*DUA BELAS*

55 5 0
                                    

From : Dirgampret 💩🐵
Sayang, tidur ya, jangan keluar-keluar. Night babe, muahmuahmuah 😍😘😘😘

Luvhita memasukan kembali hp nya ke saku jaket dan melanjutkan langkahnya. Karena ia baru saja dari mini market yang tak jauh dari komplek perumahannya, terlebih rumahnya tak jauh dari pintu masuk komplek, jadi jalan pun tak masalah. Hitung-hitung olahraga + cari udara.

Tiiinn

Tiiinn

Tiiinn

Luvhita mendengus mendengar suara klakson motor di belakangnya. Padahal Luvhita sudah berjalan dengan benar. Tapi bukannya berhenti dan melihat siapa yang telah mengusiknya, Luvhita malah semakin mempercepat langkahnya. Ia sedang malas membuat masalah.

Tiiiiinnn

"Buseett! Lo ngga liat gue jalan udah minggir banget? Apa perlu gue jalan di gorong-gorong? Jangan mentang-mentang lo naik dan gue jalan, lo jadi semena-mena ya!." Cukup sudah, Luvhita tak lagi bisa menahan emosinya pada pengendara motor ninja biru yang kini berhenti di sampingnya.

"Hay queen."

Deg

Luvhita langsung menegang mendengar suara dan panggilan yang sudah lama tak ia dengar. Apa lagi setelah melihat orang itu yang melepas helm full face nya dan menyunggingkan senyum yang begitu manis. Alih-alih menetralkan jantungnya yang bergemuruh, Luvhita melangkah kaki dengan berlari kecil, menjauh dari masa lalunya.

"Queen, gue cuma pengen ketemu lo." Luvhita membalikkan tubuhnya begitu ia sampai di teras gumahnya, membuat orang itu turun dari motornya dan menghampiri Luvhita.

"Udah ketemu kan? Sekarang lo pulang, gue mau istirahat."

"Queen, gue tau gue jahat sama lo. Gue cuma pengen memperbaiki hubungan kita, seenggaknya kita bisa berteman dengan baik. Gue udah lama cari lo, Queen."

"Ngapain lo cari gue? Kemana lo saat gue butuh lo, Davi?."

"Gue minta maaf untuk semuanya."

"Gue udah maafin lo jauh sebelum lo minta maaf. Ngga ada gunanya juga gue benci sama lo. Mungkin waktu itu Tuhan lagi memberitahu gue kalo lo bukan yang terbaik buat gue, dan sebaliknya. Berkat lo, gue jadi dewasa, walau gue kecewa." Luvhita menyunggingkan senyum tipisnya. Entah mengapa sakit dan kecewanya terasa kembali begitu berhadapan dengan Davi yang sudah tak ia jumpai beberapa tahun.

"Lo emang orang yang baik, Queen. Bodoh banget gue udah sia-siain lo. Apa sekarang lo free?."

"Cewek secantik gue free? Apa kata dunia?." Canda Luvhita yang membuatnya dan Dari terkekeh.

"PD lo emang ngga pernah ilang. Ya udah kalo gitu gue pamit dulu. Makasih lo udah maafin gue, Queen."

"Iya. Hati-hati lo di jalan."

Di sisi lain, Dirga dan Dara terus melihat album masa kecil mereka yang Dara punya. Sesekali mereka tertawa dan menggoda satu sama lain. Hal yang sebenarnya mereka rindukan, tapi mereka sama-sama menyimpannya. Lagi-lagi Dirga menyesali sikap egois Dara yang sekarang membuatnya terkadang membencinya. Dirga tau sahabat kecilnya ini orang yang baik dan lembut, hanya saja ia terlalu terobsesi untuk bisa memilikinya. Menurut Dirga, ucapannya waktu kecil itu hanya untuk menenangkan Dara saja agar ia tidak bersedih. Talu nyatanya ia menganggap itu serius.

"Ini kan waktu kamu nyebur kesungai kan Ga?." Dara menunjuk foto Dirga kecil yang tengah merangkul Dara dengan baju basah kuyup.

"Iya. Gara-gara sendal jepit kamu anyut. Dan besoknya aku demam kan?."

MY FREAK BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang