HIATUS
[HIGHEST RANK]
#2 in borntobeat
#4 in boygrup
7 pria yang bercita cita menjadi Idol dan bakatnya di akui semua orang di dunia.
Tanpa memutus ikatan tali persahabatan.
Mereka tak boleh egois.
Tetapi tak semudah itu.
--------------
BtoB fanfict...
Mereka pergi ke kafetaria menggunakan mobil Hyunsik yang di kendarai Hyunsik sendiri.
Sesampainya di cafetaria mereka bertujuh masuk. Dipimpin Eunkwang karena mereka merasa gugup untuk bertemu tuan agensi.
"Sepi sekali" titah Peniel saat memasuki cafe yang memang hanya sekitar 3 orang disana, salah satunya pria itu.
"Jeogiyo? Ahjusshi" kata Eunkwang kepada laki laki berpakaian serba hitam, sedikit ragu.
"Oh? Kau yang kemarin? Silahkan duduk" mempersilahkan mereka duduk.
Mereka pun duduk, dengan wajah sumringah karena kesenangan.
"Saya belum memperkenalkan diri bukan? Panggil saja Tuan Kim" lanjutnya lagi.
"Ah nee, saya Seo Eunkwang" Eunkwang memperkenalkan diri dan membernya satu per satu.
"Jadi bagaimana?"
"Ne?"
"Bagaimana? Apa kalian menyetujui permintaan ini?"
"Ah ne..nee, kami pasti menyetujuinya" kata Eunkwang bersemangat.
"Baiklah. Ini adalah daftar biaya masuk agensi, asrama, makan, pembayaran pelatih yang melatih saat masa trainee..."
Tuan Kim menjelaskan satu persatu secara rinci, mereka bertujuh pun mendengarkan dengan seksama.
"Jadi.. total biayanya sekitar 6.000.000 ₩, sudah di hitung untuk 7 orang"
Semuanya tertegun, menatap lembaran kertas dengan daftar sejumlah uang yang harus mereka bayar untuk masuk agensi.
"Ah, dan satu lagi. Kalian di beri waktu 2 bulan untuk melunasi pembayaran ini. Bagaimana?" Tanya Tuan Kim lagi.
Semuanya masih terdiam. Hening.
"Mmm tuan? Bisakah anda memberi kami waktu sehari lagi? Untuk memikirkannya.." kata Hyunsik memecahkan keheningan, sekaligus mewakili batin teman temannya yang sibuk memikirkan biaya masuk agensi"
"Oh? Tentu. Tapi hanya sehari besok, silahkan telpon lagi ke nomor yang saya berikan. Tapi bila telah lewat sehari. Saya anggap kalian batal menyetujui persyaratannya"
"Nde arasso, kamsahamnida Tuan Kim"
. .
Di perjalanan
"Ini mau langsung pulang?" -kata Hyunsik yang masih tetap fokus menyetir.
"Ahh gue belum mau pulaanggg hyungg" Sungjae merengek di kursi penumpang pojok belakang.
"Makan yuk, lapar gue" -Minhyuk
Hyunsik mengarahkan kemudinya, memarkir di restoran ayam goreng dipinggir jalan.
Sambil menunggu pesanan, mereka duduk di pojok ruangan, jauh dari keramaian restoran yang kebetulan sedang ramai karena mereka datang tepat pada jam makan siang.
"Aishhh stress gue kalo gini, masa iya harus kerja parttime?" Changsub terlihat frustasi sambil membentur benturkan kepalanya di meja.
"Lah hyung? Kan ortu lo banyak duit" -Sungjae
"Sembarangan aja lu ngomong, gue juga berharapnya gitu"
"Terus? Koleksi game game lo yang kalau di jumlahkan sampai berjuta juta won itu?"
"Sungjae-ya, gitu gitu Sub-ie juga ga bodoh bodoh banget. Ya dari prestasinya lah" Eunkwang menengahi.
"Lo ngebela atau ngebully sih hyung?" Ujar Changsub kesal.
Yang lain hanya tertawa melihatnya.
"Kerja parttime aja ga bakal cukup" gumam Ilhoon pelan, tapi dapat di dengar jelas oleh semua member, membuat mereka serempak menatapnya.
"Bayangkan deh, enam juta won untuk tujuh orang. Kalau di bagi jadi sekitar sembilan ratus ribu won per orang kan? Sedangkan kita hanya di beri waktu dua bulan. Dan gajih parttime perbulan rata rata sekitar seratus lima puluh sampai dua ratus ribu won perbulan" jelas Ilhoon panjang lebar sambil mencomot potongan ayam yang baru saja mendarat di meja mereka "Aw! Panas!!"
"Walaupun gue pakai tabungan ga bakal cukup juga ini mah" keluh Minhyuk.
"Apalagi gue hyung, yang tinggal jauh dari ortu" timpal Peniel.
Hening beberapa saat, mereka sibuk dengan pikiran masing masing.
"Ah di satu sisi gue ga mau kehilangan kesempatan buat jadi trainee" kata Hyunsik.
Mereka yang sebelumnya hendak menyerah karena masalah biaya, menjadi bimbang lagi karena perkataan Hyunsik.
.
"Gini aja, gimana kalau kita kumpulkan uang dulu sebanyak yang kita mampu. Soal sisanya mungkin gue bisa pinjamkan ke Joo-noona" Ilhoon kembali membuka percakapan setelah mereka diam selama beberapa menit.
"Lo yakin Joo-noona mau?"-Peniel
"Gue usahakan, walau kalian tau sendirilah Joo-noona itu pelitnya gimana sama gue" Ujar Ilhoon mantap.
"Kenapa ga langsung minta aja sih sama bokap lo? Irun-ah" tanya Minhyuk bingung.
"Kan lo tau sendiri hyung, bokap gue bukan orang sembarangan masalah keuangan" kata Ilhoon.
"Wuoh! Wuohh! Gu-gue!" Changsub heboh menatap layar teleponnya, membuat yang lain terkejut.
"Gue dapat kerja sambilan! wuhuu~"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kerja apaan hyung?" Tanya Peniel.
"Ahjumma gue baru lahiran, dia kan punya apotek, nah jadi sementara gue yang jaga apoteknya heheh" Changsub nyengir lebar.
.
Buk! Buk! Buk!
Semua menatap sumber suara. Terlihat Sungjae yang murung sambil mencengkram tangannya kuat dan memukulkannya ke meja.