Bel pulang sekolahpun berbunyi, saat aureli menulusuri koridor kelas dengan mengedarkan pandangan untuk mencari fandi karena dia sudah berjanji akan mengembalikan bukunya sepulang sekolah. Disetengah perjalanan tiba-tiba handphone nya pun berdering menandakan ada wa masuk
Fandi : gue udah pulang
FandiAureli : gimana sih lo! Terus buku
gue gimana?Fandi : kasih alamat lo aja
Aureli : buat apa?Fandi : buat balikin buku lo lah,
Masak balikin hati lo yang
udah gue curiAureli : dasar cowo sinting
Fandi : mana alamat lo?
Aureli : gausah, balikin besok aja
disekolahFandi : lo mau buku lo balik
sekarang atau nggak buat
selamanya?!Aureli : maksa banget si!
Fandi : cepetann
Aureli : jl. Cempaka wangi nomer
23Fandi : otw, ditunggu
Setelah membaca pesan terakhir dari fandi, aureli langsung menuju parkiran untuk mengambil motornya kemudian bergegas pulang
_____
Setelah sampai dirumah beberapa menit, handphone aureli pun kembali berdering menandakan ada wa masuk yang berisi "gue udah ada didepan rumah lo".
Setelah membaca pesan tersebut aureli langsung bergegas menuju gerbang rumahnya untuk menemui si pengirim pesan."mana buku gue" ujar aureli setelah sampai didepan fandi
"gak disuruh masuk dulu?" Tanya fandi dengan menaikkan kedua alisnya
"sorry, keluarga gue lagi gapada dirumah, jadi gue ga berani bawa masuk cowo" Jawab aureli dengan wajah datarnya
"ohh gituu" jawab singkat fandi
"terus mana buku gue?!" dengan menghadapkan telapak tangannya keatas seperti orang meminta
"ga gue bawa" jawab fandi dengan santainya
"kok bisa?!" sahut Aurel agak jengkel
"sebenarnya tujuan gue kesini sih bukan mau balikin buku lo, tapi mau liat wajah cantik lo" jawab fandi dengan wajah yang menggoda
"emang bener-bener lo ya" karna tak bisa berkata-kata lagi dengan sikap fandi, aureli langsung masuk kedalam rumah dan meninggalkan fandi begitu saja.
Dan fandi pun memutuskan untuk pulang kerumahnya
1 jam kemudian handphone aureli berbunyi menandakan ada sambungan video Call yang masuk, tapi setelah melihat siapa yang ingin video Call dengannya aureli mengurungkan niat untuk mengangkatnya.
Sambungan video Call pun mati tapi ada wa masuk yang berisi ancaman "angkat, kalo gak lo angkat gue buang buku lo"
Setelah aureli membaca pesan tersebut ada sambungan video Call lagi. Kali ini aureli lebih memilih mengangkat nya karna orang tersebut mengancam akan membuang buku aureli."apa!" belom saja orang yang tersebut berbicara sudah didahului sapaan aureli dengan sengak
"judes banget sih" ujar fandi dengan senyum manisnya
"apasi! Mau apa?! Penting gak? Kalo gapenting mending gausah vc!" sahut Aurel yang sudah sangat kesal dengan tingkah fandi
"ini tu penting bangett" jawab fandi
KAMU SEDANG MEMBACA
About Waiting (TentangPenantian)
Ficção AdolescenteBerawal dari ketidaksengajaan yang mungkin itu sudah di atur oleh yang maha kuasa. Dan Penantian menjadi sebuah hal yang menjadikan ku seorang yang setia dan sabar menunggu ketidak pastian. Awalnya ragu menantinya, takut jika Penantian ini menjadi...