15. Entah Perpisahan Atau Bukan

686 44 6
                                    

Keesokan harinya aureli bangun tidur dan bersantai-santai menikmati weekend nya dengan menonton televisi di ruang tengah masih dengan memakai baju tidur

Saat jam menunjukkan sekitar pukul 09.00 wib ada suara ketukan pintu di rumah aureli. Aureli pun yang mendengar ketukan pintu tersebut langsung melangkah kearah pintu dan bergegas membuka pintu tersebut.

Setelah pintu terbuka ada dua tamu didepan pintu, langsung lah salah satu tamu tersebut menyahut dengan marahnya tanpa menarik nafas "rel, lo tu gak mikir ya! Fandi tu mau berangkat ke Amrik!" itu adalah suara reina dengan nada marahnya

"terus kenapa? Apa hubungannya sama gue?" aureli dengan nada terdengar santai

"lo tu jangan gede-gedein gengsi lo dong rel" reina yang merasa jengkel dengan jawaban yang diberikan aureli

"rel, elo tu satu-satunya orang yang di harepin Fandi buat dateng di saat dia mau pergi ke luar negri. Elo satu-satunya orang yang di harepin Fandi buat ada di samping dia saat ini ketika dia mau pergi jauh dan lama, bahkan entah di pulang kesini atau enggak" kali ini tamu yang satunya lagi yang menjelaskan panjang lebar

Dia adalah Farhan sahabat Fandi

"elo masih mau tetep kaku aja kayak gini? Asal lo tau ya rel, setelah Fandi kenal sama lo dan punya niat buat ngedeketin lo, dia beda banget. Dia udah gak pernah ganggu cewek laen lagi rel, dia juga gak pernah bales chat-chat cewek yang nge chat dia. Dan sementara lo apa? Lo masih tetep egois aja?! Pliss rel gue minta sama lo sekarang buat dateng kebandara sekarang buat nemuin Fandi. Karna gue tau saat ini lo tuh udah ada rasa sama dia dan gak pengen juga kehilangan dia" Farhan yang belom puas dengan segala ocehannya tadi

Saat aureli mendengar Farhan mengucapkan kalimat "Karna gue tau saat ini lo tuh udah ada rasa sama dia dan gak pengen juga kehilangan dia" ia langsung tersentak kaget dan membelalakkan matanya

"Gausah sok tau deh" sahut aureli yang mencari alasan tentang benarnya apa yang dikatakan Farhan tadi

"rel..." ucap reina terpotong karena aureli yang langsung menyahut "iyaiya oke gue turutin apa mau kalian" sahut aureli mengalah

"lo jangan turutin kita. Lo turutin aja kata hati lo" reina yang tidak setuju dengan jawaban aureli

"iya oke gue mau kesana sekarang karna...." ucap aureli terputus

"karna apa?" sahut reina kompak dengan Farhan dengan sangat penasarannya

"karna gue peduli sama dia" ucap aureli ragu karna terbongkar isi hati nya

"ciyeee" sahut serentak reina dan Farhan menggoda

"pa'an sih" aureli yang langsung menutup mulutnya dan menyembunyikan senyum yang ingin keluar dari mulutnya

"yaudah-yaudah ayo cepet kita susulin fandi" ucap Farhan mengambil keputusan

"ehh, gue ganti baju dulu dong" sahut aureli tidak setuju dengan keputusan Farhan yang langsung mengajak kebandara detik ini juga karna aureli belom mandi dan masih mengenakan baju tidurnya

"Gausah ayo cepetan" sahut reina yang langsung menarik aureli hingga kedalam mobil untuk menuju kebandara

_______

Setelah aureli sampai di bandara

Fandi yang melihat kedatangan aureli dari kejauhan pun terkejut "aureli!" teriak Fandi Menampakkan wajah bahagia nya

Aureli terus melangkah mendekat ke arah Fandi hingga saat ini ia berhadapan dengan Fandi

"gue seneng banget lo dateng" sahut Fandi dengan bahagianya

About Waiting (TentangPenantian) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang