19. Naro Rasa Tu Gak Mudah

610 35 0
                                    

Setelah mereka sampai di Cafe, selang beberapa menit ada seorang laki-laki yang datang

Aureli yang melihat laki-laki itu menghampiri meja nya langsung ngegas seakan-akan sangat tidak suka dengan kehadirannya "lo ngapain disini"

"gue mau ketemu sama Kevin" jawab laki-laki tersebut lalu duduk di meja depan aureli yang ternyata adalah rendy

"eh rel, gue cabut dulu ya" ucap reina setelah memasukkan handphone nya kedalam tas

"mau kemana lo?" tanya aureli bingung

"gue di suruh pulang nih sama nyokap" jawab reina

Reina setelah masuk di dunia Perkuliahan sedikit berbeda dengan reina yang masih duduk dibangku sma. Sekarang dia sedikit ada kemajuan dalam hal berbicara menggunakan bahasa yang sedikit gaul maupun sikap nya yang tidak seperti kekanak-kanakan lagi

"terus gue disini sama siapa?" tanya aureli dengan menaikkan kedua alisnya

"ren, lo temenin aurel ya, soalnya gue sama Kevin mau cabut" mohon reina kepada rendy

Seolah-olah reina meninggalkan aureli karna mamanya memintanya untuk pulang, padahal ini adalah rencana rendy, reina dan Kevin agar rendy lebih dekat lagi kepada aurel karna sebenarnya dari pertama rendy melihat aureli ia sudah kagum dan suka dengan aureli

"iyaa, santai aja" jawab rendy menyanggupi permintaan reina

"apaan sih lo rein?" reina kesal karna ia meminta rendy untuk menemani nya sedangkan dia pergi meninggalkannya

"udah rell, yang penting tugas lo kelar dulu" ucap reina seraya memegang tangan aureli untuk menenangkan nya

"yaudah gue sama Kevin cabut dulu ya dahhh" pamit reina kepada keduanya seraya berjalan beriringan dengan Kevin keluar dari cafe

Setelah reina dan Kevin pergi rendy langsung ber basa-basi kepada aureli

"lo buat tugas apaan?" basa-basi rendy

"kepo banget sih lo! Emang lo mau buatin tugas gue?!" sahut reina ketus dengan mata yang masih fokus dengan layar laptop dan tangannya masih sibuk mengetik keyboard laptopnya

"ya kalo gue bisa sih gue bantu" rendy mulai menawarkan jasanya

"gak usah! Gak perlu!" tolak aureli mentah-mentah pada tawaran rendy

"rell," sahut rendy berusaha sesabar mungkin menghadapi sikap ketus aureli

"apaan sih lo, berisik banget tau gak?!" aureli yang masih tetap pada ketusnya

"lo tu kenapa sih cuek banget?" ucap rendy yang masih halus berusaha sabar kembali menghadapi sikap aureli

"gue tu lagi pusing nyusun skripsi, sedangkan lo malah ngrecokin gue!" aureli berusaha mencari-cari alasan untuk menjawab pertanyaan rendy

"kalo gue mau ngomong penting sama lo, ganggu gak?" tanya rendy dengan wajah seserius mungkin

"ganggu banget lah" jawab aureli santai

"rell serius" sahut rendy masih dengan wajah yang serius

"ngomong tinggal ngomong juga! Ribet banget sih hidup lo!" aureli yang masih sibuk dengan laptopnya

Rendy yang jengkel melihat aureli dari tadi sibuk dengan laptopnya dan tidak sedikitpun memperhatikannya, Tanpa ba-bi-bu rendy langsung menutup laptop aureli

"apaan sih lo!" aureli yang mulai meluapkan amarah nya karna pekerjaannya diganggu dengan tangan rendy yang tiba-tiba menutup laptopnya

"rell gue mau ngomong penting, hargain kek" mohon rendy

Dengan menarik nafas panjang dan berusaha menenangkan dirinya sendiri aureli berkata "yaudah cepetan ngomong" dengan nada yang sedikit lembut

"gue suka sama lo rel, dari pertama gue ngeliat lo, lo mau gak jadi cewek gue?" dengan satu nafas rendy yang to the poin mengutarakan perasaannya selama ini pada aureli

"tapi sorry, sayangnya gue gak suka sama lo!" jawab aureli kembali ketus

"kenapa??" tanya rendy yang penuh dengan tanda tanya

"kalo gue gasuka ya gasuka! Pake ditanya kenapa lagi!" aureli yang meninggikan nada bicaranya

"ya tapi alesannya apa?" tanya rendy kembali

"gue gak punya rasa sama lo" jawab aureli singkat, padat dan jelas

"itu karna lo gamau nyoba naro rasa lo ke gue rell" sahut rendy yang masih berusaha agar aureli tidak menolaknya

"emang lo pikir mudah apa naro rasa ke orang?!" sahut aureli dengan marahnya "udah ah, gue mau pulang gue capek" tambahnya dengan memasukkan laptop nya kedalam tas

rendy pun menahan nya dengan mencekal tangannya"rel, jawab dulu pertanyaan gue"

"Yang mana?" tanya aureli dengan menyatukan alisnya pertanda ia bingung

"ya yang tadi, lo mau gak jadi cewek gue?" tanya rendy mengulang pertanyaannya yang tadi

"masih kurang jelas tadi gue jawabnya?" sahut aureli dengan menaikkan salah satu alisnya "gue gamau!" tambahnya

"rell, lo boleh jawab besok, lusa ataupun kapanpun. Gue kasih lo waktu buat mikir" memberikan kesempatan untuk berfikir dan menimbang-nimbang tentang jawaban yang harus diberikannya kepada rendy

"walaupun lo kasih gue waktu selama apapun, jawaban gue tetep gamau" aureli yang mempertegas pendirian nya

Setelah mengatakan hal itu pada rendy, ia langsung bergegas pergi ke luar dari Cafe dan mengambil motornya yang tertata rapi diparkiran untuk menuju ke rumahnya

Sedangkan rendy yang ditinggal oleh aureli mematung ditempat tadi dengan segala kekecewaan nya.

________

"Sorry ren, gue bersikap kayak gini karna sikap lo sama banget kayak Fandi dulu.
Gue takut jatuh cinta sama lo kayak gue jatuh cinta sama Fandi dulu. Gue gamau ngingkarin janji gue buat nunggu Fandi. Sorry banget ren, gue harus bersikap kayak gini ke elo "sesal aureli diperjalanan diatas motornya dengan segala penyesalannya karna sudah melukai hati rendy dan tanpa disadarinya air matanya telah menetes beberapa butir

_______

Weheee gue update
Vote dan komen jangan lupa ya 😘

nanaandiadp




About Waiting (TentangPenantian) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang