5. Penyesalan & Permintaan Maaf

850 47 2
                                    

Keesokan harinya reina bangun dari tidurnya.
Ia bingung ada di mana dia saat ini, ia coba mengamati seisi ruangan tersebut "kayaknya ini bukan kamar gue deh" batinnya
Ia mengedarkan pandangan kembali coba mengingat-ingat ruangan tersebut.
"ini kan kamar aureli, jadi semalem aku tidur dikamar aureli"

Ia pun langsung mengibaskan selimutnya yang tadi menutupi sebagian tubuhnya, lalu membuka pintu kamar dan langsung keluar dari kamar menuju kamar mandi untuk mandi (reina sudah sering dirumah aureli, jadi ia sudah hafal dimana letak kamar mandi)

Disetengah perjalanan ke kamar mandi, ia melihat mama aureli didapur sedang memasak. Reina pun menghampiri mama aureli "masak apa tan" seraya melihat masakan yang ada diwajan

"eh rein, udah bangun sayang" sapa mama aureli dengan manisnya

"iya tan" jawab singkat reina dengan senyum yang mulai mengembang

"yaudah sana mandi dulu gih" perintah mama aureli dengan nada lembutnya seraya membelai rambut reina

"iya tan" jawab reina meng-iyakan perintah mama aureli yang kemudian menuju kamar mandi untuk mandi

_______

Setelah reina selesai mandi dan telah mengganti bajunya dengan baju yang bersih. Ia pun langsung ingin menuju kamar kembali dengan mengusap-usap rambutnya dengan handuk agar cepat kering.
Tetapi saat melewati ruang tengah.
"rein!" panggil aureli dengan suara datar yang tengah duduk di sofa ruang tengah dengan menghadap ke televisi

"iya rel?" jawab reina ragu-ragu karna tak biasanya aureli memanggil reina dengan nada datarnya

"sini duduk" perintah aureli

Reina pun segera mengerjakan perintah aureli untuk duduk disebelahnya

"kenapa rel?" tanya reina

"lo semalem kok bisa ke tempat kayak gitu sih?!" tanya aureli to the poin

"aku diajak sama kak fandi rel" dengan nada takut (kok bisa tau takut? Yaiyalah dia sedikit gemeter jawabnya

"terus kenapa lo mau?! Dan terus kenapa lo gak ngomong sama gue?!" tanya aureli sedikit membentak

"aku sebenarnya tu mau bilang ke kamu. Tapi kak fandi bilang yaudah ngomong ke sama aureli, soalnya gue udah ngundang dia, dia juga akan dateng kok. Kak fandi bilang gitu rel" penjelasan yang diberikan oleh reina se jelas-jelas nya

"terus lo percaya?!"

"Kamu marah ya rel sama aku?" Tanya reina ragu

"gimana gue gamarah sama lo" bentak aureli kepada reina dengan suara yang keras

Mama aureli yang mendengar ada suara keributan pun segera datang ke sumber suara.
Dan saat sudah sampai di sumber suara, mama aureli duduk di sebelah reina. Ketika melihat reina menangis, mama aureli langsung memeluk reina. "ada apa sih ini" mama aureli yang bertanya-tanya

Reina pun masih menangis dipelukan mama aureli

"reina tu mah, dia tu kek anak kecil. Dia mudah banget percaya sama orang. Gabisa milih-milih mana yang boleh dilakuin dan mana yang ga boleh dilakuin, Mana tempat yang boleh dikunjungi dan mana tempat yang gak boleh didatengin" jawab aureli karna kesal dengan reina

"aurel udah" perintah mama aurel karna ia tak suka melihat anaknya yang mudah marah seperti ini
"reina, yang semalem jangan diulangi lagi ya, kalo ada apa-apa atau diajak temen kemanapun itu ngomong dulu sama aurel yah" nasehat mama aurel kepada reina dengan nada yang sangat lembutnya

"iya tante aku gak akan ngulangin lagi" jawab reina yang masih berada dipelukan mama aurel dengan masih sesenggukan karena isak tangisnya

"udah jangan nangis lagi dong" mama aureli

"tapi aku takut tante" dengan melepaskan pelukannya

"takut kenapa?" tanya mama aurel dengan mengusap pucuk kepala reina

"aku takut aureli marah sama aku, aku takut aureli hama temenan lagi sama aku" reina yang masih sesenggukan dengan air mata yang bercucuran

"ya nggak mungkin lah aureli marah sama kamu. Kalo dia marah sama kamu gamungkin dong dia peduli sama kamu. Kalo aureli marah sama kamu ngapain malem malem dia rela ngejemput kamu sendirian ke tempat kayak gitu. Tempat yang bagi aureli itu neraka" dengan mengusap air mata reina yang membasahi kedua pipinya

Reina pun membalikkan badan dan menatap aureli "rel aku minta maaf sama kamu" dengan memegangi tangan aureli

Aureli pun hanya dia menatap reina

"relll, maafin aku" permohonan reina dengan mengggoyang-goyangkan tangan aureli

Dengan mulai mengembangkan senyumnya, aureli berkata "iyaa-iyaa"

"kamu maafin aku rel?" dengan raut wajah yang mulai menampakkan kegembiraan

"iya, tapi janji jangan di ulangi lagi ya" ujar aureli

"aku janji rel" dengan menampakkan jari kelingkinnya "aku janji ga bakal ngulangin lagi" tambahnya dengan wajah yang begitu bahagia

Mereka berduapun akhirnya baikan lagi dan saling berpelukan

"nah gitu dong jangan marah-marahan" sahut mama aureli bahagia melihat reina dan aureli akur kembali

"iyaa iyaa mah/tante" sahut mereka kompak

Setelah mereka bahagia kembali, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu menandakan ada tamu yang datang

"kayaknya ada tamu deh, mama bukain pintu dulu ya" sahut mama aureli yang mendengar suara ketukan pintu

Setelah mama aureli menemui tamu tersebut, ia langsung berteriak memanggil nama reina "Rein! Ada mama kamu nih" teriak mama aureli yang begitu kerasnya

Aureli pun yang mendengarnya dari ruang tengah berkata pada reina "ada mama kamu tuh, ayo kita kesana" yang kemudian diikuti dengan berdirinya aureli

Entah kenapa reina langsung spontan begitu saja menarik tangan aureli, setelah aureli membalikkan badan dan mengangkat sebelah alisnya reina berkata pada aureli "kamu jangan bilang sama mama aku ya soal semalem.....pliss"

"iya aku ngerti kok"

"makasih ya rel, aku seneng deh punya sahabat pengertian kek kamu" yang kemudian diikuti dengan senyum manis reina

"apasi! Alay tau gak" ejek aureli "ayo kita temui mama kamu" tambahnya

"iyaaiyaa" yang kemudian mengikuti langkah aureli

Mereka berdua pun menuju ruang tamu dimana mama reina berada

Setelah sampai di ruang tamu reina segera duduk disamping mamanya

"katanya mau kerumah nenek, jadi gak?" tanya mama reina ketika melihat reina duduk disebelahnya

"ya jadi dong ma" jawab reina dengan wajah sumringah nya

"yaudah, saya permisi dulu ya jeng arin, ini ni reina ngrepotin, sukanya tidur dirumah aureli" sahut mama reina

"gapapa jeng, saya malah seneng aurel ada temennya" jawab mama aurel dengan sangat sopan

"halah jeng ini bisa aja"

"eh beneran loh jeng, gapapa malah rumah saya tambah rame" kekehan manis mama aureli

"aduh jeng, saya seneng banget bisa kenal orang sebaik jeng arin"dengan gaya emak-emak rempong

"iya jeng, saya juga seneng bisa kenal sama jeng santi" balas mama aureli

"aduh malah bahas apa ini ya jeng, malah saya ga jadi pergi-pergi" ucapan mama reina yang dibalas dengan senyum mama aurel "yaudah saya permisi dulu ya jeng, rel" pamit mama reina

"iya jeng"
"iya tante hati-hati"

Setelah itu
Mama reina dan reina pun kemudian pergi ke rumah nenek reina.

______

Haihai aku update lagi. Jangan lupa vote dan komennya ya para readers 💕

About Waiting (TentangPenantian) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang