Set Me Free

516 39 3
                                    

/Taeyeon - Set Me Free/


Irene x Mino

||

Bebaskan aku
Lepaskan aku
Perasaan itu semakin tumbuh, membuatku semakin menderita
Tak seharusnya seperti ini

||


Hal yang tiba-tiba kuingat adalah senyumanmu. Senyuman yang mampu membuatku meleleh dan jatuh hati padamu. Aku terus mencoba menghapusmu, tapi itu sulit bagiku.

Bisakah aku pergi jauh darimu?

Atau bisakah kau yang pergi menjauh dariku?

Jika saja itu bisa, aku pasti sudah terbebas dari perasaan ini sejak lama. Sayangnya, lelaki bernama Minoㅡlelaki yang masih mengisi hatiku sejak hubungan kami berakhir 1 tahun lalu adalah tetanggaku, dia juga berada di kampus yang sama dengan, dan satu fakultas denganku. Tentu kami sering sekali bertemu, dan yang paling tidak kusukai adalah sikapnya yang manis seperti saat kami masih menjadi sepasang kekasih.

"Irene!"

"Ya! Bisakah kau mengetuk pintu lebih dulu saat masuk ke rumah orang lain." ucapku kesal pada Mino.

Oh gosh, bisakah dia menghilangkan kebiasaan buruknya itu.

"Sorry, aku sudah terbiasa seperti itu sejak kitaㅡ"

"Berhentilah membahas masa lalu." ucapku menyela.

Lagi, aku tak menyukai saat dia membahas masa lalu kami. Karena hal itu membawaku berpikir kembali ke masa lalu, saat kami masih bersama. Aku sungguh tak menyukainya, itu hanya akan membuatku makin sulit terbebas dari perasaan menyedihkan ini.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Nanti kan ada prom night."

"Lalu?"

"Maukah kau jadi pasanganku?"

"Apa?" ucapku terkejut.

"Maksudku, jadi pasanganku saat prom night." jelas Mino.

Bodoh sekali. Benar-benar bodoh. Apakah aku berharap dia mengajakku balikan? Berhentilah memikirkan hal itu, Irene. Hilangkan pikiran itu jauh-jauh darimu.

"Ajak saja kekasihmu sana. Aku tidak mau." ucapku menolak.

"Aku tidak punya."

Aku tak memperdulikan Mino, dan pergi meninggalkannya begitu saja. Aku naik ke lantai atas menuju kamarku, tapi si Mino ini malah mengikutiku.

"Ayolah. Kumohon." pintanya.

"Kau kan bisa pergi sendiri."

Setelah itu aku tak ingin lagi mendengar ucapannya.

"Please" ucapnya sambil menyatukan kedua tangannya tanda memohon.

"Bae!"

"Bae Irene yang paling cantik di dunia, bagiku." rayunya.

"Ya!" teriakku kesal.

"Berhentilah mengatakan itu."

Bisakah dia berhenti membuatku seperti orang bodoh, karena meleleh hanya dengan rayuannya itu.

"Baiklah." ucapnya putus asa.

Setelah melihat ekspresi wajahnya yang begitu putus asa, aku jadi tak tega.

"Baiklah." ucapku terpaksa.

Mino yang yang baru akan menuruni tangga pun harus mengurungkan niatnya begitu mendengar ucapanku.

"Apanya?" tanyanya memastikan.

"Aku mau menjadi pasanganmu." jelasku.

Mino pun tersenyum bahagia, dan spontan ia berlari ke arahku sambil memelukku erat.

"Thank you, Bae Irene ku yang cantik."

Bukankah ini sangat berlebihan?

Apakah dia perlu memelukku hanya karena hal sepele seperti ini?

Tapi kenapa aku menyukainya?

Aku bahkan tersenyum dan ikut bahagia. Lucu sekali.



— End —

A Story About IreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang