Stand by Me

560 35 0
                                    

/Inspired by BTOB Blue - Stand By Me/

Irene x Hyunsik

||

Jika ada kemungkinan bagiku untuk kembali melihatmu
Dapatkah aku bertingkah seperti
biasanya?

Meski seseorang berdiri di sampingmu
Dapatkah aku tersenyum ke arahmu?

Mengapa kala itu dengan mudahnya aku mengucapkan selamat tinggal?
Aku tak berpikir panjang waktu itu

||


Angin musim gugur yang melewati jendela, menyapa hatiku. Aku melangkah keluar menuju balkon. Lalu menyandarkan punggungku pada dinding dingin itu dan menatap langit pagi.

Sejak dulu aku memang menyukai musim gugur. Aku menyukai semua yang terjadi saat musim gugur, mulai dari berubahnya warna pada dedaunan hingga cuaca musim gugur yang tak sedingin saat musim salju. Tapi, entah kenapa akhir-akhir ini aku mulai tak menyukai musim gugur. Suasana musim gugur membuatku merasa sedih dengan diiringi munculnya perasaan bersalah. Rasanya ingin sekali memutar waktu agar musim semi cepatlah tiba.

Akhirnya, kuputuskan untuk pergi jalan-jalan sambil menenangkan pikiranku yang sedang kacau ini. Dan kuharap cara ini berhasil.

Sedikit demi sedikit pikiranku mulai tenang dan suasana hatiku juga membaik dengan melihat pepohonan di sekitar jalan yang kulalui. Terkadang aku masih menyukai pemandangan di musim gugur. Karena menurutku warna dedaunan di musim gugur sangatlah indah.

Beberapa kali aku mendapati sepasang kekasih yg tengah melempar senyum pada pasangannya masing-masing, aku yang tengah berjalan sendirian ini ikut senang karena dulu aku pernah seperti itu.

Dan, tiba-tiba senyumku memudar. Aku tidak tahu harus bersikap bagaimana saat berpapasan seperti ini. Apa aku harus tersenyum ke arahnya? Apa aku harus menyapanya? Atau aku acuhkan saja?

Tapi aku takut, jika aku harus melempar senyum ke arahnya. Kalau dia sedang jalan sendirian itu tidak masalah, pasalnya saat ini ada seseorang di sampingnya. Laki-laki itu tengah menggandeng mesra tangan pasangannya.

Jadi, kuputuskan untuk mengacuhkannya. Aku berpura-pura tidak melihatnya dan melaluinya begitu saja. Dia mungkin tidak melihatku jadi tidak apa-apa. Tapi sayangnya dia menoleh ke belakang sambil memangnggil namaku.

"Irene-ah"

"Iy? Hyunsik-ah." ucapku sedikit canggung.

"Sedang apa di sini sendirian?" tanyanya.

"Hanya-- sedang jalan-jalan." balasku.

"Dia siapa?" tanya wanita di samping Hyunsik.

"Ah~ dia temanku." balas Hyunsik.

Tapi kenapa hatiku sakit saat dia menyebutku sebagai 'teman' memangnya apa yang kuharapkan. Apa aku berharap kalau dia menyebutku sebagai mantan kekasihnya. Aku ini sungguh menyedihkan.

"Kami berniat untuk mencari makan di sekitar sini. Apa kau mau ikut?" tawarnya.

"Tidak perlu. Lagi pula aku sedang buru-buru karena ada yabg harus kukerjakan di rumah." tolakku.

Aku sungguh merutuki ucapan yang barusan keluar dari mulutku. Kenapa juga aku harus menjelaskan padanya, dia juga tidak akan peduli dengan alasanku.

"Baiklah. Sampai jumpa." ucapnya lagi.

Kini ia pun pergi semakin jauh dariku. Dan aku masih berdiri di sini sambil memandang punggunya yang semakin menjauh dak tak bisa kulihat lagi.

Aku masih menyalahkan diriku sendiri dengan keadaanku yang seperti ini. Kenapa saat itu aku memutuskan hubungan kami begitu saja dan mengucapkan selamat tinggal tanpa memberinya penjelasan sedikitpun. Dan aku makin merasa bersalah atas tindakan yang kulakukan pada waktu itu,  Karena setelah kejadian itu dia masih saja bersikap hangat padaku. Bahkan dia masih menyapaku dengan senyuman yang sama seperti yang dilakukannya saat bersamaku dulu.

Bisakah kau tetap di sisiku?

Kumohon tetaplah berada di sisiku.

Bisakah kita saling mencintai lagi?

Apa kita bisa memulainya lagi dari awal dan kembali seperti sebelumnya?

Aku selalu ingin mengatakan hal itu padamu. Tapi aku tidak bisa memulainya. Karena aku tahu hal itu tidak akan pernah terjadi lagi.

Meski aku ingin melupakan kenangan itu, aku tidak bisa. Karena kenangan itu dibuat bersama seseorang yang dulunya kita cintai. Jadi, aku akan menyimpan kenangan itu dalam hidupku tanpa harus melupakannya.

Itulah solusi yang terbaik untuk saat ini.



— End —

A Story About IreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang