Changsub P.O.V
Aku menggiring skateboardku dengan cepat menuju halte.
'Ah ppalli, aku akan ketinggalan busnya!' Batinku.
Sebentar lagi, ah itu busnya!
Aku tidak terlambat, aku menjadi penutup di antara semua penumpang di halte itu.Aku duduk di pojok kiri belakang. Menyandarkan kepalaku pada jendela bus. Ah aku ngantuk sekali, game yang ku mainkan malam tadi sangat seru sampai sampai aku tak ingat tidur.
Kapan selesai main game? Ah entahlah aku lupa.
Ingin rasanya langsung pulang ke rumah dan pergi tidur. Lalu bangun saat jam makan malam, setelah itu main game. Heheh.
Tapi tidak untuk hari ini, dan hari hari berikutnya. Kerja part time lebih penting dari pada game.
Aku sampai di halte berikutnya. Melihat jam di layar teleponku. Aku benar benar terlambat.
Aku menggiring skateboardku lagi ke arah rumah bibi. Dari kejauhan aku sudah melihat bibi menggendong bayinya sambil melihat ke kiri lalu ke kanan, seperti mencari seseorang.
Mencari ku?
"Ah Changsub-ah, apa yang kau lakukan sampai sangat terlambat seperti ini, huh?" Dia mengomel.
"Ah gomabseumnida, ada sedikit urusan tadi di sekolah"
Sial, batinku.
"Kalau memang tak bisa datang, hubungi aku dulu Jadi aku tidak menunggu lama seperti ini"
"Ah ne.. ne.. aku benar benar minta maaf, bi"
"Sekali lagi seperti ini dan kau tidak menghubungiku, aku akan memotong upahmu. Arachi?"
Kedepannya harus hati hati.
"Ne algetseubnida" aku berkali kali membungkukkan badanku membentuk sudut 90° yang sempurna.
Gwenchana Subie-ya
.
21:00
ku merapikan barang barangku.
Bibi datang, membantuku mengunci pintu apotek. Selesai urusan parttimeku hari ini. Aku pun pamit,
"Salam untuk ibu mu, Sub-ah"
"Ne.. akan aku sampaikan"
.
Aku merapatkan jaketku, dingin sekali malam ini. Sepertinya malam ini akan hujan.
Aku menggiring skateboardku ke halte dengan cepat, sebelum hujan turun.
.
Tepat saat aku sampai di rumah, hujan turun deras sekali.
Hampir saja.
"Aku pulang~"
"Eomma, kau di rumah?"
Aku melangkahkan kakiku ke arah kamar ibuku.
"Eomma?"
Sudah tidur. Aku menuju ke dapur, mengambil segelas air di lemari pendingin yang sering di sebut sebagai kulkas. Lupakanlah.
Aku melihat notes kecil menempel pada pintu kulkas.
'Kopimu ku taruh di meja'

KAMU SEDANG MEMBACA
7 Man has a Talent
FanfictionHIATUS [HIGHEST RANK] #2 in borntobeat #4 in boygrup 7 pria yang bercita cita menjadi Idol dan bakatnya di akui semua orang di dunia. Tanpa memutus ikatan tali persahabatan. Mereka tak boleh egois. Tetapi tak semudah itu. -------------- BtoB fanfict...