2
                                    

/Inspired by IU - My Old Story/


Irene x Taehyung

||

Apa kau ingat?

Gang yang sepi itu?

Aku masih ingat semuanya.

Hari-hari yang menggelisahkan ketika,

aku tidak bisa memberitahumu "aku mencintaimu"

Apa kau tahu tentang itu?

||

Hari itu, sekitar pukul 6 sore kami pulang sekolah. Aku dan Taehyung tengah berjalan melewati gang yang biasa kami lewati untuk pulang ke rumah. Aku berjalan melewati gang yang sepi itu bersama Taehyung, untungnya. Jadi aku tidak takut, kalau ada orang jahat yang menggangguku. Setidaknya begitulah pikirku.

Selama perjalanan pulang, aku terus khawatir dan gugup. Aku sudah memikirkannya sejak lama.

"Apa aku harus mengatakannya atau tidak?"

Aku terus mengulang kalimat itu dalam hati. Sampai akhirnya aku menghentikan langkahku, bertekad untuk mengatakan hal itu pada Taehyung.

"Kenapa berhenti?" tanyanya.

Sedangkan aku hanya diam menatapnya. Aku mencoba mengumpulkan tenaga dan kekuatan untuk mengungkapkan semuanya.

"Baiklah, ayo katakan padanya!"

"Akㅡ"

"Kau sakit?" tanyanya khawatir.

Ia menempelkan tangannya di dahiku, mengecek suhu badanku. Lalu memindahkan kedua telapak tangannya pada pipiku.

Aku yang diperlakukan seperti langsung lemah, suhu badanku tiba-tiba menurun, dan tubuhku bergetar.

Dan tak lama kemudian, ia merendahkan tubuhnya agar bisa menyamaiku. Ia memegang bahuku.

"Suhu badanmu dingin, bahumu bahkan bergetar." ucapnya jujur.

"Kenapa tidak bilang kalau kau sakit?"

"Tapi, aneh. Biasanya orang sakit suhu badannya tidak dingin sepertimu." ucapnya sambil mengernyitkan dahi.

"Jauhkan tanganmu dari wajahku." perintahku dengan sok galak.

"Kau tahu? Ada ribuan kuman di tanganmu itu, jadi jangan berani-berani menyentuh wajahku ya." ocehku setelah Taehyung menjauhkan tangannya dari wajahku.

Aku langsung pergi mendahuluinya dengan langkah kaki lebar, menghindar dari Taehyung. Agar ia tak melihat semu merah yang muncul di wajahku.

"Dasar, Taehyung bodoh."

"Sudah tahu kalau aku tidak sakit, masih saja ia terus menanyakannya."

"Aku ini gugup bukannya sakit."

"Tunggu aku!"

"Kau marah? Aku kan hanya khawatir padamu." teriaknya padaku.

"Kau tak takut jalan sendirian di gang yang sepi dan gelap?"

"Kalau terjadi sesuatu, aku tak mau tanggung jawab ya."

Setelah mendengar ucapanㅡlebih tepatnya teriakan Taehyung barusan, aku pikir-pikir gang ini memang sedikit menakutkan dan aku tak berani untuk berjalan sendirian.

Aku pun berbalik,

"Jalanmu saja yang terlalu lamban." ucapku dingin.

Taehyung malah tersenyum di sana, lalu ia berlari ke arahku.

"Dasar gila."

Kemudian ia langsung merangkul pundakku.

Aku langsung menoleh ke arahnya sambil menatapnya tajam.

"Sudah kubilang jangan menyentuhku." ucapku mengingatkan.

Tapi dia tak bergeming sama sekali. Ia malah semakin mengeratkan rangkulannya. Dan, aku kembali menatapnya tajam.

"Apa?" tanyanya sok polos.

"Kau mau mati ya?" tanyaku dengan nada tinggi.

"Tentu tidak."

"Kalau begitu lepaskan ini." ucapku sambil menunjuk tangannya yang terus merangkul pundakku.

"Tidak mau."

Rasanya aku ingin sekali memaki manusia bernama Taehyung ini. Kalau begini terus, aku bisa mati berdiri.

||

Hari yang indah, dari masa lalu kita

Aku masih mengingatnya

Aku masih mencintaimu

||

A Story About IreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang