Mysha menahan napas ketika Axel menyentuh garis wajahnya, berusaha menenangkan jantung yang sudah melompat liar. Axel menjadi berani karena kesalahan ucapnya barusan. Mysha mengutuki diri dan membungkam pikiran liarnya ketika Axel mendekat. Aroma musk yang maskulin masuk tanpa permisi ke indra penciumannya, membuat kaki perempuan itu lemas. Ingin sekali dia bersandar pada dada bidang di hadapannya.
Ketika Axel menunduk dan mengecup pipinya pelan, Mysha menutup mata sementara napasnya berlomba. Sensasi geli menyebar dari pipi hingga ke seluruh tubuh. Sentuhan sederhana itu membuat tubuhnya mendamba lebih, berharap kecupan itu mendarat di bibirnya. Napas hangat yang menyapa kulitnya membuat Mysha nyaris saja membayangkan bagaimana rasanya ciuman dengan Axel ketika lagi-lagi pria itu berbisik pelan, penuh gairah, di telinganya.
"You finally falling for me."
Suara bariton itu seakan membelai seluruh tubuhnya, membuat helaan napas lolos dari mulut yang setengah terbuka. Mysha merasakan tubuhnya meremang, menginginkan Axel mendekap dirinya erat dan menyentuh daerah-daerah sensitifnya, menyerahkan segalanya pada pria arogan itu.
Arogan.
Kesadaran menghantamnya keras, membuat Mysha kembali fokus. Dia menjilat bibirnya yang kering dan menelan ludah, sebelum berkata, "Saya permisi dulu, Mr. Delacroix."
Secepat kilat, wanita itu melangkah pergi kembali ke kantornya, meninggalkan suara heels yang terketuk lembut dan Axel yang menyunggingkan sebuah senyum miring, menatap belokan tempat sosok Mysha menghilang. Ada perasaan lain yang merayap di dadanya, perasaan hangat dan puas mendengar pengakuan Mysha. Tanpa sadar senyum muncul di wajahnya yang kaku, senyum kecil, sebelum Axel melangkah pergi kembali ke kantornya dengan langkah ringan.
Sepanjang hari, Mysha berusaha memfokuskan diri ke pekerjaan. Setelah kesalahan bodoh yang dia lakukan tadi siang, pikirannya tidak bisa lepas dari kejadian itu. Untunglah kesibukan yang menumpuk membuat perhatiannya teralih. Setelah meeting dengan Mr. Walker, Mysha harus berhadapan dengan manajer HRD membahas masalah karyawan, disambung dengan meeting internal kantor untuk membahas audit yang akan dilakukan. Kepalanya bertalu-talu memikirkan betapa banyak masalah yang harus dipecahkan dan prosedur yang harus dijalankan.
Ketika jam dinding menunjukkan pukul lima sore, Mysha masih berhadapan dengan layar komputer dan memeriksa laporan pajak dari departemen keuangan. Sepertinya dia akan lembur malam ini, karena masih ada laporan dari beberapa negara yang belum disentuh. Dia sedang memijat kening ketika terdengar ketukan di pintu.
"Masuk."
Mysha menatap pintu, dapat membayangkan Michael muncul sambil membawa makanan atau minuman untuk menghiburnya. Namun senyum yang sudah merekah tiba-tiba luntur ketika mendapati pria berambut pirang pendek dengan jas biru tua melangkah masuk. Dominan dan tegas, Axel berjalan cepat menuju meja Mysha dan meletakkan sebuah gelas dari kertas di hadapan wanita itu. Semerbak kopi langsung memenuhi ruangan, memanjakan pikiran dengan aroma yang menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Night With CEO
Romance#3 in Romance 060118 | 180118 WARNING : 18+ Harap bijak memilih bacaan --------- Mysha Natasha, seorang general manajer yang nerd, memulai harinya di perusahaan multinasional. Celakanya, di hari pertama, dia menarik perhatian Axel Delacroix, CEO yan...