Bagaimana dengan memanfaatkan keahlian?
Aku bangkit dari posisi tidurku, lalu beranjak menuju lemari.
Dimana ya? Kurasa aku menaruhnya disini.
Ini dia, speakerku.
Aku membuat speaker itu ke dalam tasku. Mengambil hoodie abu abu favoritku yang tergantung di pintu lemari, memakai masker, dan topi.
.
Jam setengah 8 malam, aku berada di ujung trotoar. Jauh dari sekolah, karena aku memerlukan bus untuk datang ke sini. Dengan berbekal speaker dan lagu yang ada di daftar playlist teleponku, aku melakukan dance.
Orang orang yang lewat memberiku beberapa uang koin.
.
Jalan sudah semakin sepi, tidak ada lagi orang orang yang melewati trotoar. Aku melirik jam yang melingkar di tanganku.
09:40
Aku harus segera kembali ke asrama, sebelum penjaga menutup gerbangnya.
Akupun membereskan semua peralatanku. Berjalan menuju halte terdekat, menunggu bus pembawa penumpang yang tujuannya sama denganku.
Aku menyandarkan badanku di sandaran kursi penumpang, nyaman sekali.
Aku kaget karena supir mengrem busnya mendadak. Aku melirik jam tanganku lagi.
10:05
Omo! Aku ketiduran! Aku melihat ke sekeliling, aku mengenal tempat ini. Jalan menuju rumah Hyunsik-hyung. Tidak akan sempat kalau kembali ke asrama sekarang, ah menginap saja.
Aku turun di halte berikutnya, lalu mencari ponselku di kantung celana dan menelpon Hyunsik-hyung.
"Yoboseyo?"
"Hyung! Eodi?"
"Rumah, wae?"
Tut-
Aku segera menuju rumah Hyunsik-hyung.
Sampai di depan rumahnya, ingin memencet bel-"Hoi! Peniel-ah!"
Aku menoleh ke arah sumber suara.
Hyunsik P.O.V
09:50
Aku sedang bersantai di depan tv sekarang, ditemani remot di tangan sebelah kiri dan setoples popcorn di tangan sebelah kanan.
Aku hanya ingin bersantai sebentar sebelum aku berkarya pada selembar kertas kosong, menuliskan bait demi bait lagu.
Aku suka menulis lagu, sangat suka. Ide ide itu seolah mengalir seperti air di kepalaku.
Sudah, tidak usah lanjutkan membahas hobiku. Sekarang kita fokus ke acara tv saja, oke?
Kalian bertanya kenapa aku tak membahas biaya masuk agensi?
Tenang saja, aku punya tabungan yang cukup untuk membayarnya, jadi aku tak memikirkannya lagi hehe.Asik menonton, aku mendengar suara langkah kaki terburu buru menuruni tangga, dari lantai atas.
"Hyunsik-ah! Bisa tolong gue bawakan ini ke pembuangan? Jebal juseyoo" ujar orang itu mengedip kedipkan matanya, sambil membawa dua kantung besar sampah di tangannya.
Im Yoonsik. Dia, mengganggu acara menontonku malam ini. Aku memasang muka datarku.
"Jijik!" Ucapku ketus, melihat matanya seperti itu.
"Ya! Kau mau menantang gue, huh?" Ujarnya tak kalah ketus.
"Arrasso arrasso.. sini sampahnya"
Aku beranjak dari sofa lalu mengambil dua kantung sampah itu dari tangannya. Berat.
"Aigoo hyung, semua sampah ini dari kamar lo? Ckckck" aku mendecak kagum.
"Cepatlah! Tidak usah mengomel!"
"Gue adukan ke Byul-noona ah~"
Ujarku sambil berlalu di depannya, menari nari membawa kantung sampah itu."YA! IM HYUNSIK!!!"
Sebelum dia melemparkan sebelah sendalnya ke arahku, aku sudah berlari kencang keluar rumah.
.
Kkok dasi manna uri~
Nan gidarilge urireul
Jom deo haengbokhage jom deo chabunhage
Seolleneun haesbit araeseo eonjengaAku bernyanyi pelan, suasana malam sepi sangat cocok dengan lagu yang ku nyanyikan sekarang.
Tiriri~
Aku merogoh kantung bajuku, ada telepon masuk dari Peniel."Yoboseyo?"
"Hyung! Eodi?"
"Rumah, wae?"
Tut-
Asem ni anak. Menelpon jam segini hanya untuk menanyakan keberadaanku? Ckckck.
Dari kejauhan aku melihat seseoran berlari dan berhenti tepat di depan pintu rumahku.
Nugu?
Semakin dekat, semakin jelas..
Eoh? Peniel?"Hoi! Peniel-ah!" Dia menoleh.
"Eoh! Hyung!" Benar itu Peniel, dia melambai lambaikan tangannya ke arahku. Lalu menghampiriku.
"Ya! Jam berapa sekarang? Lo kabur dari asrama?"
"Aniyo! Gue habis nyari duit"
"Hah?" Bingung.
"Iyaa nyari duit"
"Kok bisa? Dimana?"
"Lah malah nanya 'kok bisa', ya usaha lah" jawab Peniel dengan muka yang sudah datar jadi tambah datar.
Aku masih tak paham apa maksudnya.
"Udah ah hyung, intinya gue nyari duit tadi. Gue lapar, jam segini kedai sundae masih buka ga?"
"Ngapain ke kedai sundae, di rumah gue banyak makanan. Yok masuk"
Ya begitulah. Jadi, malam ini Peniel Shin menginap. Dan besok aku sama Peniel berangkat sama sama ke sekolah.
Sekian.
Jaljayo yeorobun~
----------
Tbc-Udah di ucapin noh sama Bang Sikie, jadi ga perlu ucapan dari gue lagi kan?
-minn
![](https://img.wattpad.com/cover/122513752-288-k684213.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Man has a Talent
Fiksi PenggemarHIATUS [HIGHEST RANK] #2 in borntobeat #4 in boygrup 7 pria yang bercita cita menjadi Idol dan bakatnya di akui semua orang di dunia. Tanpa memutus ikatan tali persahabatan. Mereka tak boleh egois. Tetapi tak semudah itu. -------------- BtoB fanfict...