7. Jalan Bareng

901 47 2
                                    

Aureli dan Fandi pun menuju mobil fandi.
Ketika aureli ingin membuka pintu mobil, Fandi terlebih dahulu membukakan pintu mobil yang akan dibuka oleh aureli.

"tanpa lo buka in pun gue bisa kok buka sendiri" ketus aureli tidak suka melihat tingkah fandi

"terserah lo mau ngomong apa!" jawab Fandi karna sedang tak mau berdebat dengan aureli

_______

Saat berada di dalam mobil, suasana pun sunyi tak terdengar suara apapun.
"gue seneng bisa jalan berdua sama lo" batinnya yang sangat bahagia

Fandi pun berusaha untuk membuka pembicaraan terlebih dahulu "lo kenapa kalo kesekolah gak pake mobil? Padahal dirumah lo ada 3 mobil. Nyokap lo kalo hari-hari biasa juga kayaknya gak kemana-mana. Kenapa mobil nya gak lo bawa aja"

"buat apa? Pamer?" sahut aurel

"ya nggak gitu"

"terus buat apa?"

"ya biar semua orang tau kalo lo tu orang berada"

"buat apa gue nunjuk-nunjukin harta bokap gue? Biar semua orang tau siapa bokap gue?"

"ya nggak gitu rel"

"terus?" Jawab aureli sedikit menaikkan sebelah alisnya

"ya emangnya lo gamau gitu dihargain sama orang?" Fandi yang tak mau kalah debat

"gue gamau orang ngehargain gue karna harta, harta tu apa sih? Cuma benda yang bisa abis kan? Bayangin kalo orang ngehargain gue karna harta. Pasti mereka ngehargain gue cuma pas gue lagi ada harta aja kan? Terus kalo harta gue abis emang mereka masih mau ngehargain gue lagi?" jelas aureli dengan tegas "udah lah jadi orang tu yang apa adanya aja" tambahnya

"gue suka sama jawaban lo" Fandi dengan kekehan manisnya

_______

Mobil Fandi berhenti di depan sebuah mall. "loh kok berhenti disini? Ngapain?" tanya aureli heran ketika Fandi memarkirkan mobilnya di parkiran salah satu mall di kota tersebut

"beli semir rambut buat bokap lo lah" jawab santai fandi

"ya tapi kenapa harus kesini?" greget aureli karena Fandi malah membawanya ke sebuah mall

"ya nanti kita sekalian makan disini. Gue laper soalnya" jawab Fandi

"udah gila lo ya" aureli yang sangat kesal "lo lihat dong gue cuma gue, cuma pake sendal jepit, celana kolor, kaos, sama kerudung instan kek gini" menjelaskan tentang kondisi penampilan nya saat ini

"udah lah jadi orang tu yang apa adanya aja, ayo turun" Fandi yang kemudian turun dari mobil.

Fandi pun merasa gregetan Karna aureli tak kunjung keluar dari mobil. Terpaksa Fandi membuka pintu mobil dan memaksa aureli untuk turun

"ayo turun" ucap Fandi setelah membuka pintu mobil

"gue gamau" jawab aureli sedikit cemberut

"udah lah ayo" dengan menarik tangan aureli

Aureli pun yang merasa tangannya dipegang oleh Fandi segera menarik tangannya "gue bisa turun sendiri" ketusnya

Setelah aureli mau untuk turun dari mobil, mereka berdua langsung menuju kedalam mall untuk mencari semir rambut buat papa aureli

_____

Setelah mereka berdua berhasil mendapatkan semir rambut tersebut, Fandi mengajak makan aureli disebuah restoran didalam mall.

Dengan menunggu sipelayan mengantarkan makanan, Fandi menghangatkan suasana dengan sedikit mengajak ngobrol aureli

"enak ya rel punya keluarga komplit kayak lo, setiap bangun tidur lo bisa liat wajah nyokap bokap lo, setiap lo mau berangkat sekolah, lo bisa dengan mudahnya pamitan sama nyokap bokap lo" ucap Fandi dengan senyumnya

About Waiting (TentangPenantian) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang