Setelah mata kuliah selesai, aureli meninggalkan kelas
Tak ia sadari ternyata Fandi pun mengejar nya seraya berteriak memanggil namanya "eh rel tunggu!"
Aureli yang merasa namanya dipanggil pun spontan membalikkan badan dan berhenti
"ada apa pak?" tanya aureli setelah Fandi sudah ada di depannya dengan Menampakkan senyum mengejeknya
"pak?" Fandi yang tak mengerti kenapa aureli memanggilnya dengan sebutan pak
"yaiya pak dosen" aureli semakin memperjelas ejekannya masih dengan senyuman khas nya
"lo ngledekin gue ya? Gak lucu tau gak" Fandi yang mulai peka dengan maksud aureli
"iya iya, ada apa?"
"habis ini lo ada acara gak?" tanya Fandi kepada aureli
"enggak" jawab aureli "emang kenapa?" tambahnya
"jalan yuk" ajak Fandi ragu
"kemana?" tanya aureli "sorry, gue gak mau les privat loh" ejek aureli menyindir Fandi yang sekarang telah menjadi dosen
"apaan sih, lu ma ledekin gue mulu" kesal Fandi karna sedari tadi aureli mengejeknya
"iyaiya kemana?" aureli yang kemungkinan menyanggupi ajakan Fandi
"ya cari makan kek"
"yaudah ayo" aureli yang tanpa babibu langsung mengiyakan ajakan fandi
"lo mau?" heran Fandi karna mengingat dulu aureli susah sekali untuk diajak jalan bareng
"yaiyalah, emang kenapa?" sahut aureli yang tak kalah heran dengan pertanyaan fandi
"dulu lo tu susah banget kalo diajak jalan tau gak" jawab Fandi menjelaskan tentang keheranannya
"apaan sih! Jadi gak?! Kalo gak jadi gue pulang nih" aureli yang malas untuk mengingat masa lalu
"iyaiya jadi, jangan ngambek dong" ucap Fandi yang melihat aureli ngambek dan tak mau kehilangan kesempatan untuk jalan dengan aureli
Kemudian mereka berdua berjalan beriringan menuju mobil Fandi untuk langsung menuju salah satu Cafe di dekat kampus universitas dimana aureli kuliah
-
Setelah sampai di Cafe, mereka berdua langsung memesan makanan
Setelah makanan di datang, mereka menikmati makanan pesanan mereka
Karna tak nyaman dengan suasana yang tidak hidup Fandi pun membuka perbincangan terlebih dahulu untuk melepas rindu
"ohya rel, kabar reina gimana?"
"baik kok dia" jawabnya "dia udah nikah sama Kevin dan udah punya anak lagi" tambahnya menjelaskan singkat kehidupan reina saat ini
"masak sih? Tapi kok lo masih kuliah aja gak nikah-nikah nyusulin reina?" Fandi yang menyindir aureli karna setahu Fandi saat ini status aureli masih single
"ya elo gak nikah-nikahin gue, ya gue gak nikah-nikah lah" jawab aureli cengengesan menggoda fandi
"sumpah ya, sekarang lo tu pinter banget bercandanya tau gak" kagum Fandi karna saat ini aureli lebih senang bercanda daripada cuek seperti dahulu
"daripada lo sekarang apa? Jadi orang culun kek gini" sindir aureli terhadap penampilan Fandi
"gue pake kemeja gini tu ya karna tuntutan jadi dosen" Fandi yang berusaha menjelaskan tentang penampilannya itu
"iyaiya pak dosen, saya sangat mengerti" sindir aureli kembali
"apasih! Jangan panggil gue pak dong!" Fandi yang risih dipanggil aureli dengan sebutan "pak"
"loh kan anda dosen saya, jadi saya harus menghormati bapak" aureli yang sok-sokan mengganti gaya bahasanya menjadi lebih baku bertujuan mengejek Fandi kembali
"apasih! Kalo diluar lo biasa aja sama gue!" Fandi yang kesal dengan tingkah aureli saat ini
"iyaiya, baperan banget sih" goda aureli kepada Fandi "oh iya kok bisa sih elo jadi dosen?" tambahnya yang masih tak percaya dengan Fandi yang saat ini jadi dosen
"ya emang cita-cita gue dari dulu jadi dosen kali"
"masak sih? Gue gak nyangka tau gak, seorang Fandi yang dulu nakalnya minta ampun dan sering gangguin cewek-cewek ternyata punya cita-cita yang begitu mulia" aureli yang masih terus-terusan tak percaya
"apasih, lo tu ngecengin gue mulu deh" Fandi yang tambah kesel karna aureli membuka aib-aib nya dimasa lalu
"ini gue berhasil juga karna doa lo kali" Fandi dengan senyum menggodanya
"doa apa?" tanya aureli seraya mengerutkan kening nya pertanda ia sedang bingung
"dulu waktu gue pamitan mau pergi ke Amerika kan lo bilang gini ke gue 'semoga lo berhasil menggapai cita-cita lo' gitu kan" Fandi yang menjelaskan tentang kejadian di masa lalu
"oh" jawab aureli singkat karna Fandi mengungkit-ungkit masa lalu
"gue masih inget loh" Fandi yang kembali menggoda dan bertujuan membalas tingkah aureli tadi
"apaan sih! Yang dulu gak usah dibahas kali!" jawab aureli yang tadinya bahagia mengejek Fandi sekarang malah cemberut gantian di ejek Fandi (berbalik woy)
"iyaiya, oh ya lo kok masih kuliah aja sih, kan kalo lo ambil S2 seharusnya lo udah lulus" ujar Fandi mengalihkan topik pembicaraan
"iyaiya yang sekarang udah jadi magister" sindir aureli lagi
"apasih!" kesal Fandi kembali "kenapa kok elo belum lulus-lulus?" tanya penasaran Fandi kembali "lo males buat skripsi ya?" tebak fandi
"enak aja lo bilang gue males buat skripsi" elak aureli terhadap tebakan Fandi "habis lulus S1 tu gue berhenti kuliah, mau fokus buat usaha kecil-kecilan gitu" tambahnya menjelaskan alasannya kenapa ia belum lulus juga dari S2 nya
"usaha apa lo?" tanya Fandi penasaran
"gue buat usaha laundry sama warung kecil-kecilan gitu"
"ohya? Lo kok gak nerusin usaha bokap lo aja sih?" Fandi yang heran kenapa aureli tidak meneruskan usaha papanya yang begitu sangat menghasilkan daripada membuat usaha dari nol
"gak ah, gue gak tertarik, itu biar buat kakak gue aja. Gue lebih milih usaha dari nol biar tau rasanya susah" alasan aureli
"lo tu emang bener-bener ya" kagum Fandi dengan mengembangkan seculas senyumnya ketika mendengar jawaban aureli
"apa?" tanya aureli karna Fandi menggantungkan kalimatnya
"nggak, kalo lo ujung-ujungnya jadi pengusaha juga kenapa lo ambil ilmu sosial dan budaya?"
"ya emang tu tujuan sekolah sama kuliah tu apasih? Buat cari kerja? Ngapain kalo cuma mau kerja capek-capek sekolah? Nggak sekolah juga bisa kerja kok. Tujuan gue sekolah tinggi-tinggi tu bukan buat cari kerja, tetapi cari ilmu" aureli yang menjelaskan tentang tujuannya sekolah dan kuliah
Dengan mengembangkan senyumnya kagum, Fandi berkata "pemikiran lo tu emang bener-bener jalan ya"
Aureli pun juga ikut tersenyum
Dan aureli melanjutkan menyeruput minumannya kembali, selang beberapa detik ia melihat jam tangannya untuk mengetahui jam berapa saat ini
"oh ya, gue ada janji sama nyokap gue, gue pulang duluan ya" pamit aureli setelah melihat jam tangannya
"biar gue anterin" sahut fandi
"Gausah gue sendiri aja dahhh assalamualaikum" sahut aureli yang langsung beranjak dari tempat duduk nya dan melangkah menuju pintu keluar Cafe
"waalaikumsalam, hati-hati rel" teriak fandi
"Iyah" teriak aureli yang sudah di ambang pintu Cafe
KAMU SEDANG MEMBACA
About Waiting (TentangPenantian)
Teen FictionBerawal dari ketidaksengajaan yang mungkin itu sudah di atur oleh yang maha kuasa. Dan Penantian menjadi sebuah hal yang menjadikan ku seorang yang setia dan sabar menunggu ketidak pastian. Awalnya ragu menantinya, takut jika Penantian ini menjadi...