Setelah aureli pulang sekolah ia pun istirahat sebentar dirumah.
Dan tiba-tiba handphone berdering kembali menandakan ada wa masuk. Aureli pun membuka dan membaca pesan yang berisi "gue didepan rumah lo" ya si pengirim pesan itu adalah fandi.
"mau apalagi sih ni orang" gerutu aureli lalu langsung bergegas keluar rumah dan langsung membuka pintu gerbang untuk menemui fandi
"ada apa?" tanya aurel
"jalan yuk" ajak fandi yang sudah berpakaian rapi dan tampak sangat keren menggunakan celana jeans kaos putih polos dilapisi oleh kemeja.
"gamau" tolak Aurel dengan singkat
"kenapa?" tanya heran fandi karna jawaban aureli
"lo kesini cuma mau ngajak jalan?
"kok cuma?"
Saat mereka sedang berbincang-bincang, tiba-tiba mama aureli datang menghampiri aureli
"eh ada tamu" ujar mama aureli ketika melihat fandi
"tante" sapa fandi dengan sopannya
"siapa? Temennya Aurel ya, tumben Aurel bawa temen cowok kerumah" tanya mama aureli
Fandi pun menjabat telapak tangan mama Aurel kemudian mencium telapak tangannya "fandi tante, calon menantu tante" fandi yang memperkenalkan dirinya dengan santai
Aurel pun yang mendengar itu segera menepuk pundak fandi sembari berkata "apa'an sih lo!"
"oh kamu udah mulai pacaran ya rel" ledak mama aureli kepada aureli
"apasih ma, dia tu kalo ngomong suka ngaco" jawab aureli dengan sedikit kesal.
"kamu itu ada tamu kok gadisuruh masuk sih" ucap mama aureli kepada aureli
"tamu gapenting kek gini ngapain disuruh masuk" ketus aureli
"huss jangan kek gitu! Anak perempuan kok ngomongnya gasopan" peringatan mama aureli kepada aureli
"biarin aja tante dia emang suka kek gitu orangnya" sahut fandi dengan ramah nya *eh maksudnya sok ramah
"jangan dibiarin, nanti dia malah kebiasaan. Kalo dia suka kayak gitu kamu marahin aja nak fandi" jelas mama aureli kepada fandi
"dasar pada suka ngegosip, yang digosipin didepannya lagi" batin aureli
"oh iya tante, nanti kalo dia gitu lagi bakal saya marahin" ujar fandi dengan senyum manisnya
Tiba-tiba ada klakson mobil yang menghampiri mereka. Yang ada di dalam mobil adalah papa aureli
"mau kemana tante?" tanya fandi
"tante mau malem mingguan dong sama Papanya aurel" jawab mama aureli dengan genitnya
"wahh" jawab fandi
"yaudah rel, mama sama papa pergi dulu ya. Kamu jaga rumah sama kak bagas" pesan mama kepada aureli
"Iya" jawab singkat aureli
"yaudah nak fandi. Tante permisi ya" pamit mama aureli kepada fandi
Setelah mama dan papa aureli sudah pergi, aureli langsung berkata pada fandi
"ngapain lo masih disini?" ketus sureli
"ohh ceritanya ngusir nih?" tanya fandi dengan menaikkan alisnya
"iya! Kenapa!" jawab tegas aureli
"oh lo nantangin gue? Lo ngajak main gue? Gue ladenin permainan lo! Lo belom tau siapa fan dimas saputra yang sebenarnya" sahut fandi sedikit kesal karna perkataan pedas yang keluar dari mulut aureli
"Hemmm" perkataan fandi tadi hanya dibalas dengan hem-an dari aureli dan angguk"an kepala pelan
"lo tunggu tanggal mainnya!" dengan suara fandi yang kesal
"oke, gue tunggu kapan mainnya dan bagaimana permainan nya" jawab aureli dengan santainya diikuti dengan senyum kemenangannya karna melihat fandi saat ini sepertinya sedang marah. Karna itu yang di inginkan oleh aureli
"oh emang cewek pemberani lo ya. Gue suka gaya lo. Permainan di-mu-lai" jawab fandi dengan memotong setiap suku kata, kata dimulai lalu masuk kedalam mobilnya.
"gajelas" gerutu aureli saat melihat fandi pergi.
Ia pun kemudian menutup pintu gerbangnya dan masuk kedalam rumah.
_______
Wehehe aku update lagi readers 👐
Selamat membaca 💕
Jangan bosen-bosen sama ceritaku yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
About Waiting (TentangPenantian)
Teen FictionBerawal dari ketidaksengajaan yang mungkin itu sudah di atur oleh yang maha kuasa. Dan Penantian menjadi sebuah hal yang menjadikan ku seorang yang setia dan sabar menunggu ketidak pastian. Awalnya ragu menantinya, takut jika Penantian ini menjadi...